Korea makin ramah hewan, liburan bareng anabul kini lebih nyaman dan banyak pilihan seru!
Dari hotel hingga restoran pet-friendly, bahkan transportasi umum yang mengakomodasi hewan, kini anabul bisa ikut menikmati perjalanan tanpa ribet.

Berwisata bersama anabul. (Foto: iStock/ZeynepKaya)
Gabriel dan Lydia Teo, pasangan asal Taiwan, menghabiskan dua minggu menjelajahi Korea Selatan pada Februari lalu bersama anjing Maltipoo mereka yang berusia tujuh tahun, Olive.
Setibanya di Bandara Internasional Incheon, mereka membawa Olive dalam tas khusus hewan peliharaan dan menaiki kereta cepat KTX, mengunjungi Seoul, Busan, Pyeongchang, dan Gyeongju.
"Di Pyeongchang, Olive senang menghangatkan kakinya yang tertutup salju di lantai penginapan tradisional kami," kata pasangan tersebut.
"Di Gyeongju, kami bahkan menginap di hanok yang memungkinkan hewan peliharaan ikut serta dalam bak mandi bersama pemiliknya," ungkapnya, dilansir dari media Korea The Chosun Daily.
Pemerintah Korea memang tengah gencar menciptakan budaya ramah hewan peliharaan untuk menarik minat wisatawan, baik domestik maupun mancanegara.
Berdasarkan data dari Badan Karantina Hewan dan Tumbuhan Korea, jumlah hewan peliharaan yang masuk ke Korea Selatan bersama wisatawan internasional melonjak 56,3% dalam dua tahun, dari 9.185 pada 2022 menjadi 14.356 pada 2024.
Maskapai penerbangan pun memperkenalkan layanan transportasi khusus hewan peliharaan, sementara hotel, kafe, dan pusat perbelanjaan semakin gencar memasarkan fasilitas ramah hewan untuk menarik wisatawan.
Banyak wisatawan asing mengaku terkesan dengan budaya ramah hewan di Korea Selatan.
Tiffany Cheng, mahasiswi asal Jerman berusia 28 tahun, liburan di Korea Selatan selama enam hari tahun lalu bersama anjing Maltese-nya, Tofu.
Selama di sana, ia mengenakan hanbok serasi untuk Tofu dalam sesi foto di Bukchon Hanok Village dan mengunjungi berbagai lokasi ramah hewan seperti Perpustakaan Starfield di distrik elit Gangnam, Seoul. "Korea Selatan jauh lebih ramah hewan dibandingkan Jepang," ujarnya.

RAMAH HEWAN PELIHARAAN
Industri hewan peliharaan Korea Selatan yang terus berkembang menarik perhatian global. Organisasi Pariwisata Korea mengungkapkan kesadaran wisatawan internasional tentang hotel, restoran, dan kafe ramah hewan di Korea Selatan terus meningkat.
The New York Times melaporkan pada Oktober 2024 lalu bahwa layanan hewan peliharaan telah mengubah lanskap perkotaan di Korea Selatan.
"Rumah sakit dan toko khusus hewan peliharaan kini ada di mana-mana, sementara klinik persalinan hampir menghilang, seiring dengan tingkat kelahiran Korea Selatan yang menjadi terendah di dunia," tulis laporan tersebut.
Laporan itu juga menyoroti fakta bahwa kini penjualan stroller bayi untuk hewan peliharaan lebih tinggi dibandingkan untuk bayi manusia, serta meningkatnya pusat penitipan dan layanan pemakaman hewan.
Lisa Marie York, seorang warga New York berusia 39 tahun, berencana mengunjungi Korea Selatan bulan depan bersama anjing Yorkshire Terrier-nya, Emily.
"Saya mencari negara di Asia yang memungkinkan bepergian dengan hewan peliharaan, dan saya lihat Korea Selatan tidak hanya memiliki akomodasi ramah hewan, tetapi juga budaya hewan peliharaan yang sangat berkembang," ujarnya.

WISATA RAMAH ANABUL
Bulan lalu, Kementerian Kebudayaan Korea Selatan dan Organisasi Pariwisata Korea memilih kota Iksan di Jeolla Utara serta Gyeongju di Gyeongsang Utara sebagai "Kota Wisata Ramah Hewan Peliharaan" resmi untuk tahun 2025, menurut laporan Korea JoongAng Daily.
Sebelumnya, kota Ulsan dan Taean di Chungcheong Selatan ditetapkan sebagai kota ramah hewan peliharaan pada 2023, diikuti oleh Pocheon di Gyeonggi dan Suncheon di Jeolla Selatan pada 2024.
Proyek pemerintah Korea yang dimulai pada 2023 ini mendedikasikan sejumlah kota sebagai destinasi ramah hewan peliharaan, sehingga wisatawan dapat bepergian dengan anabul (anak bulu, sebutan umum untuk hewan peliharaan seperti kucing dan anjing) dengan mudah dan menyesuaikan aktivitas sesuai keinginan mereka.

