'Ada harga ada kualitas': Apa kata ChatGPT soal AI China DeepSeek?
CNA mencoba mencari tahu "pandangan" mesin kecerdasan buatan milik OpenAI ini terhadap fenomena DeepSeek buatan Tiongkok yang menghebohkan industri teknologi global belakangan ini.

Ilustrasi penggunaan mesin chatbot kecerdasan buatan (AI) buatan Tiongkok, DeepSeek. (Foto: REUTERS/Florence Lo)
Tidak lama setelah fenomena RedNote ramai diunduh oleh para kreator konten menyusul pemblokiran TikTok yang hanya berlangsung sekitar 14 jam di Amerika Serikat, dunia teknologi kembali diguncang dengan hadirnya produk digital asal Tiongkok lainnya, yaitu DeepSeek.
DeepSeek merupakan chatbot berbasis artificial intelligence (AI) yang baru saja meluncurkan modelnya, yang diklaim setara atau bahkan lebih unggul dalam beberapa aspek dibandingkan dengan ChatGPT milik OpenAI.
Kehadiran DeepSeek tentu mengundang perhatian dunia teknologi, khususnya di AS, karena startup ini berhasil mengembangkan AI dengan biaya yang jauh lebih terjangkau dibandingkan dengan para raksasa teknologi AS seperti Microsoft dan Meta.
Berdasarkan laporan dari Reuters, Microsoft telah menganggarkan sekitar US$80 miliar untuk pengembangan teknologi AI, sementara Meta berkomitmen untuk mengalokasikan dana hingga US$65 miliar.
Namun, jumlah tersebut sangat jauh berbeda dengan sekitar US$6 juta yang dikeluarkan oleh DeepSeek untuk mengembangkan model AI-nya.
Mark Zuckerberg, CEO Meta, membela keputusan untuk melakukan pengeluaran besar dalam bidang ini, dengan menyatakan, "Berinvestasi dengan sangat besar dalam belanja modal dan infrastruktur akan menjadi keuntungan strategis seiring berjalannya waktu."
Di sisi lain, CEO Microsoft, Satya Nadella, juga mempertahankan langkah serupa, dengan mengatakan bahwa "seiring dengan kemampuan AI menjadi lebih efisien dan lebih mudah diakses, permintaan pun akan semakin meningkat."
Yang semakin menarik, selain biayanya yang murah, DeepSeek mengklaim bahwa model AI-nya dibangun tanpa menggunakan chip AI kelas atas dari Nvidia.
Padahal, chip AI Nvidia saat ini dikenal sebagai yang terbaik dan dianggap sebagai komponen kunci dalam pembangunan model AI kognitif yang paling mutakhir.
Klaim tersebut berdampak langsung pada pasar keuangan. Nilai saham Nvidia merosot hingga 17 persen, yang mengakibatkan kerugian kapitalisasi pasar diperkirakan mencapai sekitar US$595 miliar.

Selain itu, saham-saham teknologi AS secara keseluruhan mengalami penurunan lebih dari 1 triliun dolar AS akibat aksi jual besar-besaran yang dipicu oleh kemunculan DeepSeek.
Kini, DeepSeek semakin populer di kalangan pengguna AI. Hingga Kamis (30/1), aplikasi versi Android DeepSeek tercatat sebagai aplikasi teratas yang diunduh di Google Play Store, sebagaimana dilaporkan oleh Kompas.
Di balik kehebohan dunia teknologi dengan kemunculan DeepSeek, CNA mencoba mencari tahu "pandangan" mesin AI ChatGPT terhadap fenomena ini. Apakah ChatGPT akan tergantikan oleh DeepSeek?
CHATGPT SOAL DEEPSEEK
CNA menanyakan hal ini kepada ChatGPT melalui akun tidak berbayar pada Kamis (30/1) tentang persaingan chatbot AI ini.
Kami memulai percakapan dengan menanyakan, apakah ChatGPT mengetahui soal DeepSeek dan klaimnya yang fenomenal.
"Hai ChatGPT! Kamu tahu soal Deepseek R1? Mana mesin AI yang lebih baik, Chat GPT atau Deepseek?"
Obrolan pembuka ini dibalas oleh ChatGPT dengan penjabaran tentang DeepSeek, yang bersumber dari laporan beberapa media internasional.
"Hai! DeepSeek R1 adalah model kecerdasan buatan (AI) yang dikembangkan oleh perusahaan China, DeepSeek. Model ini dirancang untuk bersaing dengan model AI canggih lainnya, seperti yang dimiliki oleh OpenAI," tulis ChatGPT.
"DeepSeek R1 menggunakan pendekatan mixture of experts, di mana tugas-tugas spesifik dialokasikan ke "ahli" tertentu untuk mengurangi kebutuhan akan chip dan meningkatkan efisiensi," tulis ChatGPT melansir laporan Wall Street Journal.

