Mengapa mendiang Kim Sae-ron berutang Rp7,9 M ke agensi Kim Soo-hyun?
Sebelum dilaporkan tewas akibat bunuh diri pada Februari lalu, Kim Sae-ron dilaporkan sudah menjual sebagian besar asetnya, termasuk mobil dan surat obligasi, namun masih belum cukup untuk membayar utang tersebut.

Aktor Korea Selatan Kim Soo-hyun (kiri) dan mendiang aktris Kim Sae-ron (kanan). (Foto: Instagram/soohyun_k216, ron_sae)
Kisah di balik utang 700 million won (atau sekitar Rp7,9 miliar) yang membayangi skandal kencan di bawah umur antara Kim Sae-ron dan Kim Soo-hyun kian memicu rasa penasaran publik.
Utang tersebut disebut-sebut berasal dari gugatan yang dilayangkan agensi Kim Soo-hyun, Gold Medalist, terhadap Kim Sae-ron.
Gugatan itu muncul di tengah upayanya untuk kembali ke dunia hiburan usai insiden mengemudi dalam keadaan mabuk (driving under the influence/DUI) yang merusak kariernya.
Lantas, bagaimana awal mula utang ini terjadi?
Publik mengetahui perihal utang ini dari pesan yang diduga dikirim mendiang Kim Sae-ron untuk Kim Soo-hyun pada 2024.
Klaim itu dibeberkan keluarga mendiang Kim Sae-ron melalui saluran YouTube Garo Sero Research Institute, atau yang dikenal juga dengan Hoverlab, pada Senin (10/3).
Keluarga mendiang Kim Sae-ron membeberkan kepada Hoverlab bahwa mendiang Kim Sae-ron menjalin hubungan selama enam tahun dengan Kim Soo-hyun.
Hubungan tersebut dilaporkan dimulai saat Kim Sae-ron berusia 15 tahun sementara Kim Soo-Hyun berusia 27 tahun. Hubungan keduanya kandas pada tahun 2021.
Di Korea Selatan, usia persetujuan untuk menikah dulunta adalah 13 tahun sebelum dinaikkan menjadi 16 tahun pada tahun 2020. Hukum Korea mendefinisikan orang dewasa sebagai seseorang yang telah berusia 19 tahun.
Pesan terkait utang merupakan salah satu bukti yang dirilis keluarga bahwa Kim Soo-hyun pernah menjalin hubungan asmara dengan Kim Sae-ron, meskipun ditutup dari sorotan publik.
GABUNG GOLD MEDALIST
Menurut penuturan dari seorang perempuan yang mengaku bibi dari Kim Sae-ron kepada chanel YouTube Hoverlab, mendiang aktris itu bergabung dengan agensi Gold Medalist pada tahun 2020, hanya beberapa bulan setelah agensi itu dibentuk oleh Kim Soo-hyun dan sepupunya.
Selama berada di bawah manajemen Gold Medalist, bibi Kim Sae-ron mengklaim mendiang aktris itu telah banyak membantu melatih para aktor di agensi itu secara gratis.
Kim Sae-ron memang pernah menjadi salah satu aktris paling menjanjikan di Korea Selatan. Sejak usia kana-kanan, ia sudah populer dan membintangi film hits semacam A Brand New Life (2009), The Man From Nowhere (2010) dan The Neighbor (2012).
Namun, perjalanan kariernya terhenti pada tahun 2022 setelah insiden mengemudi dalam keadaan mabuk (DUI).

Saat itu, ia menabrak pohon dan trafo listrik di daerah Gangnam, yang menyebabkan listrik padam selama tiga jam di lebih dari 50 lokasi.
Alhasil, Gold Medalist sebagai agensi Kim Sae-ron saat itu dilaporkan memberikan kompensasi sebesar 700 juta won (Rp7,9 miliar) kepada para pemilik usaha yang terdampak.
Dalam keterangannya kepada Hoverlab, bibi Kim Sae-ron menyebut bahwa awalnya Kim Soo-hyun tidak pernah meminta tenggat waktu pembayaran biaya kompensasi tersebut.
Namun, sang aktris mengungkapkan kepada bibinya bahwa ia berniat bekerja keras agar dapat membayar biaya itu, meskipun Kim Soo Hyun tidak pernah meminta pembayaran.
Kemudian pada tahun 2022, kontrak Sae-ron dengan Gold Medalist berakhir dan dia memutuskan tidak lagi berada di bawah agensi itu.
SURAT TAGIHAN DATANG
Namun, situasi berubah ketika Kim Sae-ron tiba-tiba menerima surat resmi dari Gold Medalist yang menuntut pembayaran 700 juta won tersebut pada tahun 2024.
Menurut keterangan bibinya, Kim Sae-ron terkejut menerima surat tersebut lalu mencoba menghubungi Kim Soo-hyun melalui berbagai cara, termasuk mengiriminya pesan singkat menggunakan nomor sepupunya.
Dilansir dari The Korea Times, dalam pesan itu Kim Sae-ron menulis pada Maret 2024, "Oppa, ini Sae-ron. Aku sudah menerima surat peringatan hukum. Kamu menggugatku... Aku sedang bersiap untuk kembali berakting, dan aku berencana melunasi utang sedikit demi sedikit dari setiap proyek yang aku jalani. Aku bukannya tidak mau membayar, tetapi aku tidak bisa langsung melunasi 700 juta won [Rp7,9 miliar] sekaligus. Tolong beri aku waktu. Aku mohon, tolong bantu aku."

