Viral resto banh mi khas Vietnam di apartemen Singapura, pembeli antri di ruang tamu
Pembeli bisa memesan lewat WhatsApp sebelum datang, namun jika datang langsung, siapkan diri untuk menunggu pesanan selama 40 menit hingga satu jam di ruang tamu.
SINGAPURA: Restoran banh mi khas Vietnam baru-baru ini ramai menjadi perbincangan di media sosial TikTok, karena beroperasi di apartemen kecil di Singapura.
Saking viralnya, restoran yang hanya melayani pesanan takeaway ini membuat para pembeli harus antri di ruang tamu.
Kuliner rumahan ini bernama Hue Banh Mi dan terletak di sebuah flat HDB empat kamar di daerah Choa Chu Kang.
Nama restoran ini diambil dari nama pemiliknya, Hue Thi Banh, perempuan asal Vietnam berusia 47 tahun yang sudah menjalankan bisnis ini selama setahun terakhir.
Restoran rumahan ini mendadak viral setelah TikToker @ninjabread mengunggah video tentang keunikan resto yang beroperasi di apartemen kecil ini.
SEWA MAHAL
Banh bercerita bahwa awalnya membuka Hue Banh Mi dua tahun lalu sebagai kedai kaki lima di sebuah kopitiam di Teck Whye.
Sekitar 10 bulan berselang, mahalnya harga sewa dari pemilik kopitiam membuatnya memutuskan untuk membuka restoran dari apartemennya saja, untuk menghemat biaya operasional.
Banh yang memegang status Penduduk Tetap Singapura ini akhirnya mengalihkan model bisnis restorannya menjadi hanya melayani takeaway saja, dan beroperasi mulai dari pukul 10.30 pagi, setelah mengantar kedua anaknya sekolah.
Belakangan ini, lantaran viral di TikTok, restorannya menjadi semakin ramai.
Ia menyarankan pelanggan untuk memesan lewat WhatsApp terlebih dahulu sebelum datang, atau memesan makanan lewat GrabFood.
Namun, Banh juga melayani pelanggan yang datang langsung. Setelah memesan, mereka bisa menunggu di ruang tamu sembari pesanan mereka dibuat.
Namun, jika datang langsung, kamu harus siap mengantri dan menunggu pesanan dibuat selama 40 menit hingga satu jam.
DI RUANG TAMU
Lalu, bagaimana tanggapan keluarganya soal pembeli yang antri di ruang tamu?
"Anak laki-laki saya sih tidak terlalu peduli, dia biasanya hanya menonton TV. Anak perempuan saya agak pemalu, jadi dia biasanya di kamarnya, sementara suami saya suka berbincang ringan dengan pelanggan," ujarnya seraya tertawa.
"Bagi saya sih tidak masalah, namanya juga menjalankan bisnis," tuturnya.
Namun, Banh tidak berencana untuk membuka rumahnya untuk makan di tempat.
"Saya khawatir tetangga akan mengeluh jika terlalu banyak pelanggan datang ke rumah," ujarnya.
BANH MI OTENTIK VIETNAM
Banh mengaku meracik bumbu mi banh-nya menjadi sesuai dengan lidah orang Singapura.
"Selama pandemi COVID-19, saya memasak untuk keluarga suami sambil menguji resep masakan Vietnam, untuk melihat apakah selera mereka cocok. Saya ingin menjual makanan Vietnam otentik yang bisa cocok untuk orang Singapura, tanpa banyak mengubah resep aslinya," ujar Banh.
"Bagi saya, yang paling penting adalah sausnya dan kesegaran bahan-bahannya. Mayones bahan wajib, tetapi daun mint tidak perlu ditambahkan karena orang Singapura tidak terbiasa dengan rasanya. Sausnya juga tidak boleh terlalu manis," ujarnya menjelaskan racikannya.
Baginya, membuat saus banh mi cukup dengan campuran kecap, ketumbar, serai, dan saus tomat.
Sejak menjadi viral di media sosial, Banh mengaku ia biasa menerima sekitar 50 hingga 60 pesanan banh mi setiap harinya.
Meski demikian, menurutnya, keuntungan bisnis restoran rumahan ini tidak terlalu besar.
"Saya sangat sibuk, tetapi keuntungan kami tidak banyak, karena harga makanan kami lebih murah dibandingkan dengan yang lain," ujarnya.
"Tapi selama pelanggan saya bisa menikmati makanan Vietnam yang otentik dan enak, dan selama saya masih dapat untung, itu sudah cukup," pungkasnya.
📢 Kuis CNA Memahami Asia sudah memasuki putaran pertama, eksklusif di saluran WhatsApp CNA Indonesia. Ayo uji wawasanmu dan raih hadiah menariknya!
Jangan lupa, terus pantau saluran WhatsApp CNA Indonesia untuk mendapatkan tautan kuisnya 👀
🔗 Cek info selengkapnya di sini: https://cna.asia/4dHRT3V