Nasi tumpeng antarkan chef keturunan Indonesia menang kompetisi masak tingkat Asia

HONG KONG: Seorang chef keturunan Indonesia-Kanada memenangkan kompetisi S.Pellegrino Young Chefs Academy Award tingkat regional dengan menu nasi tumpeng racikannya. 

Chef Ardy Ferguson, 29, berhasil mengalahkan 9 chef lainnya yang turut dalam kompetisi. Dengan kemenangan ini, Ardy akan maju mewakili Asia dalam kompetisi yang sama tingkat dunia di Milan, Italia, tahun depan.

Tahun ini, kompetisi S.Pellegrino Young Chefs Academy Award tingkat regional diadakan di International Culinary Institute (ICI) di Hong Kong, pada Senin (28 Okt). 

Sebanyak 10 peserta dari negara-negara Asia adalah mereka yang berhasil lolos seleksi dari ribuan pendaftar lainnya. Di antara mereka juga terdapat dua chef asal restoran Indonesia, yaitu Stefan de Graaf dari SyrcoBASÈ dan Variando Wahyu dari Maya Sanur Resort, keduanya berasal dari Bali. 

Arby yang besar di Jakarta Selatan bekerja di restoran Belon di Hong Kong.

Dalam kompetisi Senin itu, para peserta diberikan waktu lima jam untuk memasak dan 15 menit untuk mempresentasikan masakan mereka di hadapan tujuh juri yang merupakan para chef terkemuka di Asia.

Ada tiga aspek yang dinilai, yaitu kemampuan teknis dalam memasak, kreativitas, dan narasi menarik tentang makanan dan asal muasalnya. Arby dengan sajian nasi tumpengnya mendapatkan nilai tertinggi.

NASI TUMPENG DENGAN BEBEK PANGGANG HONG KONG  

Arby memadukan sajian nasi tumpeng khas Indonesia dengan bebek panggang ala Hong Kong. 

Dia mengolah bebeknya sesuai dengan tata cara setempat. Dagingnya dibakar api besar, lalu dibalur dengan cuka anggur merah untuk memberikan warna yang menggugah lalu diasapi dengan kayu tebu. 

Hasilnya adalah daging bebek lezat yang smoky, dipadukan dengan nasi kuning panas dan bumbu rempah-rempah khas Indonesia.

"Bahan dasar sausnya adalah saus sate padang. Tulang bebeknya saya bakar, tapi saya juga tambahkan kayu manis, cabai, pala, ketumbar, dan santan segar," kata Arby seperti dikutip dari CNA Luxury.

"Indonesia adalah negara yang kaya akan bumbu-bumbu. Saya ingin memasukkan semuanya."

Arby menyadari bahwa kunci kemenangannya terletak pada makanannya yang masih panas ketika disajikan. Dia menggunakan mangkuk besi yang sebelumnya telah dikukus lama, baru dikeluarkan ketika makanan siap disajikan.

Arby mengaku memilih nasi tumpeng sebagai bentuk penghargaan terhadap akar budayanya di Indonesia. Selain itu, kata dia, menu ini adalah makanan perayaan yang dinikmati oleh keluarga besar.

"Dan bagi saya, kompetisi ini adalah perayaan bagi anak-anak muda dan seluruh chef berbakat," kata Arby yang kuliah teknik kelistrikan di Kanada sebelum akhirnya banting setir menjadi koki.

Untuk S.Pellegrino Young Chefs Academy Award di Milan tahun depan, Arby akan dimentori oleh Vicky Lau, chef di restoran Tate Dining Room yang pernah meraih dua kali bintang Michelin.

S.Pellegrino Young Chefs Academy merupakan ajang kompetisi memasak global untuk menemukan dan membimbing para chef muda berbakat di bawah usia 30 tahun. 

📢 Ikuti kuis CNA Memahami Asia eksklusif di saluran WhatsApp CNA Indonesia. Ayo uji wawasanmu dan raih hadiah menariknya!

Jangan lupa, terus pantau saluran WhatsApp CNA Indonesia untuk mendapatkan tautan kuisnya 👀

🔗 Cek info selengkapnya di sini: https://cna.asia/4dHRT3V