ChatGPT kemudian menjabarkan bahwa dalam hal kinerja, DeepSeek menunjukkan kemampuan yang kuat dalam pemecahan masalah, matematika, dan pemrograman.
Namun, dalam beberapa tugas pemecahan masalah tertentu, DeepSeek "masih berada di bawah kinerja model o1 milik OpenAI."
Kami melanjutkan obrolan dengan menuliskan, "Tapi Deepseek lebih murah daripada Chat GPT?"
Pertanyaan tersebut dijawab dengan, "Iya, DeepSeek R1 dilaporkan lebih murah dibandingkan ChatGPT dalam hal biaya pelatihan dan operasional."

CHATGPT LEBIH UNGGUL?
Kami melanjutkan pernyataan dengan, "Coba jelaskan apa keunggulan ChatGPT dibanding Deepseek?"
ChatGPT menuliskan mengklaim bahwa "DeepSeek R1 memang lebih murah daripada ChatGPT, tetapi dalam hal kualitas, ChatGPT masih lebih unggul dalam beberapa aspek penting.
Berikut perbandingan ChatGPT dan DeepSeek dari segi kualitas, menurut ChatGPT:
1. Akurasi dan Kedalaman Jawaban
ChatGPT:
- Memiliki basis data yang lebih luas, termasuk pengetahuan tentang berbagai topik global.
- Memberikan jawaban yang lebih mendalam, kontekstual, dan komprehensif.
- Lebih baik dalam memahami nuansa bahasa dan konteks pertanyaan.
DeepSeek R1:
- Kuat dalam matematika dan pemrograman, tetapi kadang kurang akurat dalam menjawab pertanyaan yang lebih luas.
- Bisa memberikan jawaban yang terbatas atau bias dalam isu-isu tertentu, terutama politik dan sosial yang sensitif.
2. Pemahaman Bahasa
ChatGPT:
- Memiliki pemahaman yang lebih baik dalam berbagai bahasa, termasuk Bahasa Indonesia.
- Bisa menangkap ekspresi, slang, dan konteks budaya dengan lebih baik.
DeepSeek R1:
- Lebih dioptimalkan untuk bahasa Mandarin dan mungkin kurang akurat dalam bahasa lain.
- Bisa kesulitan menangkap konteks dalam bahasa selain Mandarin dan Inggris.
3. Kebebasan Berpendapat & Sensor
ChatGPT:
- Lebih fleksibel dalam memberikan berbagai perspektif.
- Tidak terlalu dibatasi dalam membahas politik global, kritik sosial, dan topik kontroversial.
DeepSeek R1:
- Sangat hati-hati dalam menjawab pertanyaan politik, terutama yang berkaitan dengan China.
- Dapat menghindari atau memberikan jawaban yang bias dalam topik sensitif.
4. Kreativitas dan Interaksi
ChatGPT:
- Lebih baik dalam menghasilkan teks kreatif, seperti cerita, puisi, atau konten marketing.
- Lebih responsif dalam percakapan alami dan bisa meniru berbagai gaya penulisan.
DeepSeek R1:
- Lebih fokus pada tugas berbasis fakta dan kurang dalam aspek kreativitas.
- Interaksi bisa terasa lebih kaku dibanding ChatGPT.

Menutup obrolan tersebut, ChatGPT menuliskan, "Kalau bicara soal harga, DeepSeek R1 memang lebih murah. Tapi kalau bicara kualitas, ChatGPT masih lebih unggul dalam cakupan pengetahuan..."
ChatGPT menulis kesimpulan obrolan tersebut, " Jadi, intinya, kalau kamu cari kualitas dan tidak masalah bayar lebih... ada harga, ada kualitas. Tapi kalau cuma butuh fitur tertentu, kadang yang lebih murah juga bisa jadi pilihan tepat!"

KOMENTAR CEO OPENAI
Terlepas dari obrolan bersama ChatGPT tersebut, CEO OpenAI Sam Altman menyebut model AI R1 milik DeepSeek "mengesankan", namun ia percaya pada kekuatan mesin AI-nya.
"R1 DeepSeek adalah model yang mengesankan, terutama dalam hal apa yang dapat mereka lakukan untuk harga seperti itu," kata Altman di X.
"Namun yang terpenting, kami sangat antusias untuk terus menjalankan roadmap penelitian kami dan percaya bahwa komputasi yang lebih besar lebih penting saat ini dibandingkan sebelumnya untuk mencapai kesuksesan dalam misi kami," tambah Altman, dikutip dari Reuters.
Ikuti Kuis CNA Memahami Asia dengan bergabung di saluran WhatsApp CNA Indonesia. Menangkan iPhone 15 serta hadiah menarik lainnya.