Skip to main content
Hamburger Menu
Close
Edisi:
Navigasi ke edisi CNA lainnya di sini.

Iklan

Lifestyle

Mengapa resolusi Tahun Baru selalu gagal? Begini tips mewujudkannya

Untuk berbagai macam keinginan, mulai dari lebih sering traveling, menurunkan berat badan, mengejar hobi yang diidamkan, hingga menciptakan work-life balance, para pakar merekomendasikan tips membuat resolusi Tahun Baru yang efektif, spesifik dan terukur.

Mengapa resolusi Tahun Baru selalu gagal? Begini tips mewujudkannya

Ilustrasi menulis jurnal. (Foto: iStock/aquaArts studio)

Setiap tahun baru tiba, banyak dari kita membuat resolusi dengan penuh semangat dan harapan. 

Mulai dari ingin lebih sering traveling, menurunkan berat badan, mengejar hobi yang diidamkan, hingga menciptakan work-life balance, resolusi tahun baru ini sering kali menjadi awal untuk memperbaiki kualitas hidup. 

Namun, tidak sedikit yang kemudian menyerah di tengah jalan. 

Baru memasuki bulan Februari, rutinitas gym mulai ditinggalkan. Atau, ambisi untuk berhenti begadang tergantikan oleh maraton drama Korea favorit. 

Mengapa ini terjadi, dan bagaimana cara agar kita benar-benar bisa mewujudkan resolusi Tahun Baru?

Dan jika kamu tidak lagi percaya pada resolusi Tahun Baru, mengapa masih saja ada yang membuat resolusi semacam ini? 

Resolusi Tahun Baru ternyata memiliki sejarah panjang.

Menurut History, orang pertama yang melakukannya adalah bangsa Babilonia sekitar 4.000 tahun yang lalu. 

Namun, mereka tidak melakukannya di bulan Januari, melainkan pertengahan Maret saat musim tanam dimulai.

Alih-alih berjanji untuk mengurangi minuman boba atau berhenti merokok, bangsa Babilonia membuat janji kepada dewa-dewa mereka untuk melunasi utang dan mengembalikan barang yang dipinjam. 

Jika mereka menepati janji, para dewa akan memberikan berkat, seperti hasil panen yang melimpah, atau bonus besar jika dihubungkan dengan konteks masa kini.

MENGAPA MEMBUAT RESOLUSI?

Resolusi dapat menjadi "kesempatan untuk memaafkan kesalahan atau kegagalan tahun lalu dan memulai yang baru," ujar psikolog klinis dari Annabelle Psychology, Annabelle Chow. 

Membuat resolusi juga meningkatkan self-efficacy atau kepercayaan diri bahwa kita punya kendali atas hidup kita melalui tindakan, tambah Chow. 

"Ini seringkali terwujud dalam kebutuhan untuk membuat resolusi dan bertekad mencapainya."

Sementara itu, psikolog klinis dari Raffles Counselling Centre, Cecilia Chu, menambahkan bahwa memulai yang baru membantu kita "fokus pada energi untuk hal-hal yang memberikan makna dalam hidup sehari-hari."

Ilustrasi membuat resolusi Tahun Baru. (Foto: iStock/solidcolours)

MENGAPA RESOLUSI GAGAL?

Namun, menurut Chief Wellbeing Officer dari Singapore Counselling Centre, John Shepherd Lim, tidak sampai 60 persen orang berhasil menjalankan resolusi Tahun Baru, berdasarkan survei Great Eastern pada 2013 terhadap 800 orang di Singapura dan Malaysia.

Bagaimana dengan sisanya? Lim menyebutkan bahwa banyak orang gagal karena tekanan sosial. 

"Karena mereka tidak siap untuk disiplin diri dan tujuan itu tidak berasal dari tekad pribadi, mereka sering kehilangan semangat dengan cepat."

Selain itu, tujuan yang terlalu ambisius dan tidak adanya tenggat waktu juga menjadi penghalang.

Ilustrasi berolahraga bersama pasangan. (Foto: iStock/simon2579)

TIPS RESOLUSI ANTI GAGAL

Chu memberi tips mewujudkan resolusi, yakni untuk bertanya pada diri sendiri: Apa aspek penting dalam hidup yang ingin kamu perbaiki? Mengapa aspek itu penting?

Menjawab pertanyaan ini dapat membantumu memahami nilai inti dan kebutuhanmu. 

Sebagai contoh, jika kamu ingin lebih sering traveling, tanyakan pada diri sendiri:

  • Apa manfaat traveling bagiku?
  • Kenapa aku mau mengalokasikan waktu dan uang untuk traveling dibandingkan hal lain?
  • Kapan waktu terbaik untuk traveling sesuai dengan komitmen tahun ini?

Lim menambahkan, "Tujuan yang efektif harus spesifik dan terukur." 

Misalnya, jika ingin lebih sering traveling, buatlah rencana konkrit seperti: "Merencanakan traveling setidaknya ke satu negara di luar Asia Tenggara dan dua perjalanan di dalam Asia Tenggara sebelum 20 Februari."

Ilustrasi traveling. (Foto: iStock/goc)

PANDUAN WUJUDKAN RESOLUSI TAHUN BARU

Berikut beberapa contoh merencanakan resolusi tahun baru dan cara untuk mewujudkannya. 

1. Menurunkan Berat Badan/Menjaga Kebugaran

Mulailah dengan langkah kecil, seperti jadwal tetap ke gym dua kali seminggu. 

Kenakan pakaian olahraga, hadir di gym, lakukan latihan ringan, lalu pulang. 

Bangun kebiasaan terlebih dahulu, baru tambahkan tantangan yang lebih berat. 

2. Mempelajari Hobi atau Keterampilan Baru

Ulangi aktivitas tersebut hingga menjadi kebiasaan, dan fokus pada manfaat tidak terukur, seperti kepercayaan diri atau hubungan sosial.
 

Ilustrasi menurunkan berat badan. (Foto: iStock/Kamonwan Wankaew)

3. Mencapai Work-Life Balance

Identifikasi komponen hidup yang ingin dimasukkan, seperti waktu untuk istirahat, dan prioritaskan.

4. Menghentikan Kebiasaan Buruk

Fokus pada tindakan pengganti yang positif, seperti melakukan push-up setiap kali merasa ingin merokok.

Dengan strategi ini, kamu bisa menjadikan 2025 sebagai tahun ketika resolusi benar-benar tercapai!

Ikuti saluran WhatsApp CNA Indonesia untuk dapatkan berita menarik lainnya. ​​​​​

Source: Others/ps

Juga layak dibaca

Iklan

Iklan