'Kalian khianati kepercayaan penggemar': Putra Chester Bennington geram Emily Armstrong jadi vokalis baru Linkin Park
Jaime Bennington kecewa karena Emily Armstrong mendukung pelaku pemerkosaan, terkait dengan Gereja Scientology, dan merupakan teman lama Mike Shinoda yang diduga sudah mengerjakan album baru Linkin Park sejak 2019.
Jaime Bennington, putra mendiang vokalis Linkin Park, Chester Bennington, mengecam penunjukan Emily Armstrong sebagai vokalis baru band rock-rap tersebut.
Emily Armstrong diperkenalkan sebagai vokalis baru Linkin Park menggantikan Chester Bennington yang meninggal karena bunuh diri pada 2017 silam. Armstrong diperkenalkan dalam konser streaming pada 5 September lalu, bersama dengan drummer baru, Colin Brittain, yang menggantikan Rob Bourdon.
Jaime menyuarakan ketidaksetujuannya atas keputusan Mike Shinoda dkk yang menunjuk Emily sebagai vokalis baru Linkin Park melalui akun Instagram-nya pada Senin (9/9).
Dalam Instagram Story, ia menyebut salah satu pendiri Linkin Park, Mike Shinoda, sudah menghapus warisan ayah saya pada bulan pencegahan bunuh diri internasional.
Ia menulis beberapa paragraf panjang yang menyoroti masa lalu Armstrong, termasuk keterlibatannya dengan Gereja Scientology serta dukungannya terhadap Danny Masterson, pelaku pemerkosaan dua perempuan yang saat ini sedang mendekam di penjara untuk vonis 30 tahun penjara dari 2023.
"Penggemar tidak sulit menerima gagasan bahwa Linkin Park ingin bangkit lagi. Namun, mereka sulit memahami mengapa kalian: pertama, memilih Emily Armstrong, teman lama kalian, untuk menggantikan posisi Chester Bennington, meskipun kalian mengetahui latar belakang Emily dalam Gereja Scientology dan keterlibatannya sebagai pendukung Danny Masterson, yang reputasinya sudah tercoreng," tulis Jaime Bennington.
"Kedua, diam-diam menghapus kehidupan dan warisan ayah saya dalam sekejap, tidak hanya saat wawancara band yang seharusnya membahas soal sejarah dan arah masa depan Linkin Park, tetapi juga bertepatan dengan Bulan Pencegahan Bunuh Diri Internasional," lanjut Bennington, dikutip dari Variety.
"Ketiga, menolak mengakui dampak dari merekrut seseorang seperti Emily tanpa merilis pernyataan apa pun mengenai para korban [kasus kekerasan seksual Masterson] yang termasuk dalam penggemar kalian."
"Tidak ada pengakuan terhadap: cara kalian mempengaruhi basis penggemar, Chester Bennington, anak-anak dan keluarganya, hubungan saya yang memburuk dengan istrimu, Anna Shinoda, (yang juga tidak bisa saya mention), atau keterkaitan dia dengan Danny Masterson," ungkap Bennington.
Jaime juga menambahkan bahwa Linkin Park "gagal merespon kekhawatiran dari penggemar mereka yang beragam" dan bahwa tindakan band itu "bukan sesuatu yang seharusnya diterima semua orang begitu saja."
"Kalian telah mengkhianati kepercayaan yang diberikan oleh penggemar dan para pendukung selama puluhan tahun, termasuk saya."
Lebih jauh, Jaime menambahkan, "Kami tadinya percaya bahwa kalian akan menjadi pribadi yang lebih baik dan lebih bijak. Bahwa kalian akan membawa perubahan. Karena itu adalah janji kalian kepada kami. Namun sekarang, kalian menjadi tuli dan kehilangan arah. Tidak waras."
Bahkan, Jaime mengungkapkan, ia mendengar bahwa album terbaru Linkin Park itu sudah digarap sejak tahun 2017, tahun ketika ayahnya meninggal.
"Saya mendengar kalian keceplosan saat wawancara dengan Zane Lowe. Album ini sudah direncanakan sejak 2019. Mungkin bahkan sejak 2017," pungkasnya.
KECAMAN PUBLIK
Selain Jaime Bennington, kritikan terkait penunjukkan Emily Armstrong juga dikemukakan oleh vokalis Mars Volta, Cedric Bixler-Zavala, dan istrinya, Chrissie Carnell-Bixler, salah satu perempuan yang melayangkan tuduhan kepada Masterson terkait pelecehan seksual.
Bixler-Zavala membagikan postingan lama yang ia tulis di Instagram Dead Sara, dengan menulis: "Apakah penggemarmu tahu tentang temanmu, Danny Masterson? Temanmu si pemerkosa itu."
Baik Bixler-Zavala maupun Carnell-Bixler adalah mantan penganut Scientology yang menyatakan bahwa gereja tersebut mengganggu mereka karena tuduhan mereka terhadap Masterson.
Penunjukan Armstrong dan perilisan album baru Linkin Park, "From Zero", juga menuai kritik dari para penggemar.
Shinoda menanggapi kritik ini dalam sebuah percakapan di Discord, dan mengungkapkan bahwa ia paham atas kemarahan publik namun tetap mendorong diskusi berjalan dengan santun.
Terkait kontroversi pembelaan terhadap pelaku pemerkosaan, Armstrong sudah merilis pernyataannya di Instagram.
"Hai, saya Emily. Mungkin aku masih terlihat asing bagi sebagian besar penggemar, tetapi aku ingin meluruskan sesuatu yang terjadi beberapa waktu lalu," tulis Armstrong dalam akun Instagram-nya.
"Beberapa tahun yang lalu, aku diminta untuk mendukung seseorang yang kuanggap sebagai teman dalam sebuah sidang, dan hadir di salah satu sidang awal sebagai pengamat," jelas Armstrong.
"Tak lama kemudian, aku menyadari bahwa aku seharusnya tidak melakukan hal itu. Aku selalu mencoba melihat sisi baik orang lain, dan aku salah menilainya. Sejak itu, aku tidak pernah berbicara dengannya lagi.
"Banyak informasi yang terungkap [di persidangan] yang tak pernah kubayangkan sebelumnya, dan dia kemudian dinyatakan bersalah," ungkap Armstrong.
"Untuk memperjelas: Aku tidak mendukung kekerasan atau pelecehan terhadap perempuan, dan aku bersimpati kepada para korban kejahatan ini," pungkasnya.
Pengumuman Armstrong sebagai vokalis baru dan Brittain sebagai drummer baru Linkin Park pada pekan lalu juga disertai dengan kabar perilisan single terbaru ban ini, The Emptiness Machine. Selain itu, Likin Park juga akan merilis album baru berjudul From Zero pada 15 November 2024.
Band ini rencananya akan mengadakan tur konser ke Los Angeles, New York, Hamburg, London, Seoul and Bogota.
Dapatkan informasi menarik lainnya dengan bergabung di WhatsApp Channel CNA.id dengan klik tautan ini.