Namun, Kim Soo-hyun tidak pernah membalas pesan itu, meskipun Kim Sae-ron berulang kali mencoba menghubunginya.
Malahan, sejumlah wartawan Korea mulai menelepon nomor sepupu Kim Sae-ron itu, mengira bahwa itu nomor ponsel sang aktris. Hal ini membuat Kim Sae-ron curiga bahwa Kim Soo-hyun telah membocorkan nomor itu kepada wartawan.
Berharap agar pesannya segera dibalas, Kim Sae-ron mengunggah sebuah postingannya Instagram pada Maret 2024, ketika drama Korea populer yang dibintangi Kim Soo-hyun, Queen Of Tears, sedang naik daun.
Postingan yang menunjukkan foto selfie keduanya berdekatan. Sang aktris kemudian menghapus unggahan tersebut dalam hitungan menit.
FOTO CIUM PIPI
Setelah pengakuan bibi mendiang sang aktris, beberapa foto Kim Soo-hyun dan Kim Soe-ron pun muncul.
Sebagian besar foto tersebut memperlihatkan Kim Soo-hyun tengah mencium pipi Kim Sae-ron.
Akun YouTube Hoverlab juga membongkar surat-surat cinta yang dikirimkan Kim Soo-hyun kepada Kim Sae-ron.
Aktor itu mulai wajib militer pada 23 Oktober 2017 atau beberapa bulan setelah perilisan film Real yang ia bintangi.
Salah satu surat yang diungkap ke publik adalah tertanggal Juni 2018. Dalam surat itu, ditemukan panggilan sayang Kim Soo-hyun untuk Kim Sae-ron adalah Saeronero.
Saat itu, Kim Sae-ron masih berusia 17 tahun dan duduk di bangku kelas 2 SMA, sementara Kim Soo-hyun sudah berusia 30 tahun.

Dalam surat tersebut, Kim Soo-hyun menulis, "Sulit untuk melihat wajahmu, tapi aku tidak ingin membebanimu. Aku hanya bisa bilang, aku rindu kamu."
Tak hanya surat, saat menjalani wajib militer, Kim Soo-hyun juga mengirimkan banyak fotonya mengenakan seragam militer kepada Kim Sae-ron yang selama ini tidak pernah terungkap kepada publik. Sang aktor menyelesaikan wajib militernya pada 1 Juli 2019.
Foto tersebut semakin meyakinkan publik bahwa keduanya memang pernah menjalin hubungan asmara.

LANGKAH HUKUM ATAU HANYA FORMALITAS?
Media Korea Selatan, Dispatch, juga telah merilis materi tambahan termasuk surat bersertifikat yang dikirim oleh Gold Medalist yang menuntut pembayaran dari Kim Sae-ron.
Dokumen tersebut menulis bahwa jika pinjaman itu tidak dibayar penuh, agensi akan mempertimbangkan mengambil langkah hukum.
Setelah Kim Sae-ron ditemukan tewas akibat bunuh diri pada 16 Februari 2025 — bertepatan dengan ulang tahun Kim Soo-hyun yang ke-37 — Dispatch melaporkan bahwa mereka menghubungi Gold Medalist untuk menanyakan soal utang mendiang.
Menurut media tersebut, Gold Medalist mengatakan kepada Dispatch bahwa mereka "tidak berniat menerima uang tersebut" dan mengklaim bahwa mereka mengirikan surat tersebut "hanya upaya mengikuti prosedur dasar", agar mereka tidak dituduh melakukan penggelapan.

Ketika ditanya apakah mereka telah memberi tahu Kim Sae-ron bahwa surat tersebut hanya formalitas, Gold Medalist menjawab: "Dari pemahaman kami, manajer Kim Sae-ron menghubunginya dan mengatakan kepadanya bahwa kami harus mengurus dokumen... Dia diberitahu bahwa perusahaan telah membayarkan kompensasi. Kami tahu kami tidak bisa mendapatkan jumlah sebesar itu darinya. Kami mengatakan kepadanya bahwa ia bisa membayar kami kembali ketika ia memiliki uang."
Dispatch juga melaporkan bahwa dalam upayanya untuk melunasi utangnya, Kim Sae-ron menjual sebagian besar asetnya, termasuk mobil dan surat obligasi, namun hanya berhasil mengumpulkan sekitar 200 juta won (sekitar Rp2,2 miliar).
Laporan Dispatch juga menguatkan dugaan hubungan asmara antara Kim Soo-hyun dan Kim Sae-ron.
Seorang teman Kim Soo-hyun yang tidak ingin disebutkan namanya dilaporkan mengatakan kepada Dispatch, "Usia Kim Sae-ron menjadi masalah yang menyebabkan mereka tidak pernah bisa mengakui hubungan mereka."
Jika kamu merasakan keinginan untuk mengakhiri hidup, cari bantuan dengan menghubungi:
Call Center 24 jam Halo Kemenkes 1500-567
Kemenkes juga menyediakan 5 rujukan RS Jiwa dengan layanan telepon konseling:
1. RSJ Amino Gondohutomo Semarang: (024) 6722565
2. RSJ Marzoeki Mahdi Bogor: (0251) 8324024, 8324025, 8320467
3. RSJ Soeharto Heerdjan Jakarta: (021) 5682841
4. RSJ Prof Dr Soerojo Magelang: (0293) 363601
5. RSJ Radjiman Wediodiningrat Malang: (0341) 423444
Ikuti Kuis CNA Memahami Asia dengan bergabung di saluran WhatsApp CNA Indonesia. Menangkan iPhone 15 serta hadiah menarik lainnya.