'Kompetisi Bengong' digelar di Tokyo dan Hong Kong, cari jawara dalam melamun

Sekitar 100 peserta berkumpul di ARK Karajan Plaza di Tokyo, Jepang, pada Minggu (13/10) untuk mengikuti kompetisi yang mungkin paling nyeleneh di dunia ini. 

Tepat pada pukul 14.30, penyelenggara Tokyo Bouttosuru Competition memberi aba-aba untuk memulai kompetisi, dan sontak para peserta pun langsung... tidak melakukan apa-apa sama sekali!

Namun, jangan salah sangka, ketidakaktifan para peserta bukan berarti mereka tidak bersemangat. Setiap peserta yang diam tanpa gerakan itu justru sangat berkompetisi untuk menang.

Pasalnya, pemenang Tokyo Bouttosuru Competition adalah mereka yang paling sedikit melakukan aktivitas saat kompetisi dimulai. 

Di kompetisi ini, "keahlian" melamun kamu akan dihargai. 

Begitulah suasana yang terjadi pada 'Kompetisi Bengong' atau Space-out Tournament di Tokyo yang digelar untuk mempromosikan kesadaran akan kesehatan mental. 

Ini merupakan kali kedua acara ini digelar dan telah menjadi acara tahunan, menurut laporan Sora News 24. 

Kompetisi yang sama juga dilakukan di Hong Kong dan dihadiri oleh 70 orang, menurut laporan South China Morning Post. 

'Kompetisi Bengong' juga digelar di Seoul, Korea Selatan, pada Mei tahun ini, diikuti oleh puluhan peserta. 

Menurut laporan The Guardian, 'Kompetisi Bengong' di Korsel digelar oleh seniman lokal Woopsyang, dan ingin menyampaikan pesan bahwa tidak melakukan apa-apa bukan hal yang sia-sia. 

Pesan ini juga dianggap sebagai upaya protes terhadap budaya kerja keras yang marak di Korsel, sebagai negara dengan jam kerja terpanjang di antara negara maju, yakni 52 jam per minggu. 

APA ITU 'KOMPETISI BENGONG'?

Dalam kompetisi ini, para peserta mengenakan pakaian yang mencerminkan profesi atau gaya hidup mereka, kemudian duduk diam selama 90 menit. 

Pemenang dalam 'Kompetisi Bengong' ini dinilai berdasarkan aspek teknis dan artistik.

Para juri menilai stabilitas detak jantung peserta serta estetika penampilan mereka. 

Peserta bahkan diperbolehkan menggunakan properti diperbolehkan, dan salah satu peserta yang paling berdedikasi bahkan membawa es krim yang dibiarkan meleleh di tangannya tanpa mengganggu keahliannya dalam melamun. 

Dedikasi seperti ini yang dicari oleh para juri. 

Peserta dapat berkompetisi secara individu maupun sebagai tim. 

Menurut Soranews 24, tahun ini ada 528 pelamar untuk kompetisi di Jepang, namun hanya 90 peserta dari 60 grup terpilih untuk ikut serta.

EITS, JANGAN SAMPAI TERTIDUR!

Walaupun suasana kompetisi terkesan santai, penyelenggara dengan tegas menekankan bahwa melamun berbeda dari tidur. 

Meskipun terlihat mudah untuk melamun, namun peraturan utama dalam kompetisi ini adalah tidur merupakan pelanggaran. 

Siapa pun yang tidak sanggup bengong selama 90 menit dan malah tertidur akan langsung didiskualifikasi. 

Kompetisi ini juga menggunakan sistem kartu kuning dan kartu merah layaknya dalam sepak bola. Peserta yang melakukan pelanggaran dapat diusir dari kompetisi ini. 

Kompetisi ini disiarkan langsung di platform video Niconico dan disponsori oleh aplikasi wellness bernama Piece. 

Pemenang tim tahun ini mendapat hadiah perjalanan ke wilayah Ise Shima di Prefektur Mie, Jepang, yang terkenal dengan pemandangan indah dan suasana relaksasinya.

Kapan ya, kira-kira, 'Kompetisi Bengong' semacam ini akan digelar di Indonesia? 

Supaya ketika kamu ketahuan sedang bengong di kantor, kamu bisa berdalih sedang latihan untuk mengikuti Space-out Competition tahun depan. 

Dapatkan informasi menarik lainnya dengan bergabung di WhatsApp Channel CNA.id dengan klik tautan ini.