Bahagianya Generasi 90-an disuguhi konser Green Day dan Linkin Park berturut-turut
Di Ancol, vokalis Green Day, Billie Joe Armstrong, mengenakan bendera Merah Putih seperti jubah dan menciumnya. Keesokan harinya, Linkin Park mengguncang GBK dengan vokalis baru dan mengunggah foto bendera Merah Putih sebagai ungkapan terima kasih.

Para personel Green Day saat penutupan konser (atas) dan para personel Linkin Park berpose selepas konser (bawah). (Foto: Instagram/@greenday, @linkinpark)
Jakarta menjadi saksi dua konser besar yang menghadirkan nostalgia bagi generasi 90-an: From Zero World Tour dari Linkin Park dan Green Day Live in Jakarta.
Kedua band legendaris asal Amerika Serikat ini sukses membakar semangat ribuan penonton di dua venue berbeda, memberikan pengalaman konser yang tak terlupakan.
Setelah hampir tiga dekade, Green Day akhirnya kembali menginjakkan kaki di Jakarta dalam konser bertajuk Green Day Live in Jakarta, yang berlangsung di Pantai Carnaval Ancol pada Sabtu malam, 15 Februari 2025.
Konser ini menjadi ajang nostalgia bagi para penggemar yang tumbuh bersama lagu-lagu punk rock mereka. Sebelumnya, Green Day terakhir kali tampil di ibu kota pada 1996, di Jakarta Convention Center (JCC).
Konser ini juga menjadi bagian dari perayaan 10 tahun Festival Hammersonic. Sebelum Jakarta, Green Day terlebih dahulu tampil di Thailand pada 12 Februari 2025.
Dimulai tepat pukul 20.00 WIB, Green Day membuka pertunjukan dengan membawakan sejumlah lagu andalan, termasuk The American Dream is Killing Me, Basket Case, Boulevard of Broken Dreams, dan 21 Guns, menurut laporan Antara.
Sorotan konser ini terjadi saat Billie Joe Armstrong membawakan Are We the Waiting. Di tengah lagu, ia mengambil bendera Merah Putih dari seorang penonton, membentangkannya di pundak layaknya jubah, lalu mencium bendera tersebut, yang disambut gemuruh sorak sorai.
Tak hanya itu, dalam lagu Know Your Enemy, Billie mengundang seorang penonton naik ke atas panggung untuk bernyanyi bersamanya.
Sejumlah selebritas Tanah Air turut meramaikan konser ini. Soleh Solihun mengenang konser Green Day di Jakarta pada 1996 dengan mengunggah cerita di Instagram.
"Mereka manggung di Plenary Hall. Saya cuma nonton liputannya, dan yang paling saya ingat adalah Iwan Fals nonton Green Day menemani anaknya, Galang Rambu Anarki. Kemarin malam, banyak yang terlihat menemani anaknya nonton Green Day," tulisnya.
Sementara itu, Rian D’Masiv berbagi pengalaman tentang perjalanan pulangnya dari konser. "Beres konser jam 10, baru bisa keluar Ancol jam 1 pagi, dan sekarang baru sampai rumah. Tapi terobati karena @greenday keren banget! Penantian 29 tahun terbayar," tulisnya di Instagram.
Aktris dan istri Ridho Slank, Ony Seroja, juga membagikan momen serunya menonton Green Day melalui Instagram Story.
LINKIN PARK GETARKAN STADION MADYA GBK
Hanya berselang sehari, giliran Linkin Park yang mengguncang Jakarta dengan konser mereka di Stadion Madya Gelora Bung Karno pada Minggu, 16 Februari 2025.
Konser ini menjadi bagian dari tur dunia From Zero World Tour, sekaligus menjadi penampilan pertama mereka di Asia Tenggara dengan formasi baru setelah kepergian Chester Bennington.
Puluhan ribu penggemar memenuhi stadion sejak sore hari, menunjukkan antusiasme tinggi meski sempat diguyur hujan.
Vokalis baru, Emily Armstrong, bersama Mike Shinoda dan kawan-kawan, sukses menyajikan deretan lagu ikonik mereka, seperti Numb, In the End, dan Somewhere I Belong, serta materi terbaru dari album 2024 mereka.
Linkin Park membuka konser pada pukul 20.20 WIB dengan Somewhere I Belong, disusul lagu-lagu favorit seperti Crawling, New Divide, serta debut lagu The Emptiness Machine di Jakarta.
Mereka juga membawakan The Catalyst, Burn It Down, Waiting for the End, dan Castle of Glass, menurut laporan IDN Times.
Vokalis baru Emily Armstrong menunjukkan aksi panggungnya dengan gitar dalam Over Each Other, sementara Two Faced dibawakan dengan penuh energi.
Joe Hahn juga memberikan kejutan lewat solo medley When They Come For Us/Remember The Name, sebelum Linkin Park melanjutkan dengan Given Up, One Step Closer, dan Lost.
Momen nostalgia semakin terasa ketika What I’ve Done dan Numb/Encore menggema di stadion, mengingatkan penggemar akan masa kejayaan mereka.
Stadion semakin berguncang saat In The End, Faint, Papercut, dan From the Inside dimainkan. "Terima kasih, Jakarta," ujar Mike Shinoda di tengah konser, menurut laporan Kompas.
Konser ditutup dengan Bleed It Out, meninggalkan kesan mendalam bagi penonton.
Keesokan harinya, Linkin Park mengunggah ucapan terima kasih melalui Instagram dengan foto aerial ribuan penonton yang memadati stadion. "Thank You Jakarta," tulis mereka, disertai gambar bendera Merah Putih.
Jakarta menjadi satu-satunya destinasi di Asia Tenggara dalam rangkaian tur Linkin Park, menunjukkan besarnya basis penggemar mereka di Indonesia.
Tak hanya atmosfer konser yang penuh energi, konser Linkin Park kali ini juga didukung tata cahaya spektakuler dan efek visual yang megah.
Dengan dua konser spektakuler dalam dua hari berturut-turut, generasi 90-an benar-benar mendapat suguhan luar biasa yang membangkitkan kenangan indah masa muda.
Green Day dan Linkin Park telah membuktikan bahwa musik mereka tetap hidup dalam hati para penggemarnya.
Ikuti Kuis CNA Memahami Asia dengan bergabung di saluran WhatsApp CNA Indonesia. Menangkan iPhone 15 serta hadiah menarik lainnya.