Skip to main content
Hamburger Menu
Close
Edisi:
Navigasi ke edisi CNA lainnya di sini.

Iklan

Lifestyle

Ketika para remaja Singapura berlomba-lomba menjadi idol K-pop seperti Lisa Blackpink

Para remaja Singapura terinspirasi oleh Lisa Blackpink, idol K-pop asal Thailand, yang wajahnya kini terpampang di seluruh dunia.

young_sg_kpop_3
Kade Wong dan Treia Tan, remaja Singapura, keduanya berusia 14 tahun, mengikuti latihan dance 10 hari di bootcamp K-pop di Korea Selatan.

SINGAPURA: Kade Wong sudah mengikuti audisi K-pop global sebanyak lima kali, menghadiri audisi private dengan casting manager sebanyak empat kali, dan baru-baru ini, dia diminta untuk ikut audisi langsung dengan direktur agensi K-pop. Padahal usianya baru menginjak 14 tahun.

Kade dan dua remaja Singapura lainnya, Nicholas Tan, 13, dan Emiko Boo, 12, merupakan tiga dari banyaknya calon bintang yang menjadikan K-pop sebagai pilihan karier yang menjanjikan.

Mengingat ada banyak agensi hiburan yang sedang mencari trainee idol di luar Korea Selatan dalam beberapa tahun terakhir, cita-cita mereka sepertinya tidak terlalu mengada-ada.

Di bulan November saja, trio remaja ini sudah bisa mengikuti audisi yang diadakan untuk kedua kalinya di Singapura oleh salah satu agensi pencari bakat terbaik nomor empat di Korea Selatan.  Sementara itu, audisi global diadakan secara online setiap bulannya.

Dari kiri: Emiko Boo, Nicholas Tan dan Kade Wong.

Bulan depan, ada agensi Attrakt yang juga akan membuka audisi untuk mencari calon anggota baru yang nantinya akan bergabung dengan Fifty Fifty, girl group di balik hit viral 2023, Cupid. Bahkan Singapura sudah mulai menyiapkan program khusus di berbagai Sekolah Menengah Atas (SMA) untuk menyiapkan anak-anak masuk ke industri K-pop.

Apakah para remaja Singapura ini memiliki peluang untuk bersinar di kancah industri K-pop? Apa yang diperlukan untuk melakukan sebuah gebrakan? Acara progam CNA Talking Point merangkumnya dalam dua episode, membahas tentang cengkeraman industri K-pop terhadap negara Singapura.

MENGAPA SINGAPURA?

Kini, banyak perusahaan talent yang aktif berburu anggota di luar Korea Selatan seiring dengan berkembangnya popularitas K-pop di berbagai belahan dunia dan hadirnya grup musik seperti BTS, demikian kata seorang pencari bakat bernama Darren Won.

"Salah satu cara untuk mendapatkan dukungan dari wilayah setempat adalah dengan mengambil anggota dari negara tersebut untuk bergabung ke dalam group," kata Won, kepala pengembangan artis di Gori Agency, yang telah menemukan idol K-pop seperti Minji dari girl group NewJeans.

"Kalau kita bicara spesifik tentang keunggulan yang dimiliki orang Singapura, banyak dari mereka mahir berbahasa Mandarin dan juga Inggris. Oleh karena itu, saya yakin itu bisa menjadi keuntungan yang bisa mereka tawarkan dari segi bahasanya.

"Basis penggemarnya mudah sekali berkembang ke negara-negara tetangga."

Ketika ditanya seberapa tinggi peluang yang dimiliki orang Singapura untuk menjadi seorang idol, dia menjawab: "Apa yang sebuah perusahaan cari sangatlah berpengaruh (terhadap nasib kandidat itu). ... Dari perspektif kandidatnya sendiri, itu adalah sesuatu yang di luar sepengetahuan mereka.
 
"Mereka bisa meningkatkan peluang dengan mengikuti kembali audisi sebulan atau dua bulan kemudian, meksipun pada saat itu, mereka tidak lolos"

Dalam kasus Kade, Nicholas dan Emiko, mereka tidak lolos audisi yang baru-baru ini diadakan di Singapura.

Memang, untuk menjadi Lisa Blackpink berikutnya, perempuan asal Thailand yang berhasil terpilih dari 4.000 calon saat audisi, tidak hanya membutuhkan keberuntungan namun juga kerja keras yang luar biasa — misalnya dengan mengikuti bootcamp.

Lisa Blackpink tampil di panggung Coachella untuk mengisi acara Coachella Valley Music and Arts Festival pada 22 April 2023 lalu, di California. (Foto: AFP/Emma McIntyre)

Biasanya, bootcamp-bootcamp ini diadakan oleh akademi setempat dan perusahaan luar, dan popularitasnya di Korea Selatan semakin meningkat karena peserta bisa menjalani kegiatan bak seorang idol. Calon-calon idol muda ini menjalani pelatihan dengan ketat, mulai dari kelas dance, vokal, model, hingga pemotretan.