Di bawah program Kota Wisata Ramah Hewan Peliharaan, kota-kota yang terpilih di Korsel menerima dana sebesar 2,5 miliar won (sekitar Rp22,1 miliar) selama empat tahun. Dana ini digunakan untuk meningkatkan fasilitas akomodasi, tempat makan, dan transportasi demi kenyamanan wisatawan dengan hewan peliharaan.
Menurut survei tahun 2023 dari Organisasi Pariwisata Korea, 74,1% pemilik hewan peliharaan mengaku pernah bepergian dengan anjing mereka, naik dari 69% pada 2022.
Dengan meningkatnya jumlah wisatawan yang membawa anjing, Kementerian Pariwisata Korea merasa perlu meningkatkan infrastruktur pariwisata negara tersebut.

YOGA BERSAMA ANJING
Pemerintah kota Iksan bahkan akan membangun taman khusus anjing serta area berkemah ramah hewan yang menyediakan sesi yoga bersama anjing.
Sementara itu, Gyeongju akan mendirikan taman hiburan ramah hewan dalam kompleks wisata Bomun serta jalur jalan kaki ramah hewan di sekitar Danau Bomun.
Kafe-kafe di kota ini juga akan dibuat lebih akomodatif bagi hewan peliharaan.
"Dengan enam kota yang kini ditetapkan sebagai destinasi ramah hewan, kami ingin menciptakan inisiatif berskala besar yang lebih dari sekadar daya tarik jangka pendek," kata Kim Jung-hun, Direktur Kebijakan Pariwisata di Kementerian Kebudayaan, Olahraga, dan Pariwisata Korea Selatan.
"Tahun ini, kami tidak hanya memperkenalkan konten wisata baru, tetapi juga fokus pada peningkatan infrastruktur agar wisatawan dengan anjing merasa nyaman dan aman."

TREN STAYCATION RAMAH HEWAN
Sementara itu, The Korea Herald melaporkan bahwa staycation di hotel atau penginapan ramah hewan tampaknya bukan sekadar tren sesaat di Korea Selatan.
Data dari Korea Rural Economic Institute menunjukkan bahwa hampir 15 juta orang — 30% dari total populasi negara itu — memiliki setidaknya satu hewan peliharaan pada 2023.
Dengan meningkatnya jumlah pemilik hewan, semakin banyak akomodasi yang menyesuaikan layanan mereka dengan kebutuhan wisatawan berbulu ini.
Hotel-hotel mulai menyediakan kamar khusus tamu dengan hewan peliharaan, meskipun mereka membutuhkan usaha ekstra dalam hal kebersihan dan sanitasi.
Four Seasons Hotel Seoul di Jongno-gu, misalnya, menjadi salah satu hotel pertama yang menerima tamu dengan hewan peliharaan sejak dibuka pada 2015.
Hotel mewah ini mengenakan biaya tambahan untuk sanitasi dan housekeeping bagi tamu yang membawa hewan peliharaan.
Meski demikian, banyak wisatawan yang rela membayar lebih demi pengalaman menginap yang tak terlupakan bersama hewan kesayangan mereka.

Ada juga Kumho Seorak Resort di Sokcho, Gangwon, yang memiliki sembilan kamar khusus tamu dengan anjing sejak 2020. Meski tidak menerima kucing atau hewan peliharaan lain, hingga dua anjing dengan berat di bawah 8 kg diperbolehkan menginap.
Profesor Yoon Yoo-shik dari Kyung Hee University memprediksi bahwa jumlah akomodasi ramah hewan akan terus meningkat, bersamaan dengan peningkatan kualitas layanan.
"Pemilik hewan peliharaan adalah pasar bisnis baru. Mereka lebih bersedia membayar dibandingkan wisatawan biasa," ujarnya.
"Dalam waktu dekat, hotel-hotel akan menawarkan layanan lebih lengkap seperti terapi hewan, layanan diagnostik, kolam renang, restoran, dan lainnya untuk menarik pelanggan," pungkasnya.
Ikuti saluran WhatsApp CNA Indonesia untuk dapatkan berita menarik lainnya. Pastikan fungsi notifikasi telah dinyalakan dengan menekan tombol lonceng.