'Dia playing victim': Sutradara film Emilia Perez sindir Karla Sofía Gascón buntut cuitan rasis

Sutradara film Emilia Pérez, Jacques Audiard, mengungkapkan kekecewaannya terhadap sikap bintang utama film itu, Karla Sofía Gascón, terkait cuitan lawasnya yang kontroversial. 

Pada akhir Januari lalu, cuitan lama Gascón muncul kembali dan menjadi viral di media sosial. Cuitan itu berisi berbagai hinaan, antara lain terhadap Islam, pria kulit hitam korban kekerasan polisi Amerika Serikat, George Floyd; dan terhadap penghargaan paling bergengsi di industri film, The Academy Awards atau Oscar. 

Menurut laporan Variety, Gascón menyebut Islam "sangat menjijikkan," mengejek George Floyd sebagai "pecandu narkoba dan penipu," dan menyindir keberagaman di Oscar sebagai "festival Afro-Korea." 

Kebocoran cuitan ini menjadi ironi besar karena Emilia Pérez masuk nominasi Film Terbaik di Oscar, sementara Gascón sendiri bersaing di kategori Aktris Terbaik. 

Menyusul skandal ini, Gascón meminta maaf dan mengaku ia akan "membiarkan karya ini [film Emilia Pérez] menunjukkan sendiri kualitasnya dan dapat dihargai sebagaimana adanya, sebuah syair yang indah tentang cinta dan perbedaan," tulisnya di Instagram. 

"Aku dengan tulus meminta maaf kepada semua orang yang telah terluka selama ini," lanjut Gascón. 

Dalam wawancara terbaru, sutradara Audiard terang-terangan mengakui "Aku belum bicara dengannya, dan aku tidak mau."

Menurutnya, sikap Gascón tersebut merusak citra dirinya sendiri dan orang-orang di sekitarnya.

"Dia sedang dalam fase menghancurkan diri sendiri, dan aku tak bisa ikut campur. Aku sungguh tak paham mengapa dia terus melakukannya. Mengapa dia menyakiti dirinya sendiri? Dan yang lebih menyakitkan, dia juga menyakiti orang-orang yang dulu sangat dekat dengannya," ungkap Audiard dalam wawancara ekslusif dengan Deadline. 

"Aku memikirkan kru yang telah bekerja luar biasa keras untuk film ini. Aku juga memikirkan diriku sendiri, Zoë [Saldaña], dan Selena [Gomez]. Aku benar-benar tak paham mengapa dia terus menyakiti kami. Aku tidak akan menghubunginya. Saat ini, dia butuh waktu untuk merenung dan bertanggung jawab atas perbuatannya," ungkap sang sutradara. 

Audiard mengakui bahwa perbincangan soal kontroversi Gascón telah mengalihkan perhatian dari karya film itu sendiri.

"Sangat disayangkan, isu ini menyita seluruh perhatian, dan itu membuatku sedih. Sulit bagiku untuk mengingat kembali pengalaman bekerja dengan Karla Sofía. Kami memiliki kepercayaan yang luar biasa di lokasi syuting, dan tiba-tiba aku membaca sesuatu yang dia katakan… sesuatu yang benar-benar penuh kebencian dan pantas dibenci," tuturnya.

"Tentu saja hubungan kami terdampak. Rasanya seperti jatuh ke dalam lubang. Karena apa yang dikatakan Karla Sofía tak bisa dimaafkan," ujar Audiard. 

PURA-PURA JADI KORBAN

Dalam wawancara tersebut, Audiard menilai bahwa Gascón sedang berusaha memainkan peran dengan berpura-pura sebagai korban di tengah kontroversi yang menimpanya.

"Dia benar-benar sedang berperan sebagai korban, playing the victim. Dia berbicara seolah-olah dirinya adalah pihak yang tersakiti," ungkapnya. 

"Ini mengejutkan. Seakan tulisanya tidak menimbulkan konsekuensi," ungkap sang sutradara. 

Meskipun demikian, dalam pidato penerimaan penghargaannya di Directors Guild of America (DGA) Awards pada Sabtu (10/2), Audiard tetap menyebut nama Gascón di antara para pemeran utama filmnya. 

"Kata terakhirku untuk para aktris luar biasa yang aku cintai: Karla, Zoë, Selena, Adriana… dan Edgar, yang tentu saja bukan aktris."

Gascón sendiri mendapat nominasi sebagai Aktris Terbaik di Critics Choice Awards pada Jumat (9/2), namun mangkir dari acara tersebut. 

Aktris transpuan ini juga absen dari gelaran DGA Awards yang diselenggarakan keesokan harinya. 

Kini, muncul tanda tanya besar, apakah Gascón akan menghadiri perhelatan Oscar? Emilia Pérez sendiri mengantongi 13 nominasi di ajang bergengsi tersebut.

Dunia perfilman juga menantikan bagaimana kontroversi Gascón akan memengaruhi peluang Emilia Pérez untuk menang di Oscar.