Beberapa bootcamp membantu para pesertanya agar tembus menjadi trainee di industri hiburan. Misalnya, peserta diminta untuk tampil dalam showcase dan menunjukkan kebolehannya di depan para manajer talent agensi, barangkali mereka terpilih untuk mengikuti audisi secara private.

SEPERTI APA BOOTCAMP-NYA?

Untuk mengikuti bootcamp saja, mereka perlu diaudisi terlebih dulu. Hal ini dilakukan supaya saat showcase, penyelenggara dapat menampilkan talenta yang berkualitas di depan para manajer casting dari agensi ternama.

Kala itu, Kade harus bersaing dengan 73 kandidat lainnya yang berasal dari negara-negara lain seperti Singapura, Australia, Brasil dan Perancis. Dan pada akhirnya, Kade berhasil menjadi salah satu kandidat yang terpilih untuk mengikuti bootcamp 10 hari di Korea Selatan bulan lalu. 

Bootcamp ini diselenggarakan oleh The Academy Australia dan menghabiskan biaya hampir SGD2,500 (Rp29 juta), termasuk biaya penginapan dan juga kursus.

Talking Point berhasil mendapatkan gambaran sekilas tentang bagaimana kehidupan para peserta bootcamp itu. Biasanya, mereka bangun jam 7 pagi, lalu training hingga jam 10 malam agar bisa menunjukkan dance dan vokal mereka yang terbaik di showcase nanti.

"Biasanya di rumah, (untuk) latihan dance saja, kami belajar sekitar 10 materi supaya bisa menyelesaikan satu lagu. Tapi sekarang hanya membutuhkan beberapa hari saja untuk menyelesaikan satu lagu." kata Kade, salah satu dari 13 remaja Singapura yang mengikuti bootcamp, saat waktu istirahat.

Seperti yang diamati presenter Talking Point, Munah Bagharib, para peserta bootcamp mulai berhenti berlatih pada hari keempat, dan sebagian dari mereka bahkan tidak dapat menahan tangis. "Latihan 14, 15 jam sehari selama sembilan hari berturut-turut memang bukan hal main-main," ungkapnya.

Presenter acara Talking Point, Munah Bagharib (di tengah) bersama dengan peserta untuk merasakan bagaimana kerasnya pelatihan mereka. Sebelum akhirnya bisa diajukan kepada talent manager, peserta diberi penilaian terlebih dulu oleh direktur Angela Lee untuk mengukur seberapa jauh kemajuan mereka.

"Jika mereka benar-benar serius ingin menjadi trainee di sebuah agensi, ... showcase akan menjadi hari yang sangat penting," kata Lee, yang juga merupakan orang Singapura.

Biasanya, sekitar "lima hingga enam persen" peserta berhasil mengikuti audisi private dengan casting manager tepat setelah showcase mereka, tambahnya. Kali ini, sekitar 10 persen peserta berhasil lolos.

Salah satunya adalah Kade, yang mampu masuk audisi dengan Won dari Gori Agency, dan juga dengan tiga agensi lainnya. Menurutnya, Kade punya karakter yang "imut" dan "ceria" dan menarik perhatiannya saat group showcase.

Darren Won adalah kepala pengembangan artis di Agensi Gori.

"Cara dia bernyanyi ternyata lebih baik dari yang saya kira, dan saya sudah bisa melihat bagaimana potensi perkembangannya nanti," katanya kepada Talking Point setelah menghadiri audisi private.
 
Namun ada beberapa kendala yang harus dihadapi sebelum perusahaan dapat merekrut talenta asing — mulai dari masalah visa hingga figur yang sesuai dengan apa yang perusahaan itu inginkan.

"Kami sampai bertanya-tanya, 'Saat ini, dia terlihat ceria dan imut, tapi ke depannya nanti, apakah dia masih terlihat cantik juga? Apakah skill-nya bisa lebih membaik?" kata Won.

"Karena dia masih muda, mungkin kita perlu memikirkan seberapa besar potensi yang dia miliki dan memprediksi citra seperti apa yang sesuai untuknya di masa depan nanti."

Agensi Won mengadakan audisi private setelah showcase bootcamp usai.

Ketika ditanya apakah bootcamp bisa meningkatkan peluang mereka untuk mendapatkan kontrak, dia menjawab: "Sebenarnya peluangnya (tidak) begitu tinggi atau rendah sekali dibandingkan dengan mengikuti audisi atau kesempatan lainnya. Dan ini tidak seperti seleksi penerimaan mahasiswa universitas, di mana ada kuota tetap di dalamnya.

"Setiap perusahaan hiburan punya keinginan masing-masing, dan kami harus memilih sesuai selera masing-masing perusahaan. Ada begitu banyak variabel yang digunakan.

"Skill dan keberuntungan itu penting.”

'KAMI INGIN MENJAGANYA'

Walaupun Kade mampu lolos seleksi audisi private, hampir dapat dipastikan bahwa dia harus mengesampingkan mimpinya — setidaknya sampai dia berusia 21 tahun, kata ayahnya, Anthony Wong.

