Skip to main content
Hamburger Menu
Close
Edisi:
Navigasi ke edisi CNA lainnya di sini.
Iklan

Lifestyle

Baru tayang satu musim, mengapa Shogun sukses borong 18 piala Emmy?

Serial yang diadaptasi dari novel sejarah karya James Clavell pada 1975 ini menggambarkan perebutan kekuasaan pada masa feodal Jepang. 

Baru tayang satu musim, mengapa Shogun sukses borong 18 piala Emmy?

Aktor Hiroyuki Sanada berperan sebagai Lord Yoshii Toranaga dalam serial Shogun. (Foto: Instagram/@shogunfx)

17 Sep 2024 01:24PM (Diperbarui: 17 Sep 2024 01:27PM)

Pada ajang penghargaan film televisi Emmy Award 2024 pada Minggu (15/9) lalu, serial produksi FX dan berbahasa Jepang, Shogun, mencetak sejarah dengan meraih 18 penghargaan, termasuk kategori Drama Terbaik. Hal ini belum pernah terjadi sebelumnya, mengingat serial ini baru berjalan satu musim tayang. 

Serial yang diadaptasi dari novel sejarah karya James Clavell pada 1975 ini menggambarkan perebutan kekuasaan pada masa feodal Jepang. Selain menyabet piala untuk Drama Terbaik, sutradara Frederick E.O. Toye diganjar piala untuk penyutradaraan drama terbaik.

Sementara itu, Hiroyuki Sanada berhasil menyabet penghargaan aktor terbaik dalam drama berkat perannya sebagai Lord Yoshii Toranaga. Sanada menjadi aktor Jepang pertama yang memenangkan Emmy. 

Rekan mainnya, Anna Sawai, juga meraih piala untuk aktris terbaik, menjadikannya aktris keturunan Asia pertama yang menang dalam kategori tersebut.

Bersama 14 piala yang diraih serial ini di ajang Creative Arts Emmy, Shogun berhasil mengukir prestasi yang sampai saat ini tidak tertandingi dalam sejarah penghargaan Emmy. 

Apa yang membuat Shogun begitu spesial hingga bisa menyapu bersih 18 piala di musim tayang perdananya? 

The Express Tribune menyebut Shogun berhasil memikat baik bagi penonton umum maupun para kritikus berkat perpaduan alur cerita yang memukau, penampilan luar biasa, dan ketepatan sejarah yang mendetail.

"Shogun mengajarkan saya bahwa ketika kita bekerja bersama, kita bisa menciptakan keajaiban," kata Sanada dalam pidato kemenangannya di panggung Emmy, Minggu (15/9). 

Penampilan Sanada sendiri dipuji karena menggambarkan sosok yang memiliki multidimensi: memiliki kekuasaan namun juga menunjukkan kesabaran, dan kedalaman emosional. Karakter Sanada terasa menakutkan sekaligus menggundang simpati.

Sanada merupakan salah satu dari segelintir aktor Jepang yang berhasil meraih peran besar di Hollywood. Sebelum membintangi Shogun, ia berperan dalam film The Last Samurai yang dirilis pada 2003, dan 47 Ronin bersama Keanu Reeves yang tayang pada 2013.

Peran yang dimainkan Sanada di Shogun sebelumnya diperankan oleh Toshiro Mifune pada dekade tahun 1980-an.

Sanada, yang juga membintangi Twilight Samurai karya Yoji Yamada pada tahun 2002, mengungkapkan penghormatannya kepada para pendahulunya dalam pidato kemenangannya.

"Saya berterima kasih kepada semua yang telah mendukung dan menjaga warisan jidaigeki agar tetap hidup," katanya dalam pidato yang disampaikan dalam bahasa Jepang, sambil memegang trofinya.

Jidaigeki merupakan istilah dalam bahasa Jepang yang merujuk pada drama sejarah. 

"Semangat dan impian yang kami warisi telah melintasi lautan dan melewati perbatasan," tutur Sanada. 

Aktor Hiroyuki Sanada memenangkan piala Emmy untuk perannya sebagai Lord Yoshii Toranaga dalam serial Shogun. (Foto: Instagram/@shogunfx)

Sementara Anna Sawai, yang memerankan Lady Toda Mariko, menyabet piala sebagai aktris terbaik untuk aktingnya sebagai perempuan bangsawan yang tercela dalam serial ini. 

Para kritikus memuji kemampuannya menyampaikan "rasa malu, perlawanan, dan kebanggaan" sambil menghadapi batasan sosial dan agama yang kaku pada masa feodalisme di Jepang.

Sutradara Frederick E.O. Toye, yang membawa pulang Emmy untuk penyutradaraan drama terbaik, mengakui bahwa film-film samurai Akira Kurosawa menjadi pengaruh besar bagi gaya visual dan tematik serial ini.

Penyutradaraan Toye membantu memberikan nuansa sinematik pada serial ini, menciptakan atmosfer epik dan imersif yang membawa penonton terhanyut dalam intrik politik dan kedalaman emosi dari cerita tersebut.

Aktor Hiroyuki Sanada berperan sebagai Lord Yoshii Toranaga dalam serial Shogun. (Foto: Instagram/@shogunfx)

Selain itu, kesuksesan Shogun juga terletak pada kemampuannya untuk melampaui narasi "orang asing" yang digambarkan tokoh John Blackthorne (Cosmo Jarvis) yang diceritakan berasal dari Inggris. 

Tokoh ini dianggap berhasil menggali kehidupan batin yang kompleks dari karakter-karakter Jepang.

Hal ini memberikan cakupan emosional dan budaya yang lebih luas pada serial ini, membedakannya dari drama sejarah lainnya dan mengukuhkan posisinya sebagai acara paling dihormati tahun 2024.

Media hiburan Jepang, Oricon, dengan bangga melaporkan bahwa sebuah karya yang sebagian besar dialognya dalam bahasa Jepang "mencetak sejarah di Emmy."

"Skala besar Hollywood yang dipadukan dengan kualitas produksi yang tinggi, termasuk kostum, properti, dan etos kerja; kolaborasi antara tim profesional Jepang yang dipimpin oleh produser Sanada, dan tim produksi lokal; serta akting yang memberikan rasa realitas yang kuat, semuanya berpadu," bunyi laporan Oricon tentang kemenangan besar Shogun di Emmy.

Selain itu, penghargaan besar yang diterima Shogun mencerminkan tidak hanya keragaman yang semakin berkembang dalam industri hiburan Amerika, tetapi juga warisan film jidaigeki Jepang dengan drama samurai berhasil mengambil tempat di industri tersebut. 

Dapatkan informasi menarik lainnya dengan bergabung di WhatsApp Channel CNA.id dengan klik tautan ini.

Source: Others/ps

Juga layak dibaca

Iklan
Iklan