Nyaman tanpa ikatan, 'Situationship' dipilih Gen Z sebagai gaya pacaran

Salah satu tren yang berkembang di kalangan Generasi Z adalah gaya berpacaran yang disebut situationship. Istilah ini mengacu kepada hubungan romansa yang tidak memiliki status atau ikatan yang jelas. Ibarat kata, pacar bukan, teman pun tidak. 

Di media sosial, para TikTokers dan Tweeters - khususnya Gen Z - secara luas membagikan kisah-kisah tentang situationship yang mereka jalani. Di TikTok, video dengan tagar #situationship telah ditonton lebih dari 839 juta kali.

Mengapa situationship digandrungi Gen Z?

Mari kita tilik terlebih dahulu, apa sebenarnya yang dimaksud dengan situationship? Sesuai namanya, istilah situationship merupakan kombinasi dua kata dalam Bahasa Inggris, situational dan relationship.

Kamus Oxford menobatkan situationship sebagai salah satu kata paling terkenal di tahun 2023, dan mendefiniskan istilah ini, "hubungan romantis bukan dengan pasangan resmi."

Sementara kamus Cambridge memberikan definisi yang lebih jelas, "hubungan romantis antara dua orang yang belum menganggap diri mereka sebagai pasangan tetapi memiliki hubungan yang lebih dari sekadar pertemanan." 

Meskipun belum masuk Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI), jika diterjemahkan, situationship mungkin bisa disebut "hubungan situasional" dalam Bahasa Indonesia. 

TEMAN TAPI MESRA?

Sebagian besar menilai istilah situationship sama saja dengan istilah yang telah populer sebelumnya, yakni Teman Tapi Mesra, atau yang biasa disingkat TTM. 

Namun, ada perbedaan mendasar antara keduanya. 

Teman Tapi Mesra memiliki konotasi bahwa dalam hubungan tersebut, masing-masing pihak sebenarnya sudah memiliki pasangan resmi, namun kemudian "berteman" dengan orang lain dalam hubungan yang mesra. 

Sehingga, Teman Tapi Mesra sering dikategorikan sebagai istilah lain untuk berselingkuh. 

Sementara, situationship memiliki nuansa lain. Hanya populer di kalangan Gen Z, situationship dinilai mencerminkan nuansa hubungan romantis tanpa ikatan apa pun, biasanya karena masing-masing pihak belum siap untuk berpasangan. 

Ketidaksiapan tersebut bisa dilihat baik secara mental maupun finansial, atau bahkan fisik. 

Dikutip dari BBC, situationship merupakan sebuah hubungan informal yang biasanya terjadi antara dua orang yang memiliki ketertarikan emosional dan fisik, tetapi hubungan tersebut tidak eksklusif dan tanpa komitmen.

Dalam beberapa kasus, situationship bahkan dibatasi oleh waktu. Misalnya, hubungan mesra dua mahasiswa tingkat akhir yang tidak ingin berkomitmen apa pun karena bisa saja setelah lulus, mereka akan bekerja di kota yang berbeda. 

HUBUNGAN YANG TAK PERLU DIBAWA KE MANA-MANA

Gen Z memasuki dunia kencan di sekitar waktu pandemi COVID-19 terjadi, ketika banyak pembatasan sosial. Hal ini tentu berdampak besar dengan cara mereka bertemu dan berkenalan dengan orang baru. 

Sementara, kencan di dunia maya, misalnya melalui berbagai aplikasi kencan, sering kali berdampak buruk. 

Sehingga kalangan Gen Z yang tidak terlalu fokus berkencan. 

Menurut Lisa Wade, lektor kepala jurusan Sosiologi di Universitas Tulane, Amerika Serikat menilai bahwa kalangan Gen Z lebih banyak menghabisakan waktu untuk mengejar penuntasan studi, pencapaian karier, dan stabilitas keuangan terlebih dahulu. 

"Anak muda menganggap hubungan asmara mengalihkan perhatian mereka dari tujuan pendidikan dan karier. Sehingga, hubungan yang terbaik adalah yang tidak terlalu terikat, apalagi sampai membuatmu mengorbankan diri," ujar Wade, dikutip dari BBC. 

Akibatnya, hubungan situasional, atau situationship dipilih sebagai gaya pacaran paling ideal sehingga mereka tidak perlu berkomitmen apa pun. 

Melalui tren situationship, kalangan Gen Z menunjukkan bahwa tidak apa-apa kok, jika hubunganmu tidak dibawa ke mana-mana, karena itu mungkin yang terbaik sembari kamu mengeksplorasi jati dirimu. 

Dapatkan informasi menarik lainnya dengan bergabung di WhatsApp Channel CNA.id dengan klik tautan ini.