Skip to main content
Hamburger Menu
Close
Edisi:
Navigasi ke edisi CNA lainnya di sini.
Iklan

Lifestyle

Sutradara Squid Game mengaku diam-diam senang tiap ada karakter meninggal

Lewat musim kedua Squid Game, Hwang Dong-hyuk juga ingin menyoroti realitas anak muda usia 20-30an yang kerap mempertaruhkan masa depan melalui perjudian online.

Sutradara Squid Game mengaku diam-diam senang tiap ada karakter meninggal

Sutradara Hwang Dong-hyuk menghadiri pemutaran film Squid Game: Season 2 di teater Metrograph di Manhattan, New York, A.S., 16 Desember 2024. (Foto: REUTERS/Jeenah Moon)

30 Dec 2024 12:44PM (Diperbarui: 30 Dec 2024 12:49PM)

Para penonton mungkin terkejut, merasa ngeri, atau bahkan menangis saat menyaksikan sejumlah karakter favorit mereka tewas dalam serial hits Korea Selatan, Squid Game.

Namun, penulis dan sutradara Hwang Dong-hyuk mengaku "membunuh" karakter-karakter tersebut dalam drama populer garapan Netflix itu. 

Hwang menjelaskan bahwa serial yang paling banyak ditonton di Netflix ini memiliki jumlah pemeran yang sangat banyak. 

Sehingga, mengatur seluruh pemeran di lokasi syuting adalah tugas yang "sangat sulit".

Setiap kali ada karakter yang berujung tewas di tengah permainan, Hwang mengingat kebiasaannya mengucapkan kepada para aktor di lokasi syuting. 

"'Oh tidak! Sedih sekali, ya. Kita tidak akan bertemu lagi besok,' tetapi di dalam hati, aku selalu tersenyum," ungkapnya, menurut laporan South China Morning Post. 

Musim tayang kedua serial Squid Game tayang perdana pada pekan lalu, Kamis (26/12). 

Pada musim ini, bintang utama Lee Jung-jae kembali berperan sebagai Seong Gi-Hun, pemain dengan nomor urut 456 yang keluar sebagai pemenang pada musim tayang pertama. 

Namun, Squid Game season 2 lebih dari sekadar menyajikan permainan bertahan hidup bagi para pemainnya yang terlilit utang besar.

Alur cerita berfokus pada pencarian kebenaran di balik permainan berdarah itu.

Sementara itu, musim kedua juga memperkenalkan berbagai karakter baru dengan cerita latar masing-masing. 

Ada perempuan transgender bernama Hyun-ju; pasangan ibu dan anak Yong-sik dan Geum-ja, hingga pasangan yang sedang menantikan kelahiran anak mereka, Myung-gi dan Jun-hee. 

Berbagai kejutan dari sisi penokohan memberikan dimensi baru pada narasi Squid Game season 2 yang kompleks.

AWALNYA INGIN BUAT FILM

Sutradara Hwang Dong-hyuk (tengah) bersama dengan aktor Lee Byung-hun (kedua dari kiri) dan bintang utama Lee Jung-jae (kedua dari kanan) menghadiri pemutaran Squid Game: Season 2 di teater Metrograph di Manhattan, New York, A.S., 16 Desember 2024. (Foto: REUTERS/Jeenah Moon)

Sekitar 15 tahun lalu, Hwang Dong-hyuk merancang Squid Game sebagai sebuah film berdurasi dua jam. 

Namun, proyek itu gagal menarik perhatian para investor maupun aktor yang berminat. 

Ia akhirnya memutuskan untuk mengesampingkan ide tersebut dan fokus pada film-film lain.

Hwang kemudian memiliki ide untuk mengubah proyek ini menjadi serial TV dan membawanya ke Netflix. 

Di bawah produksi Netflix, Squid Game memiliki kesempatan untuk menjangkau audiens yang lebih luas.

"Aku tidak pernah bermimpi sedikit pun bahwa serial ini akan menjadi sebesar ini," ungkap Hwang. 

YANG MUDA YANG BERUTANG

Sutradara Hwang Dong-hyuk (kiri bawah) bersama dengan para pemeran, CEO Netflix Greg Peters, dan Wakil Presiden Konten Netflix untuk Asia Minyoung Kim, menghadiri pemutaran perdana Squid Game: Season 2, di Los Angeles, California, A.S., 12 Desember 2024. (Foto: REUTERS/Daniel Cole)

Hwang mengaku musim tayang kedua dan ketiga Squid Game akan memberikan durasi tayang lebih banyak untuk karakter lain selain tokoh utama, Seong Gi-Hun. 

"Kali ini, kami memiliki banyak karakter yang lebih muda," kata Hwang.

Saat menciptakan musim pertama, Hwang berpikir bahwa "sangat sulit bagi seseorang yang berusia 20an atau 30an untuk tenggelam dalam utang yang sangat besar. Kupikir, paling tidak, kamu harus berusia paruh baya untuk membutuhkan uang dan ingin bergabung dengan Squid Game. Tetapi dunia telah berubah," ungkapnya. 

Menurut Hwang, sekarang ia merasa bahwa pekerjaan layak semakin sulit didapatkan bagi kaum muda. 

Mereka merasa bahwa bekerja keras saja tidak cukup untuk mencapai kelas menengah. 

"Mereka ingin meraih keberuntungan besar, jadi itulah sebabnya mereka berinvestasi dalam cryptocurrency," jelasnya.

Di Korea, Hwang juga melihat banyak anak muda di usia 20an atau 30an yang kini kerap mempertaruhkan masa depan mereka melalui perjudian daring.

"Aku ingin menunjukkan bagaimana realitas masyarakat hari ini," tambahnya.

Dengan alur cerita yang lebih kompleks dan relevan dengan isu-isu sosial terkini, Squid Game musim kedua tidak hanya menghadirkan aksi mendebarkan tetapi juga cerminan tajam terhadap dunia yang terus berubah.

Ikuti Kuis CNA Memahami Asia dengan bergabung di saluran WhatsApp CNA Indonesia. Menangkan iPhone 15 serta hadiah menarik lainnya.

Source: Others/ps

Juga layak dibaca

Iklan
Iklan