Skip to main content
Iklan

Lifestyle

Rapper Malaysia Namewee menyerahkan diri ke polisi terkait pembunuhan influencer Taiwan Iris Hsieh

Iris Hsieh tewas di hotel di Malaysia ketika sedang mengerjakan proyek video bersama Namewee, rapper yang kemudian diketahui positif menggunakan narkoba.

Rapper Malaysia Namewee menyerahkan diri ke polisi terkait pembunuhan influencer Taiwan Iris Hsieh

Rapper Malaysia Namewee dikaitkan dengan pembunuhan yang diduga dilakukan terhadap influencer Taiwan Iris Hsieh Yu-hsin. (Foto: CNA/Rashvinjeet S Bedi)

KUALA LUMPUR: Rapper kontroversial Malaysia, Namewee, resmi ditahan usai menyerahkan diri ke kantor polisi Kuala Lumpur pada Rabu (5/11) terkait kematian influencer asal Taiwan, Iris Hsieh Yu-hsin. Kasus ini kini memasuki tahap penyidikan intensif setelah polisi menemukan sejumlah barang bukti mencurigakan di lokasi kejadian.

Namewee, yang memiliki nama asli Wee Meng Chee, membagikan unggahan di Instagram pada Rabu dini hari, menampilkan swafoto dirinya di depan sebuah kantor polisi. Ia tampak mengenakan beanie khasnya dan masker hitam.

"Aku sekarang sudah tiba di kantor polisi, dan mulai saat ini, aku akan sepenuhnya bekerja sama dengan penyelidikan kepolisian untuk memberikan penjelasan kepada publik dan keluarga almarhumah," tulisnya.

"Aku tidak akan melarikan diri. Dulu, ketika aku dicari polisi, aku selalu menyerahkan diri secara sukarela dan tidak pernah kabur," tambahnya.

Menurut laporan media, Wee mendatangi kantor polisi Dang Wangi di Kuala Lumpur.

Foto-foto saat ia tiba dan memasuki kantor polisi dengan dikawal dua mobil lain dipublikasikan oleh portal berita China Press sekitar pukul 1 dini hari.

Pengacaranya, yang mendampingi Namewee ke dalam kantor polisi, mengatakan kepada wartawan bahwa kliennya berada dalam keadaan aman.

Dalam pernyataan yang dirilis Rabu pagi, Kepala Kepolisian Distrik Dang Wangi, Sazalee Adam, mengatakan, "Namewee akan ditahan pagi ini di markas besar polisi Dang Wangi."

Rapper Malaysia Namewee mengunggah video dirinya di lokasi yang diyakini sebagai Markas Polisi Dang Wangi di Kuala Lumpur pada 5 November 2025. (Foto: Instagram/@namewee)

KEMATIAN IRIS HSIEH

Hsieh, yang dikenal dengan julukan "nurse goddess" oleh para penggemarnya berkat paras dan latar belakangnya sebagai perawat, ditemukan tewas di bathtub hotel di Malaysia pada 22 Oktober lalu. Saat itu, ia dikabarkan tengah mengerjakan proyek video bersama Namewee.

Wee, 42, dilaporkan menemukan Hsieh, 31, dalam keadaan tak sadarkan diri di kamar mandi. Ia kemudian melakukan resusitasi jantung paru (CPR) sebelum menghubungi layanan darurat sekitar pukul 12.30 siang.

Sebelumnya pada Selasa, Kepala Polisi Kuala Lumpur, Fadil Marsus, mengumumkan bahwa pihaknya mengklasifikasikan ulang kasus tersebut sebagai pembunuhan berdasarkan hasil penyelidikan lanjutan.

"Jenazah seorang perempuan Tionghoa yang ditemukan pada 22 Oktober sebelumnya diklasifikasikan sebagai kematian mendadak, namun kami telah mengubah klasifikasi menjadi Pasal 302 KUHP untuk kasus pembunuhan," kata Fadil dalam pernyataannya.

Dalam konferensi pers di sebuah acara pada hari yang sama, Fadil mengatakan polisi berencana memanggil seorang individu untuk dimintai keterangan terkait penyelidikan kasus pembunuhan tersebut, karena orang itu merupakan sosok terakhir yang terlihat bersama Hsieh sebelum meninggal, seperti dikutip oleh New Straits Times (NST).