"Kami melihat berita seputar artis K-pop yang bunuh diri. ... Media sosial bisa menjadi lingkungan yang sangat sulit; Anda bisa mendapatkan banyak komentar-komentar buruk," ucapnya. "Saat ini ... kami ingin menjaganya.”

"Kami hanya ingin dia fokus belajar dulu."

Kade sedang mengikuti bootcamp di Korea Selatan.

Meskipun dia enggan mengirimkan anaknya untuk mengikuti bootcamp, dia dan istrinya merasa bahwa anaknya berhak mendapatkan kesempatan untuk menjalaninya, asalkan dia mendapatkan nilai ujian UAS yang bagus. Dan ternyata, dia berhasil.

Kade, bagaimanapun, merasa bahwa waktu cepat sekali berlalu di usianya yang bahkan masih sangat muda. Baru-baru ini di Singapura, ada sebuah audisi yang tidak lagi menerima kandidat berusia 19 tahun ke atas karena mereka dianggap terlalu tua untuk mengikuti audisinya.

"Saya sudah semakin tua, dan menurut saya, ikut dan lolos audisi di usia muda sangatlah penting," ungkapnya.

Jika dia berhasil menjadi trainee di sebuah agensi, dia "tentunya akan menerimanya", ucapnya. "Sebisa mungkin saya coba lakukan untuk membuat mereka (orang tua saya) percaya kalau saya bisa melanjutkan sekolah di Korea sambil mengikuti training."

Kade dan peserta bootcamp lainnya menunjukkan penampilan mereka saat showcase.

Selain menjadi trainee, mereka perlu tampil di acara televisi populer seperti Music bank, yang menayangkan penampilan artis setiap minggunya, atau di variety show, kata investor K-pop Singapura, David Yong.

"Pada dasarnya ... kita terus berlatih hingga bertahun-tahun sampai berhasil," kata Yong (36) yang juga debut sebagai artis di tahun 2022, dengan harapan ingin membuat gebrakan baru di dalam industri ini.

Bagian yang terpenting adalah mengedukasi orang tuanya ... supaya mereka dapat menerima bahwa anaknya bisa pergi ke Korea untuk training, untuk mengejar karir yang berbeda dari karir biasanya."

TUNTUTAN STANDAR KECANTIKAN

Selain jadwal yang sangat padat, calon-calon idol sadar akan standar kecantikan yang dituntut oleh industri. "Jika perusahaan ingin kamu punya badan bagus, artinya kamu harus bekerja keras, berolahraga untuk mendapatkannya," kata Kade.

Kade sedang mengikuti audisi private-nya dengan Gori Agency.

Biasanya, menjelang audisi, selain mengikuti latihan dance empat atau lima kali dalam seminggu, dia juga melakukan latihan fisik dua atau tiga kali dalam seminggu.

"Biasanya, orang-orang suka idol dengan badan yang fit, yang perutnya rata," kata dia. "Nantinya, kita bisa terlihat lebih menarik di mata penonton."

Agen casting pun juga tidak segan-segan menerapkan standar ini. Ketika ditanya mengapa dia memilih Minji, misalnya, Won menjawab: "Saat itu, saya sudah tahu bahwa kalau dia sudah dewasa, dia bakal lebih cantik 100 persen."

Karena alasan ini-lah, Sheryl Chia (13) lebih memilih untuk menjadi dancer dan koreografer. "Mungkin karena penampilan saya," jawabnya. "Anda enggak harus punya badan yang bagus untuk menjadi seorang koreografer."

Tetap saja, dia melakukan diet setahun yang lalu dan berhasil menurunkan berat badan hingga 15 kilogram.
 

Idol laki-laki juga tidak luput dari standar itu. "Kebanyakan dari mereka diminta untuk memiliki tinggi badan 180 sentimeter lebih," sebut Nicholas.

Dia berkata, orang industri ingin mencari orang yang punya "raut muka tersendiri" dan tampang yang spesial seperti "mata kucing" atau "hidung mancung".

Bagaimanapun juga, anak-anak Singapura tetap ingin menjadi bagian dari dunia K-pop. Emiko, yang "selalu senang" berada di atas panggung, berkata: "Saya senang bisa membuat penonton merasa gembira."

Nicholas, yang suka melihat warna-warni pakaian idol dan "semangat mereka", berkata: "Mereka punya pengaruh yang begitu besar sekali dalam kehidupan banyak orang."

Sedangkan Kate, dia merasa terinspirasi melihat kerja keras yang ditunjukkan para idol. Dia berkata: "Hyein dari NewJeans ... masih muda banget. Meskipun begitu, penampilannya di atas panggung bagus dan memukau.

"Saya ingin menjadi idol yang juga bisa menginspirasi banyak orang."

Baca artikel ini dalam bahasa Inggris di sini

Juga layak dibaca

Iklan

Iklan