Skip to main content
Hamburger Menu
Close
Edisi:
Navigasi ke edisi CNA lainnya di sini.
Iklan

Lifestyle

Lisa BLACKPINK dihujat gara-gara lingerie yang dikenakan di Met Gala

Pada lingerie LV yang dikenakan Lisa terdapat bordiran wajah-wajah, salah satunya mirip dengan aktivis perempuan kulit hitam AS.

Lisa BLACKPINK dihujat gara-gara lingerie yang dikenakan di Met Gala

Lisa BLACKPINK berpose di karpet merah Met Gala di New York, Amerika Serikat. (Foto: Reuters/Mario Anzuoni)

Lisa BLACKPINK menuai hujatan di media sosial akibat lingerie yang dikenakannya pada ajang Met Gala, Senin lalu (5/5) di New York, Amerika Serikat.

Ketika menginjakkan kaki di karpet merah Metropolitan Museum of Art, Lisa menuai decak kagum dengan pakaian besutan Louis Vuitton serba hitam yang dikenakannya. 

Bergaya pants-free, pakaian Lisa saat itu dianggap sesuai dengan tema Met Gala tahun ini, yaitu  “Superfine: Tailoring Black Style”, yang diangkat untuk menggelorakan sejarah dan budaya fashion masyarakat kulit hitam yang dandy selama 3 abad terakhir.

Awalnya tidak ada masalah dengan pakaian bintang berusia 28 tahun itu. Namun dengan mata yang jeli, terlihat ada bordiran wajah-wajah di lingerie LV yang dikenakan Lisa. Inilah yang kemudian memicu kontroversi.

Salah satu wajah dalam bordiran karya seniman Amerika Serikat Henry Taylor itu disebut mirip dengan Rosa Parks, aktivis hak-hak kulit hitam Amerika di tahun 1950-an.

Sontak, penyematan gambar Parks di lingerie dianggap tidak peka dan memicu kemarahan. 

Dikutip E! Online, salah satu pengguna X menuliskan: "Kenapa ada Rosa Parks di celana dalam Lisa? Dia salah satu perempuan bersejarah yang melawan rasisme."

Pengguna X lainnya mengatakan: "Jadi Rosa Parks yang telah mengorbankan hidupnya untuk hak-hak sipil kini jadi dekorasi celana dalam? Mungkin pembelaannya adalah 'barangkali Lisa tidak tahu'. Maaf ya, tapi ketidaktahuan bukanlah sesuatu yang keren".

Nama Rosa Parks terkenal akan penolakannya terhadap segregasi berdasarkan ras di Amerika tahun 50-an. Salah satu peristiwa yang ternama adalah ketika Parks menolak memberikan kursinya di bus kepada penumpang kulit putih.

Tindakan Rosa tersebut memicu Montgomery Bus Boycott, sebuah aksi protes besar-besaran oleh komunitas kulit hitam yang berlangsung lebih dari setahun, dipimpin oleh Martin Luther King Jr. 

Protes itu disebut sebagai titik awal penting dalam gerakan hak-hak sipil di AS. Parks meninggal dunia pada 2005 pada usia 92 tahun.

Penempatan wajah Rosa Parks di celana dalam dianggap oleh para netizen telah mencemooh perjuangan aktivis kulit hitam tersebut.

Belum ada komentar dari pihak Lisa terkait kontroversi ini.

Ikuti saluran WhatsApp CNA Indonesia untuk dapatkan berita menarik lainnya. Pastikan fungsi notifikasi telah dinyalakan dengan menekan tombol lonceng.

Source: Others/da

Juga layak dibaca

Iklan
Iklan