Skip to main content
Hamburger Menu
Close
Edisi:
Navigasi ke edisi CNA lainnya di sini.
Iklan

Lifestyle

Hampir 3 dekade berselang, film Twister siap kembali ke layar lebar

Twisters rencananya tayang di Indonesia pada 17 Juli 2024. 

Hampir 3 dekade berselang, film Twister siap kembali ke layar lebar
Para pemeran film Twisters, dari kiri ke kanan, Anthony Ramos, Daisy Edgar-Jones, dan Glen Powell, pada pemutaran perdana di London, Inggris, 8 Juli 2024. (Foto: REUTERS/Hollie Adams)

Hampir 30 tahun setelah film blockbuster, Twisters, pertama kali dirilis tahun 1996 silam, film yang mengangkat kisah menengangkan tentang tornado dan para pengejarnya ini akan kembali ke layar lebar.  

Twisters, yang rencananya tayang di Indonesia pada 17 Juli 2024, menyoroti kisah bencana berbasis sains yang akan relevan dengan tantangan masa kini. 

Film ini berkisah tentang pengamat badai Kate Carter, diperankan oleh Daisy Edgar-Jones, dan pengejar badai yang juga seorang bintang streamer Tyler Owens (Glen Powell). 

Keduanya bertemu ketika tornado hebat menghantam Oklahoma, Amerika Serikat. 

Disutradarai oleh pembuat film Minari, Lee Isaac Chung, Twisters mengangkat tema bagaimana teknologi canggih digunakan bagi para pencari aktivitas yang memicu adrenalin. 

Film yang akan menjadi debut Chung dalam mengarahkan film beranggaran besar ini menyoroti budaya influencer dengan jutaan followers di media sosial.

"Ini merupakan babak baru. Ini semacam penceritaan modern dari komunitas yang sama, yang disukai penonton pada tahun 1996 lalu," kata Powell pada pemutaran perdana film ini di London, Inggris, Senin (8/7).

"Penonton akan bersenang-senang karena film ini dipenuhi ketegangan dan menyenangkan. Duduk saja dan nikmati perjalanannya," kata Edgar-Jones menambahkan, dikutip dari Reuters. 

Karakter Owens merupakan mantan bintang rodeo dan pengejar tornado yang bersama timnya kerap bersemangat menantang maut demi mendokumentasikan tornado. 

Pemerannya, Powell, mengaku baik film Twister yang awal maupun reboot-nya, sangat berkesan baginya secara pribadi.

"Saat aku berusia sekitar sembilan tahun, ada tornado yang melewati Jarrell, Texas, dan kami sedang dalam perjalanan ke peternakan tanteku dan terjebak di dalamnya," ujar Powel, yang kini berusia 35 tahun

Itu adalah pengalaman yang sangat menakutkan... Lalu, kami membersihkan barang-barang setelah badai berlalu. Itu menjadi salah satu hal yang membekas seumur hidup," katanya.

"Film ini bukan hanya soal apa yang akan kita lakukan jika badai terjadi, namun juga tentang bagaimana kita saling membantu usai bencana," kata Powell. 

Powell melanjutkan: "Ini dirasakan oleh banyak orang, mungkin bukan tornado tetapi perubahan cuaca di seluruh planet. Kupikir ini akan mengangkat tema yang universal karena alasan itu."

Sementara, sang sutradara mengungkapkan bahwa Twisters, yang ditulis oleh Mark L Smith, merupakan kisah yang diangkat dari hasil konsultasi dengan ahli meteorologi, ilmuwan iklim, dan pengejar badai yang sesungguhnya. 

"Kami berkonsultasi dengan orang-orang yang berada di garis terdepan dalam bidang ilmu iklim dan tornado," tuturnya. 

"Kami mencoba memasukkan sebanyak mungkin hal itu ke dalam film ini agar dapat memberikan gambaran nyata tentang apa yang sebenarnya terjadi dan menghormati para ilmuwan yang telah menjadi pahlawan."

"Jika kita ingin mencari solusi, kita harus berkonsultasi kepada para ilmuwan," ujarnya. 

Seperti film awal yang tayang 28 tahun silam, Chung berharap film lanjutannya ini akan meninggalkan kesan yang mendalam bagi para penonton.

"Film pertama menginspirasi banyak orang untuk memahami ilmu cuaca dan terlibat dalam penelitian. Jika film ini dapat melakukan hal serupa, kami akan menginspirasi generasi baru yang terjun dalam penelitian dan mempelajari hal ini," pungkasnya. 

Dapatkan informasi menarik lainnya dengan bergabung di WhatsApp Channel CNA.id dengan klik tautan ini.

Source: Reuters/ps

Juga layak dibaca

Iklan
Iklan