Skip to main content
Hamburger Menu
Close
Edisi:
Navigasi ke edisi CNA lainnya di sini.
Iklan

Asia

Tentara Pakistan sebut prajuritnya diserang drone India, pertahanan udara tembak jatuh 12 drone

"Drone-drone India terus memasuki wilayah udara Pakistan … (India) akan terus membayar mahal atas agresi terang-terangan ini," kata Juru bicara tentara Pakistan.

Tentara Pakistan sebut prajuritnya diserang drone India, pertahanan udara tembak jatuh 12 drone

Petugas SAR menutup bangunan di blok administrasi kompleks Pemerintahan Kesehatan dan Pendidikan yang rusak setelah terkena serangan udara India di Muridke dekat Lahore, Pakistan, 7 Mei 2025. (Foto: REUTERS/Gibran Peshimam)

08 May 2025 03:38PM (Diperbarui: 08 May 2025 03:40PM)

LAHORE: Sistem pertahanan udara Pakistan menembak jatuh belasan drone India pada malam hari, setelah salah satu drone menyerang sasaran militer di dekat kota Lahore di bagian timur. Serangan ini menyebabkan kerusakan dan melukai beberapa tentara, demikian disampaikan para pejabat Pakistan pada Kamis (8/5).

Insiden ini terjadi setelah sebelumnya serangan rudal India terhadap sejumlah lokasi di Pakistan menewaskan 31 warga sipil pada hari sebelumnya, termasuk perempuan dan anak-anak, menurut pejabat setempat.

Sementara itu, India mengevakuasi ribuan orang dari desa-desa di sekitar perbatasan yang dijaga ketat antara kedua negara di wilayah sengketa Kashmir.

Ketegangan kedua negara melonjak sejak 22 April lalu, setelah kelompok bersenjata membunuh 26 orang, yang sebagian besar adalah wisatawan Hindu India di bagian Kashmir yang dikuasai India. India menuduh Pakistan mendukung kelompok militan yang melakukan serangan tersebut, tetapi Islamabad telah membantah tuduhan itu.

Juru bicara tentara Pakistan Letjen Ahmad Sharif Chaudhry mengatakan bahwa sebuah drone India melukai empat tentara dan merusak sebagian dari sebuah sasaran militer di dekat Lahore pada malam hari. Sementara itu, sistem pertahanan udara Pakistan berhasil mencegat dan menembak jatuh 12 drone India yang masuk ke wilayah udara Pakistan di berbagai lokasi. Ia tidak memberikan rincian lebih lanjut tentang serangan tersebut.

Ahmad menambahkan bahwa India mengirim drone buatan Israel jenis Harop ke berbagai kota termasuk Karachi dan Lahore, dan saat ini puing-puing drone tersebut sedang dikumpulkan.

"Drone-drone India terus memasuki wilayah udara Pakistan … (India) akan terus membayar mahal atas agresi terang-terangan ini," tegasnya.

Ia juga menyebutkan bahwa di Provinsi Sindh, Pakistan Selatan, satu warga sipil tewas dan satu lainnya terluka ketika puing drone yang ditembak jatuh jatuh di area permukiman.

Chaudhry menambahkan bahwa "operasi masih berlangsung, dan tentara sedang menetralkan drone-drone tersebut sementara kita berbicara sekarang".

Insiden-insiden tersebut tidak dapat diverifikasi secara independen, dan pejabat India belum memberikan komentar atas laporan ini.

Di Lahore, pejabat polisi setempat Mohammad Rizwan mengatakan sebuah drone ditembak jatuh di dekat Bandara Walton, sebuah lapangan terbang yang terletak di area pemukiman sekitar 25km dari perbatasan India, yang juga memiliki fasilitas militer.

Media lokal melaporkan dua drone tambahan ditembak jatuh di kota-kota lain di Provinsi Punjab, dengan Lahore sebagai ibu kotanya.

Di distrik Chakwal, Punjab, sebuah drone jatuh di lahan pertanian tanpa menimbulkan korban jiwa. Kepala kepolisian distrik Ghulam Mohiuddin tidak menyebut asal drone tersebut. Otoritas setempat telah mengamankan puing drone dan sedang menyelidiki asal dan tujuannya.

India sebelumnya mengatakan bahwa serangan pada hari Rabu menargetkan sedikitnya sembilan lokasi di Pakistan yang diklaim terkait dengan perencanaan aksi teror terhadap India. Beberapa sasaran berada di Punjab, dan sebagian besar korban pada hari Rabu juga berada di provinsi tersebut.

Perdana Menteri Pakistan, Shehbaz Sharif, pada malam harinya berjanji untuk membalas serangan yang menewaskan warga negaranya itu, meski tidak memberikan rincian lebih lanjut, yang meningkatkan kekhawatiran akan konflik yang lebih besar antara kedua negara pemilik senjata nuklir tersebut.

Di bagian Kashmir yang dikendalikan India, puluhan ribu warga mengungsi ke tempat perlindungan pada malam harinya, kata pejabat dan warga setempat pada Kamis.

Otoritas India mengevakuasi warga sipil dari puluhan desa yang berada dekat dengan Garis Kontrol yang dijaga amat ketat. Sebagian warga di kota-kota perbatasan seperti Uri dan Poonch juga meninggalkan rumah mereka secara sukarela, menurut tiga pejabat sipil dan kepolisian yang berbicara dengan syarat anonim sesuai dengan aturan departemen mereka.

Kementerian Luar Negeri India mengatakan bahwa 13 warga sipil tewas dan 59 lainnya terluka pada hari sebelumnya akibat baku tembak di perbatasan tersebut. Seorang tentara India juga dilaporkan tewas akibat tembakan mortir pada Rabu, menurut tentara India.

Kementerian Luar Negeri menyebut semua korban tewas berada di kota Poonch, sementara 59 warga yang terluka mayoritas juga berasal dari kota tersebut.

Militer India juga mengkonfirmasi bahwa seorang prajurit tewas di Poonch pada Rabu akibat "serangan mortir oleh tentara Pakistan", sehingga jumlah korban tewas yang terkonfirmasi di pihak India menjadi 14 orang.

Sementara itu, Menteri Luar Negeri Iran, Abbas Araghchi, tiba di ibu kota India pada Rabu malam dalam kunjungan yang telah dijadwalkan sebelumnya. Ia direncanakan bertemu dengan Menteri Luar Negeri India Subrahmanyam Jaishankar pada Kamis, dan keduanya akan memimpin bersama sebuah forum mengenai kerja sama ekonomi.

Iran sebelumnya menawarkan diri menjadi mediator antara India dan Pakistan, dan Araghchi telah bertemu para pemimpin Pakistan pada Senin sebagai bagian dari upaya mediasi tersebut.

Ikuti saluran WhatsApp CNA Indonesia untuk dapatkan berita menarik lainnya. Pastikan fungsi notifikasi telah dinyalakan dengan menekan tombol lonceng.

Source: AGENCIES/jt

Juga layak dibaca

Iklan
Iklan