Skip to main content
Hamburger Menu
Close
Edisi:
Navigasi ke edisi CNA lainnya di sini.
Iklan

Lifestyle

Takut traveling sendirian? Ini alasannya kenapa Anda tidak perlu khawatir

Bagi sebagian orang, traveling sendirian bisa jadi terdengar menakutkan dan tidak aman. Namun, hal ini ternyata banyak manfaatnya. 

 Takut traveling sendirian? Ini alasannya kenapa Anda tidak perlu khawatir
Berpelesir sendirian bisa menjadi pengalaman yang memperkaya pengalaman. (Foto: Unsplash/Wanaporn Yangsiri)

Bagi sebagian orang, ide untuk pergi berlibur sendirian bisa jadi menakutkan, atau bahkan tidak menarik. Hal ini menimbulkan berbagai macam pertanyaan: dengan siapa kita akan mengobrol? Dengan siapa kita akan mencicipi makanan khas setempat? Dan tentu saja pertanyaan paling utama, apakah aman traveling sendirian?

Menurut laporan The Conversation, dalam norma masyarakat Timur, beraktivitas sendirian sudah lama dianggap sesuatu yang tidak lazim. Pun dengan traveling, sebagian besar masyarakat menganggap bahwa liburan adalah pengalaman yang lebih seru jika dilakukan bersama orang terdekat. Terkadang, terbersit pula rasa bersalah jika kita berlibur seorang diri, seakan ada rasa melalaikan tanggung jawab atau tidak ingin menghabiskan waktu bersama keluarga.

Meski demikian, tren traveling sendirian nyatanya semakin meningkat. Para pelaku industri wisata mengaku mereka kini terbiasa membuka layanan bagi wisatawan yang datang sendirian, tanpa keluarga atau pasangan. Hal ini didukung pula dengan tren bekerja dari mana saja, yang memudahkan kita untuk bekerja sembari traveling

BUDAYA BERWISATA SOLO KIAN MENJADI TREN

Dalam beberapa tahun terakhir, semakin banyak orang yang memilih berwisata seorang diri, atau disebut juga solo traveling, termasuk para wisatawan muda. Mereka membagikan pengalaman mereka traveling sendirian di sosial media dengan tagar #SoloTravel. Tagar ini sudah digunakan dalam 7 juta unggahan di Instagram.

Para pelancong solo ini ikut ambil bagian dalam pertumbuhan ekonomi solo - produk dan layanan baru yang menargetkan konsumen tunggal.

Penyedia jasa penginapan, kapal pesiar, restoran, perusahaan pariwisata, dan festival kini menyesuaikan layanan mereka untuk menjamu para pelancong solo ini. Mereka bahkan ikut merekomendasikan tren ini. 

Kami mengadakan riset terkait hal ini, khususnya dalam hal apakah traveling ke kedai kopi sendirian sama mengasyikkannya dengan pergi bersama pasangan atau teman. Para peserta yang mengikuti riset kamu menuliskan pengalaman mereka, yang menjabarkan alasan bahwa kamu tidak perlu takut mencobanya.

Berpelesir sendirian bisa menjadi pengalaman yang memperkaya pengalaman. (Photo: Unsplash/chen zo)

SENDIRIAN BISA LEBIH BEBAS

Para peserta riset kami kami menyoroti faktor-faktor utama yang membantu mereka menikmati pengalaman traveling sendirian - mereka bisa bersantai sembari mengamati kehidupan orang lain tanpa interaksi atau koneksi langsung.

Dalam kondisi ini, kita tidak perlu datang bersama orang lain untuk merasa menjadi bagian dari lingkungan sosial. Berada sendirian di alun-alun yang ramai atau di pantai yang penuh orang, atau sesederhana duduk berdekatan dengan orang lain dan mendengar percakapan mereka dapat menjadi sumber kenyamanan, pengalih perhatian, atau bahkan hiburan.

Salah satu peserta menulis, "Tempat duduk itu penting - aku suka jendela, terutama bangku dan meja yang menghadap ke luar... Aku bisa melihat orang-orang, membayangkan kehidupan mereka, melihat mobil dan kehidupan berlalu lalang."

"Aku melihat pelanggan lain, jalanan di luar jendela, dan mengamati sendiri istilah 'dunia berlalu begitu saja'. Suasana kafe sangat penting untuk momen rehat seperti ini," kata peserta tersebut, dikutip dari The Conversation. 

Menyendiri dapat menjadi pengalaman terapi tersendiri, waktu untuk memproses pikiran, perasaan, dan emosi, dan membuatmu siap untuk menghadapi dunia lagi. Kamu bisa meluangkan waktu untuk menulis, menggambar, atau melakukan aktivitas kreatif lainnya. Terbenam dalam pikiranmu sendiri dapat membuatmu bebas dari rasa tekanan untuk menyenangkan orang lain atau memaksakan percakapan.

"Duduk sendirian dengan pikiranku sendiri bisa menjadi pengalaman yang menenangkan; memilih tempat duduk, merasa nyaman... Aku bisa menemukan keheningan dan tidak merasa tertekan untuk melakukan apa pun untuk siapa pun atau melibatkan diri dalam percakapan yang tidak menarik bagiku," tulis seorang pelancong solo lainnya.

Mampu melakukan hal yang kamu sukai, tanpa perlu memikirkan orang lain, dapat membuat kamu merasa rileks dan menjadi ajang untuk melakukan sesuatu yang belum pernah kamu lakukan sebelumnya, tanpa takut penilaian dari orang lain. Kamu mungkin ingin mengikuti suatu kelas, berbelanja, atau bersantai, kini dapat dilakukan sendirian. 

Temuan dari penelitian kami menunjukkan bahwa waktu yang dihabiskan untuk melakukan sesuatu sendirian dapat meringankan beberapa tekanan yang dapat ditimbulkan dengan kehadiran teman atau pasangan. Waktu sendirian memberimu ruang untuk mengalami berbagai hal sendirian dan menikmati lingkungan sekitar tanpa gangguan.

Dengan melakukan hal ini, kamu mungkin akan menemukan dirimu berada dalam situasi baru, jauh dari zona nyaman - sebuah pengalaman yang seru dan memikat.

TIDAK IKUT CAMPUR TAPI SALING MEMBANTU

Pelancong solo memiliki cara mereka sendiri dalam melakukan berbagai hal, sehingga sering kali mereka berpergian berkelompok ke beberapa tempat untuk suatu waktu. Mereka senang menjalani proses bepergian sendirian dan menghormati orang lain yang melakukan hal yang sama. Mereka mencari waktu untuk menyendiri secara bersama-sama. 

Oleh karena itu, pelancong solo dapat saling membantu saat dibutuhkan tetapi juga membiarkan satu sama lain sendirian. "Kami mencari tempat di mana kami merasa cocok... Kami senang untuk saling tersenyum. Kami tidak perlu mengobrol untuk berinteraksi. Kami senang sendirian meminum kopi. Aku berada di antara teman-teman yang memahamiku."

Claire McCamley merupakan Dosen Senior di bidang Pemasaran di University of Huddersfield. Komentarnya ini pertama kali muncul di The Conversation.

Source: CNA/ps(ih)

Juga layak dibaca

Iklan
Iklan