Berbagai varian iPhone 16 series naik harga, ini rinciannya
Harga barang elektronik, termasuk ponsel, sangat sensitif terhadap perubahan kurs, meskipun produk tersebut dibebaskan dari tarif tambahan oleh pemerintah AS.

Sejumah varian iPhone 16 yang tersedia di pasar Indonesia. (Foto: Dok. Apple)
JAKARTA: Nilai tukar dolar Amerika Serikat (AS) yang terus meroket memberikan dampak nyata terhadap harga barang impor, termasuk jajaran terbaru produk Apple di Indonesia. Baru dua minggu setelah peluncuran resminya pada 11 April 2025, beberapa model iPhone 16 Series sudah mengalami kenaikan harga.
Berdasarkan pemantauan di sejumlah distributor resmi Apple seperti iBox, Blibli, dan Digimap per 26 April 2025, harga iPhone 16e, iPhone 16 Pro, dan iPhone 16 Pro Max naik hingga Rp250.000 untuk semua varian.
Sebagai ilustrasi, harga iPhone 16 Pro Max 1 TB yang semula dijual Rp32.999.000 kini naik menjadi Rp33.249.000.
Kenaikan serupa terjadi pada iPhone 16 Pro 512 GB, dari harga awal Rp25.999.000 menjadi Rp26.249.000.
Model iPhone 16e pun tidak luput dari penyesuaian, dengan harga varian 512 GB yang kini dibanderol Rp19.249.000, naik dari Rp 18.999.000 saat peluncuran.
Berikut rincian harga iPhone 16 Series di Indonesia per 26 April 2025:
iPhone 16e
- 128 GB: Rp12.749.000 (sebelumnya Rp12.499.000)
- 256 GB: Rp15.249.000 (sebelumnya Rp14.999.000)
- 512 GB: Rp19.249.000 (sebelumnya Rp18.999.000)
iPhone 16
- 128 GB: Rp14.999.000
- 256 GB: Rp17.499.000
- 512 GB: Rp21.999.000
iPhone 16 Plus
- 128 GB: Rp16.999.000
- 256 GB: Rp19.499.000
- 512 GB: Rp23.999.000
iPhone 16 Pro
- 128 GB: Rp18.749.000 (sebelumnya Rp18.499.000)
- 256 GB: Rp21.749.000 (sebelumnya Rp21.499.000)
- 512 GB: Rp26.249.000 (sebelumnya Rp25.999.000)
- 1 TB: Rp30.749.000 (sebelumnya Rp30.499.000)
iPhone 16 Pro Max
- 256 GB: Rp22.749.000 (sebelumnya Rp22.499.000)
- 512 GB: Rp28.249.000 (sebelumnya Rp27.999.000)
- 1 TB: Rp33.249.000 (sebelumnya Rp32.999.000)
Uniknya, harga iPhone 16 dan iPhone 16 Plus tetap bertahan, baik untuk varian 128 GB, 256 GB, maupun 512 GB, seperti saat pre-order (28/3) dan peluncuran perdana (11/4).
KENAPA HARGA NAIK?
Sampai saat ini, baik Apple maupun distributor resminya belum mengeluarkan pernyataan resmi mengenai penyebab kenaikan harga tersebut.
Meskipun begitu, jumlah analisis mengaitkan fenomena ini dengan fluktuasi nilai tukar rupiah terhadap dolar AS.
Menurut Kiranjeet Kaur, Direktur Riset Asosiasi Riset Perangkat di International Data Corporation (IDC) wilayah Asia-Pasifik, harga barang elektronik seperti ponsel dan laptop sangat sensitif terhadap perubahan kurs, meskipun produk tersebut dibebaskan dari tarif tambahan oleh pemerintah AS.
"Indonesia mengimpor sebagian besar iPhone dari China, dan beberapa komponennya berasal dari AS. Jadi, walaupun tidak terkena tarif langsung, fluktuasi global dan kurs membuat harga bisa naik," jelas Kaur kepada Kompas.
Kaur menambahkan bahwa banyak produsen masih menggunakan acuan harga berbasis dolar, sehingga ketika rupiah melemah, harga barang elektronik di Indonesia pun ikut terkerek naik.
"Probabilitas harga naik lebih besar daripada turun, kecuali perusahaan memilih untuk menyerap kenaikan biaya. Tapi itu tidak bisa dijamin," ujar Kaur lagi.
Selain kurs, faktor lain seperti biaya logistik, bea masuk, dan strategi penentuan harga lokal juga berperan dalam pembentukan harga di pasaran.
Data Investing.com menunjukkan bahwa rupiah sempat menyentuh Rp17.171 per dolar AS pada 7 April 2025 berdasarkan kontrak Non-Deliverable Forward (NDF) di bursa offshore.
Dengan situasi seperti ini, tidak mengherankan jika harga iPhone 16 Series di Indonesia mengalami lonjakan, meskipun keterangan resmi dari Apple maupun distributornya belum dirilis.
Ikuti saluran WhatsApp CNA Indonesia untuk dapatkan berita menarik lainnya. Pastikan fungsi notifikasi telah dinyalakan dengan menekan tombol lonceng.