Skip to main content
Hamburger Menu
Close
Edisi:
Navigasi ke edisi CNA lainnya di sini.

Iklan

Lifestyle

10 juta Gen Z di Indonesia menganggur, urung melamar kerja karena lelah ditolak

Angka tersebut didapatkan dari data dari BPS yang mengungkapkan bahwa terdapat 10 juta Gen Z pada tahun 2023 yang tidak bekerja dan tidak sedang menempuh pendidikan apa pun.

10 juta Gen Z di Indonesia menganggur, urung melamar kerja karena lelah ditolak
Data ini tentu saja menunjukkan adanya potensi tenaga kerja yang belum diberdayakan. (Foto: Shutterstock)
21 May 2024 12:28PM (Diperbarui: 21 May 2024 01:44PM)

Badan Pusat Statistik (BPS) mengungkapkan data terbaru bahwa pada tahun 2023 terdapat sekitar 9,9 juta penduduk Indonesia berusia muda produktif, yakni berusia 15-24 tahun, yang disebut juga dengan Generasi Z, tidak bekerja atau sedang menempuh pendidikan apa pun.

Demografi ini biasa dikenal dengan istilah youth not in education, employment, and training, atau NEET. 

Gen Z merupakan generasi muda yang lahir pada periode 1997-2012. Sehingga, mereka yang disebut Gen Z adalah yang sekarang berusia 12-27 tahun. 

Data dari BPS menemukan bahwa 22,25% dari total penduduk usia 15-24 tahun di Indonesia merupakan NEET. Jumlah NEET yang lebih dari 9,9 juta orang ini tentu saja menunjukkan adanya potensi tenaga kerja yang belum diberdayakan.

Rinciannya, sekitar 5,73 juta NEET adalah perempuan muda, sementara 4,17 juta NEET lainnya laki-laki. 

BPS menilai tingginya NEET di kalangan perempuan muda karena beban pekerjaan domestik yang menurut budaya harus mereka lakukan, seperti seperti memasak, mencuci, membersihkan rumah, dan sebagainya.

Beban tersebut turut menghalangi perempuan muda untuk melanjutkan sekolah atau memperoleh keterampilan kerja.

PUTUS ASA MENCARI PEKERJAAN

Banyak Gen Z diduga memilih menganggur ketimbang terus mengalami penolakan saat mencari pekerjaan. (Foto: iStock/mixetto)

Laporan BPS mencatat berbagai alasan yang membuat 10 juta Gen Z menganggur, termasuk di antaranya rasa putus asa, kurangnya akses transportasi dan pendidikan, keterbatasan finansial, kewajiban rumah tangga, serta memiliki disabilitas. 

Pendapat serupa dikemukakan oleh Badan Perencanaan Pembangunan Nasional (Bappenas), yang menduga banyak Gen Z memilih menganggur ketimbang terus mengalami penolakan saat mencari pekerjaan.

"Kalau dia sudah menjadi NEET selama 1 tahun atau 3 tahun akhirnya memang akan men-discourage keinginannya mencari pekerjaan," kata Deputi Bidang Kependudukan dan Ketenagakerjaan Bappenas, Maliki, dikutip dari CNBC Indonesia, Selasa (21/5).

Menurut Maliki tingginya tingkat NEET di Indonesia akibat efek jangka panjang dari pandemi Covid-19. 

Dia menuturkan pada 2019, jumlah NEET di Indonesia sebesar 21,77% dari penduduk yang berusia 15-24 tahun. Pada saat pandemi terjadi, angka itu melonjak menjadi 24%. Pada tahun 2023, angka 22,25% NEET itu sebetulnya adalah penurunan dari tahun sebelumnya. 

Maliki juga menduga banyak anak muda yang salah memilih jurusan sehingga sulit mendapat pekerjaan yang mereka inginkan. 

Dapatkan informasi menarik lainnya dengan bergabung di WhatsApp Channel CNA.id dengan klik tautan ini.

Source: Others/ps

Juga layak dibaca

Iklan

Iklan