Foto influencer Taiwan Iris Hsieh Yu-hsin, yang diunggah di akun Instagram-nya pada 23 Maret 2025. (Foto: Instagram/@irisirisss900)

"Saat ini, kami menganggap orang yang terakhir bersama korban memiliki keterlibatan dalam kasus ini," ujar Fadil, dikutip NST.

"Kami akan memanggilnya untuk membantu penyelidikan... dan tergantung hasil temuan nanti, kami akan menentukan apakah dia akan diperlakukan sebagai tersangka," lanjutnya.

Beberapa media Malaysia melaporkan bahwa Fadil telah mengidentifikasi individu tersebut sebagai Wee. Namun, menurut rekaman audio yang diperoleh CNA, Kepala Polisi itu tidak menyebut nama secara langsung dalam komentarnya kepada wartawan.

Fadil juga mengatakan pihak kepolisian diperkirakan akan segera melakukan penangkapan. Ia menambahkan bahwa sejumlah individu yang terkait dengan kasus ini telah dimintai keterangan, seperti dilaporkan The Star.

“Ini adalah penyelidikan menyeluruh yang mencakup staf hotel, keamanan, serta rincian perjalanan... semua aspek sedang diperiksa dengan teliti,” kata Fadil, dikutip The Star.

Menambahkan detail lebih lanjut, Kepala Polisi KL mengatakan bahwa Hsieh tiba di Malaysia pada 20 Oktober dan dijadwalkan tinggal hingga 24 Oktober.

Ia menuturkan bahwa hasil otopsi dan laporan toksikologi masih menunggu, sementara penyebab kematian masih dalam penyelidikan.

"Siapa pun yang memiliki informasi terkait kasus ini diminta segera menghubungi pihak kepolisian," kata Fadil.

Tangkapan layar dari video klip Namewee untuk lagu Chinese Reggaeton, yang dirilis pada tahun 2020. Iris Hsieh (kiri) tampil dalam video musik tersebut dan namanya juga tercantum dalam daftar kredit. (Foto YouTube/namewee)

KASUS PEMBUNUHAN

Klasifikasi ulang kasus menjadi pembunuhan dilakukan sehari setelah Fadil mengonfirmasi bahwa Wee sebelumnya telah didakwa atas penggunaan dan kepemilikan narkoba pada 24 Oktober 2025.

Polisi menemukan sembilan butir pil biru yang diduga ekstasi saat memeriksa kamar hotelnya pada 22 Oktober 2025. Tes urine kemudian menunjukkan hasil positif terhadap amfetamin, metamfetamin, ketamin, dan THC—senyawa kimia yang ditemukan dalam ganja.

Wee kemudian dibebaskan dengan jaminan. Ia sebelumnya membantah melakukan pelanggaran terkait narkoba maupun keterlibatan apa pun dalam kematian Hsieh.

Dalam pernyataan yang diunggah di Instagram pada 2 November 2025, Wee mengatakan ia yakin penyelidikan polisi akan mengungkap kebenaran.

"Aku tidak menggunakan narkoba, juga tidak memiliki barang tersebut. Paling-paling aku hanya minum sedikit belakangan ini. Mereka yang percaya padaku akan tetap percaya; mereka yang tidak, ya tidak," tulisnya.

Dalam pernyataan yang sama, ia menyampaikan belasungkawa atas kematian Hsieh, sembari menyinggung lambatnya penanganan darurat.

"Ambulans butuh hampir satu jam untuk datang—aku benar-benar tidak tahu apa gunanya menelepon 999. Saat aku menelpon untuk bertanya, aku malah dimarahi," klaimnya.

Namewee pertama kali dikenal pada 2007 lewat parodi rap lagu kebangsaan Malaysia yang viral. Ia dikenal sebagai salah satu artis paling kontroversial di negaranya, dengan lagu-lagu yang kerap berisi satire politik, termasuk kritik terhadap pemerintah Tiongkok.

Jika terbukti bersalah atas kepemilikan narkoba, Wee terancam hukuman penjara hingga lima tahun dan sembilan kali cambuk. Sementara untuk penggunaan narkoba, hukumannya bisa mencapai dua tahun penjara.

Adapun dakwaan pembunuhan di Malaysia dapat berujung pada hukuman mati atau penjara 30 hingga 40 tahun, dengan tidak kurang dari 12 kali cambuk jika terbukti bersalah.

Ikuti saluran WhatsApp CNA Indonesia untuk dapatkan berita menarik lainnya. Pastikan fungsi notifikasi telah dinyalakan dengan menekan tombol lonceng.

Source: CNA/ps/da

Juga layak dibaca

Iklan
Iklan