5 tips kelola emosi dari film Inside Out 2
Film terbaru rilisan Pixar ini mengajarkan kita untuk merasakan semua emosi yang menghampiri kita dan mengelolanya dengan baik.
Sekuel film produksi Pixar yang mengangkat tema emosi manusia, Inside Out 2, sudah tayang di bioskop Indonesia sejak 7 Juni 2024. Seperti film pertamanya yang rilis pada tahun 2015 lalu, banyak pelajaran yang bisa diambil dari film ini, termasuk tips meregulasi emosi.
Film arahan Kelsey Mann ini melanjutkan kisah Riley Andersen (Kensington Tallman), kali ini dalam perjalanan hidupnya yang beranjak remaja. Dan seperti remaja pada umumnya, Riley merasakan sejumlah emosi baru yang belum pernah ia rasakan sebelumnya.
Penonton diperkenalkan oleh empat emosi baru, yakni Anxiety/Cemas (Maya Hawke), Embarrasment/Malu (Paul Walter), Envy/Iri (Ayo Edebiri) dan Ennui/Bosan (Adèle Exarchopoulos).
Empat emosi baru ini bergabung bersama dengan emosi yang sudah dirasakan Riley sejak ia kecil, yakni Joy/Gembira (Amy Poehler), Sadness/Sedih (Phyllis Smith), Anger/Marah (Lewis Black), Fear/Takut (Tony Hale), dan Disgust/Jijik (Liza Lapira).
Seperti film pertama, film Inside Out 2 mengangkat kisah emosi-emosi yang hadir di kepala Riley dan membantunya saat ia harus menerima kenyataan berpisah dengan sahabat terdekat, maupun saat ia ingin terpilih menjadi anggota tim hoki unggulan.
Berikut lima tips mengelola emosi dari film Inside Out 2.
1. CEMAS ITU WAJAR, TAPI JANGAN BERLEBIHAN
Salah satu karakter yang berperan besar dalam jalinan cerita Inside Out 2 adalah Anxiety atau Cemas, yang berupaya menyingkirkan Joy dari isi kepala Riley.
Anxiety selalu bermaksud baik, menghindari Riley dari segala hal buruk yang dikhawatirkan akan menimpanya di masa depan. Namun, tidak seperti Joy, Anxiety melakukannya dengan membuat berbagai skenario terburuk yang mungkin terjadi dalam kepala Riley.
Langkah itu malah membuat Riley semakin cemas dan mengambil tindakan yang seharusnya tidak ia lakukan.
Anxiety membuat Riley bertindak berdasarkan ketakutan akan masa depan, dan bukan berdasarkan pada harapan atau kepercayaan diri.
Bagian ending Inside Out mengajarkan kita bahwa merasakan kecemasan itu hal yang wajar namun kendalikan perasaan itu sehingga kita tidak dikendalikan kecemasan.
Seperti Riley, pikirkan pula hal-hal baik yang mungkin terjadi. Tarik napas dalam-dalam dan yakinkan diri semua akan baik-baik saja.
2. MALU ITU NORMAL, COBALAH PERCAYA DIRI
Karakter Embarrasment menunjukkan Riley kini merasakan rasa malu yang besar, seperti yang umum terjadi pada seorang remaja.
Karakter malu membuat Riley merasa ia tidak sehandal para anggota tim hoki unggulan. Riley bahkan harus membual dan berpura-pura menjadi orang lain agar diterima di tim tersebut.
Rasa malu membuat kita tidak dapat menjadi diri kita sendiri yang seutuh dan sebenar-benarnya.
Merasakan malu merupakan hal yang normal, namun cobalah memupuk rasa percaya diri. Seperti yang disadari Riley, tidak ada manusia yang sempurna.
3. KELOLA IRI DENGAN BIJAK
Tokoh Envy juga kerap hadir mewarnai perjalanan Riley beranjak remaja. Tokoh Envy membuat Riley berharap memiliki apa yang ia tidak miliki saat ini.
Dalam film Inside Out 2, Riley sangat iri dengan rambut keren yang dimiliki kapten tim hoki, Valentina "Val" Ortiz, yang ia gemari.
Rasa iri menunjukkan bahwa kita mengagumi pencapaian orang lain dan ingin menjadi seperti sosok yang kita kagumi tersebut.
Jadikan iri sebagai motivasi untuk terus berkembang, seperti Riley yang tidak lelah berlatih hoki demi masuk tim impian.
4. BOSAN? MARI CARI IDE BARU
Ennui atau rasa bosan terkadang menghampiri Riley di sela-sela kegiatannya. Bosan menunjukkan rasa tidak peduli terhadap hal yang tengah berlangsung saat ini.
Rasa bosan yang menghinggapi Riley ditunjukkan dengan sikap acuh tak acuh terhadap dua sahabatnya, selagi ia berusaha diterima oleh teman-teman di tim hoki unggulan.
Rasa bosan menunjukkan kita tidak ingin peduli terhadap sesuatu yang menurut kita tidak menarik. Ketimbang terjebak dalam kebosanan, jadikan itu alasan untuk mencari ide baru yang lebih menarik dalam menjalani keseharian.
5. SEMUA EMOSI BAIK, RANGKULLAH
Dengan gejolak naik-turun sembilan emosi yang Riley rasakan, film Inside Out 2 mengajarkan kita untuk merangkul seluruh emosi yang kita rasakan.
Masing-masing emosi yang bercokol dalam kepala Riley memiliki niat dan tujuan yang baik, yakni agar Riley terselamatkan dari hal-hal yang dianggap buruk di masa depan, dan memiliki kehidupan yang menyenangkan.
Namun, sebagaimana juga dengan kehidupan, tidak ada yang berjalan mulus dan baik-baik saja.
Film Inside Out 2 mengajarkan kita untuk merasakan semua emosi yang menghampiri kita, kelola dengan baik, dan lakukan langkah yang kita anggap terbaik dalam meniti setiap lika-liku kehidupan.
Dapatkan informasi menarik lainnya dengan bergabung di WhatsApp Channel CNA.id dengan klik tautan ini.