Skip to main content
Iklan

Lifestyle

Film animasi Merah Putih One For All dirujak netizen, dibandingkan dengan Jumbo

Baru saja rilis trailer, film animasi bertema nasionalisme ini langsung menuai kritik pedas dari warganet, utamanya dari segi visual hingga eksekusi cerita. 

Film animasi Merah Putih One For All dirujak netizen, dibandingkan dengan Jumbo

Poster film Merah Putih One For All yang akan segera tayang. (Foto: YouTube/@HistorikaFilm)

08 Aug 2025 05:00PM (Diperbarui: 08 Aug 2025 05:03PM)

Menjelang peringatan HUT ke-80 Kemerdekaan RI, industri film Indonesia kedatangan karya animasi baru bertema nasionalisme berjudul Merah Putih: One For All.

Trailer film produksi Perfiki Kreasindo ini dirilis di YouTube Historika Film pada Jumat (8/8), tetapi disambut netizen dengan komentar pedas yang mempertanyakan kualitas teknis dan ceritanya.

Berdasarkan sinopsis resmi dari laman jaringan bioskop XXI, film Merah Putih: One For All mengangkat kisah anak-anak dengan tema patriotik. 

Kisahnya berfokus pada delapan anak dari berbagai daerah di Indonesia yang tergabung dalam Tim Merah Putih. Mereka diberi tugas menjaga bendera pusaka yang akan dikibarkan pada upacara kemerdekaan.

Konflik terjadi ketika tiga hari sebelum hari H, bendera tersebut hilang secara misterius. 

Kedelapan anak itu pun memulai petualangan penuh tantangan, termasuk menembus hutan lebat, menyeberangi sungai deras, menghadapi badai, hingga mengesampingkan perbedaan demi satu tujuan: mengibarkan bendera di hari kemerdekaan. 

Misi ini bukan hanya soal menemukan bendera, tetapi juga perjalanan untuk menguji persatuan dan semangat Bhinneka Tunggal Ika.

Walaupun mengusung pesan kebersamaan dan patriotisme, reaksi warganet ternyata tidak semuanya positif. Banyak yang menilai eksekusi cerita dan kualitas teknis film ini belum optimal. 

Poster film Merah Putih One For All yang akan segera tayang. (Foto: YouTube/@HistorikaFilm)

Perbandingan dengan animasi lokal lain seperti Jumbo pun bermunculan, mengingat film tersebut dianggap telah menaikkan standar animasi Indonesia ke level yang jauh lebih tinggi.

"Umm... Didn't we just had Jumbo few months ago?" tulis seorang pengguna X. 

Ia menambahkan, "Tau sendiri hype-nya kayak apa. Benchmark masyarakat buat menilai kualitas animasi ya pakenya Jumbo. Udah nggak bisa lagi jualan cuma pakai kalimat sakti '‘karya anak bangsa'."

Beberapa komentar bahkan lebih pedas, menyebut grafis Merah Putih: One For All terkesan terburu-buru dan mirip tugas sekolah. 

"Maaf bukan maksud enggak nasionalis ya, tapi jujur film ini kerasa kayak hasil tugas proyek PPKn anak SMA yang dikerjain seminggu sebelum deadline," tulis seorang netizen di YouTube.

Ada juga yang menyindir, "Saya dengar katanya ini film mau masuk bioskop? Saya rasa ngeliatin kursi bioskop kosong selama dua jam mungkin lebih menghibur daripada nonton ini."

Di tengah hujan kritik ini, publik mulai penasaran dengan sosok di balik rumah produksi film ini, Perfiki Kreasindo. 

Namun, informasi terkait struktur manajemen perusahaan ini hampir tidak ditemukan di Google. Satu-satunya jejak yang ada, perfiki.com, hanya menampilkan pesan "403 forbidden" saat diakses.

Hingga kini, pihak Perfiki Kreasindo belum memberikan tanggapan resmi terkait kritik yang menyeruak.

Terlepas dari pro-kontra yang beredar, Merah Putih: One For All tetap dijadwalkan tayang di bioskop pada 14 Agustus 2025. 

Ikuti saluran WhatsApp CNA Indonesia untuk dapatkan berita menarik lainnya. Pastikan fungsi notifikasi telah dinyalakan dengan menekan tombol lonceng.

Source: Others/ps

Juga layak dibaca

Iklan
Iklan