Sederet idol K-pop ikut desak pemakzulan Presiden Yoon Suk Yeol
Biasanya enggan terlibat dalam isu politik, sejumlah bintang K-pop kini mulai menyuarakan pendapat, tidak segan turun ke jalan, dan turut menyalakan lilin sebagai aksi protes.
Di tengah gejolak politik di Korea Selatan buntut pengumuman deklarasi darurat militer Presiden Yoon Suk Yeol pada 3 Desember lalu yang berlangsung singkat, sederet bintang K-pop turut mendesak upaya pemakzulan Presiden Yoon.
Biasanya enggan terlibat dalam isu politik, sejumlah bintang K-pop kini mulai menyuarakan pendapat. Mereka tidak segan turun ke jalan bergabung dengan aksi protes dan menyalakan lilin.
Tindakan para idol ini menginspirasi penggemar mereka dan semakin mengobarkan semangat pergerakan politik di Korsel.
Mantan anggota IZ*ONE, Lee Chae-yeon, menantang anggapan bahwa idol tidak boleh terlibat dalam politik.
Ia ikut turun ke jalan pada Sabtu (7/12), bersama dengan ratusan ribu orang yang berkumpul di depan Majelis Nasional untuk mendesak pemakzulan Presiden Yoon.
"Apakah aku tidak punya hak untuk bicara soal politik? Lalu, siapa yang punya hak?" tulisnya di sebuah platform penggemar online, menunjukkan tekadnya.
"Sebagai warga negara, aku akan memutuskan sendiri. Aku akan bicara apa yang ingin aku katakan, kapanpun aku mau," tulisnya, dikutip dari The Korea Times.
"Aku adalah figur publik, dan justru karena itu aku harus bersuara. Mari kita berjuang untuk dunia yang lebih baik, dunia di mana kita benar-benar bisa saling mengasihi," tegasnya.
Tekad serupa juga dituturkan Youngjae, anggota boyband GOT7, juga menunjukkan dukungannya dalam siaran langsung pada Minggu (8/12).
Ketika melihat komentar seorang penggemar yang berjanji untuk "membuat Korea jadi tempat yang lebih baik," Youngjae merespons, "Aku yang akan mewujudkannya. Aku sangat mencintai Korea."
"Aku ingin Korea maju, lebih dari siapa pun," tambahnya.
"Di masa-masa sulit ini, aku bersyukur kita tidak menghadapinya sendirian, dan aku berharap kita bisa membuat perubahan bersama-sama," ungkapnya.
Wooyoung dari ATEEZ menyatakan dukungannya melalui media sosial dengan mengunggah lagu debut Girls' Generation, Into the New World — lagu yang telah menjadi anthem aksi protes.
Dia juga mengakui penggunaan emoji lilin oleh seorang penggemar, simbol dari demonstrasi tersebut.
"Terkadang sulit untuk tidak bisa mengatakan apa yang benar-benar kamu rasakan, bahkan ketika kamu merasa diperlakukan tidak adil," tulis Wooyoung di media sosial.
"Tapi aku percaya waktu akan menyelesaikan semuanya. Prinsipku membimbingku, dan aku menolak bertindak hanya untuk pencitraan. Aku harap orang-orang terdekatku memahaminya."
Hyeju dari Loossemble, yang sebelumnya tergabung dalam LOONA, turut memberikan apresiasi kepada para penggemar yang berpartisipasi dalam aksi protes.
"Untuk para anggota C.Loo (fandom resmi Loossemble) yang pergi ke Yeouido hari ini, kalian luar biasa, hebat, dan terima kasih," ujarnya.
"Untuk yang mendukung dari jauh, kalian sama luar biasanya. Sebagai idola, mungkin ada yang merasa tidak nyaman dengan pendirianku, tapi sebagai warga negara, aku percaya ini adalah hal yang benar. Tetap kuat!"
Penyanyi Jeong Se-woon memberikan dukungan langsung dengan membagikan kupon pemanas tangan melalui komunitas penggemarnya secara online.
"Aku berharap tangan kalian yang mengangkat Haengbong (lightstick resmi fandom Jeong) tidak pernah kedinginan, di mana pun dan kapan pun," tulisnya.
Beberapa bintang bahkan menghadiri aksi protes secara langsung.
Penyanyi Ahn Ye-eun membagikan foto dari lokasi demonstrasi, dengan caption humor, "Biarkan kami, fangirl, tetap di rumah dan mengidolakan artis kami dengan tenang. Ini melelahkan."
Keterlibatan para bintang K-pop ini sejalan dengan budaya protes di Korsel yang terus berkembang.
Nyala lilin sebagai aksi unjuk rasa untuk memakzulkan Presiden Yoon kerap berlangsung di depan Majelis Nasional di Yeouido, Seoul, dan di berbagai wilayah di Korsel.
Kehadiran generasi muda dalam aksi ini menarik perhatian, dengan mengganti lilin tradisional dengan lightstick idola dan lagu-lagu rakyat dengan musik K-pop, menciptakan budaya aktivisme yang baru.
Ikuti saluran WhatsApp CNA Indonesia untuk dapatkan berita menarik lainnya.