Skip to main content
Hamburger Menu
Close
Edisi:
Navigasi ke edisi CNA lainnya di sini.
Iklan

Lifestyle

Azealia Banks sebut Indonesia 'Tempat Sampah Dunia', ternyata bukan hinaan

"Serius? Kalian enggak lihat semua sampah itu di sekitar kalian?," tanya Banks kepada pengguna X dari Indonesia yang menimpali cuitannya. 

Azealia Banks sebut Indonesia 'Tempat Sampah Dunia', ternyata bukan hinaan

Penyanyi rap asal Amerika Serikat, Azealia Banks, dalam salah satu unggahannya di media sosial (Foto: Instagram/@azealiabanksforever)

15 Apr 2025 03:15PM (Diperbarui: 15 Apr 2025 03:20PM)

Penyanyi rap asal Amerika Serikat, Azealia Banks, tengah menjadi sorotan publik Indonesia usai menyebut Indonesia sebagai "tempat sampah dunia" melalui unggahan di platform X miliknya pada akhir pekan lalu. Cuitannya langsung viral, memicu reaksi beragam dari warganet.

"Indonesia merupakan tempat sampah dunia. Saya tak ingin bilang begini, tapi Indonesia tanahnya tercemar, seperti juga India,: ujar Banks dalam unggahan di platform X, pada Sabtu (12/4). 

"Saya tidak akan dengan sadar makan apa pun yang ditangkap dari Samudera Hindia," tuturnya. 

Hingga berita ini ditulis, pantauan CNA Indonesia, cuitan Banks itu sudah dilihat lebih dari 3,6 juta pengguna X, mendapat 21 ribu likes, dan di-retweet lebih dari 8 ribu kali.

Sampah menumpuk di Sungai Citarum, Jawa Barat, salah satu sungai dengan tingkat pencemaran sampah tertinggi di dunia. (Foto: iStock/Sony Herdiana)

Dalam cuitan yang sama, pelantun lagu Miss Amor ini menyampaikan kekhawatiran mendalam atas dampak pencemaran terhadap kesehatan masyarakat Indonesia. Ia menilai kondisi ini akan berdampak jangka panjang terhadap produktivitas tenaga kerja.

"Komplikasi kesehatan yang dialami masyarakat Indonesia akibat negara-negara dunia membuang sampahnya ke sana akan menyebabkan tenaga kerja mereka menyusut dalam 200 tahun ke depan. Indonesia sungguh membutuhkan bantuan besar," lanjutnya.

Banks pun meluaskan kritiknya kepada para miliarder seperti Jeff Bezos dan Elon Musk yang dinilainya lebih fokus pada proyek luar angkasa dibandingkan menyelesaikan krisis lingkungan di Bumi.

"Ketimbang kirim Katy Perry ke luar angkasa, Bezos dan Musk harusnya pergi ke sana, ambil sampah dari tanah orang-orang itu dan kirim ke Mars. Gali semua sampah dari laut dan kirim ke Mars. Jangan kirim orang ke sana. Untuk apa?" tulisnya.

Ia juga mengkritik proyek SpaceX dan Blue Origin yang menurutnya tidak realistis dan tidak menyentuh kebutuhan masyarakat luas. 

"Itu proyek bodoh dan boros. Orang biasa bahkan tidak mampu naik jet pribadi, siapa yang punya uang untuk ke luar angkasa?" tulisnya lagi.

Sampah menumpuk di Sungai Citarum, Jawa Barat, salah satu sungai dengan tingkat pencemaran sampah tertinggi di dunia. (Foto: iStock/Algi Febri Sugita)

Pernyataan-pernyataan kontroversial ini segera dibanjiri komentar dari pengguna X, khususnya dari Indonesia. 

Reaksinya pun terbagi dua: ada yang merasa tersinggung dan menilai Banks menghina, tapi tak sedikit pula yang justru mengapresiasi kesadaran lingkungannya.

"Kamu memiliki kesadaran yang lebih baik dari kebanyakan orang Indonesia," tulis seorang pengguna. 

"Beberapa tahun ini berat untuk rakyat Indonesia. Masalah sampah kita sangat besar, bahkan dikelola bersama sampah dari luar negeri. Terima kasih sudah peduli," timpal akun lainnya.

Sejumlah netizen juga menyoroti peran pemerintah dalam membiarkan kiriman sampah dari negara-negara maju. 

"Pemerintah Indonesia selalu dapat menolak sampah dari Barat. Malaysia telah melakukannya pada tahun 2019/20, terutama untuk sampah plastik," timpal pengguna X lainnya. 

Sampah menumpuk di Sungai Citarum, Jawa Barat, salah satu sungai dengan tingkat pencemaran sampah tertinggi di dunia. (Foto: iStock/Algi Febri Sugita)

KRITIK UNTUK DUNIA, BUKAN HINAAN

Banks sendiri terlihat cukup terkejut ketika membaca komentar bahwa dirinya lebih sadar ketimbang banyak warga lokal. 

Ia membalas, "Serius? Kalian enggak lihat semua sampah itu di sekitar kalian? Banyak artikel soal negara-negara maju kirim sampah ke negara miskin. Ini umum dan benar-benar mengerikan." 

Namun, tak sedikit pula yang salah menangkap maksud cuitan tersebut. 

Banks akhirnya memberikan klarifikasi pada Minggu (13/4), menegaskan bahwa kritiknya bukanlah penghinaan terhadap rakyat Indonesia, melainkan protes terhadap sistem global yang tak adil dalam distribusi beban pencemaran.

"Ini bukan menyalahkan mereka (Indonesia), ini menyalahkan dunia karena menjadikan mereka tempat sampah," tulisnya.  

"Kalian tidak lihat tumpukan sampah di awal video Count Contessa? Itu diambil di Bali. Itu bukan sampah mereka, tapi sampah dari Eropa dan AS yang jelas-jelas dikirim ke negara lain untuk 'ditangani'," jelasnya.

Menurut Banks, praktik ekspor sampah oleh negara-negara maju ke negara berkembang seperti Indonesia merupakan bentuk nyata dari rasisme lingkungan.

"Tak ada yang sedang menyalahkan mereka. Apa untungnya buat saya terlihat seperti menyalahkan mereka atas masalah yang harus diselesaikan dunia, sebelum dunia jadi tempat sampah semuanya?" tutupnya.

Ikuti saluran WhatsApp CNA Indonesia untuk dapatkan berita menarik lainnya. Pastikan fungsi notifikasi telah dinyalakan dengan menekan tombol lonceng.

Source: Others/ps

Juga layak dibaca

Iklan
Iklan