Skip to main content
Hamburger Menu
Close
Edisi:
Navigasi ke edisi CNA lainnya di sini.
Iklan

Lifestyle

Kontroversi koleksi 19 film Palestina dihapus, Netflix ungkap alasannya

Koleksi "Palestinian Stories" di Netflix kini hanya menampilkan satu film yang masih bisa diakses, yakni film dokumenter tahun 2019 berjudul Ibrahim: A Fate to Define.

Kontroversi koleksi 19 film Palestina dihapus, Netflix ungkap alasannya

Salah satu gedung Netflix di Hollywood di Los Angeles, California, AS, 12 Juli 2023. (Foto: REUTERS/Mike Blake)

30 Oct 2024 12:16PM (Diperbarui: 30 Oct 2024 12:21PM)

Netflix menghadapi kritik tajam dari berbagai kelompok pegiat hak asasi manusia karena menghapus koleksi 19 film Palestina, atau yang biasa disebut "Palestinian Stories."

Koleksi film tersebut merupakan karya para kreator Palestina atau mengangkat kisah tentang Palestina.

Hal ini tentu saja menimbulkan kecaman dari berbagai aktivis pejuang HAM, utamanya karena wilayah Gaza di Palestina masih mendapat gempuran serangan dari Israel. 

"Kami sangat prihatin dengan keputusan Netflix untuk menghapus setidaknya 19 film buatan pembuat film Palestina atau yang mengangkat kisah Palestina dari platformnya pekan lalu," ungkap organisasi HAM, Freedom Forward, dalam surat terbuka yang diunggah di website mereka, Selasa (29/10).

Surat ini juga ditandatangani oleh berbagai organisasi seperti Arab American Action Network, Council on American Islamic Relations, Muslim Anti-Racism Collaborative, National Network for Arab American Communities, dan U.S. Palestinian Community Network.

Menurut laporan Variety, Freedom Forward menyoroti bahwa koleksi "Palestinian Stories" di Netflix kini hanya menampilkan satu film yang masih bisa diakses, yakni film dokumenter tahun 2019 berjudul Ibrahim: A Fate to Define karya Lina Al Abed.

"Netflix sudah menghapus hampir seluruh koleksi film Palestina tanpa penjelasan, meskipun memicu reaksi global dari ribuan orang melalui media sosial," tulis organisasi tersebut.

Keputusan Netflix ini juga membuat koalisi hak asasi manusia yang dipimpin oleh Freedom Forward mendesak perusahaan untuk mengembalikan film-film yang dihapus. 

Mereka meminta agar Netflix memberikan penjelasan lebih rinci terkait kebijakan tersebut. 

"Kami mendesak Anda untuk menjelaskan keputusan ini dan mengembalikan setiap film Palestina yang dihapus oleh Netflix minggu lalu." 

"Kami sangat khawatir bahwa penghapusan hampir seluruh koleksi film Palestina di Netflix akan semakin meminggirkan suara Palestina, di saat lebih dari dua juta warga Palestina di Gaza menghadapi ancaman genosida oleh militer Israel,” tulis Freedom Forward dalam surat yang ditujukan kepada pendiri dan CEO Netflix Reed Hastings, serta co-CEO Greg Peters dan Ted Sarandos.

DALIH NETFLIX

Merespons kritik ini, Netflix menyatakan bahwa koleksi "Palestinian Stories" diluncurkan pada Oktober 2021 dalam kesepakatan lisensi selama tiga tahun. 

Lisensi itu akan berakhir pada akhir bulan ini dan tidak akan diperpanjang oleh pihak Netflix.

"Seperti biasa, kami terus berinvestasi dalam berbagai film dan acara TV berkualitas untuk memenuhi kebutuhan anggota kami dan merayakan suara-suara dari seluruh dunia," dalih Netlix, menurut laporan The Hollywood Reporter. 

Koleksi "Palestinian Stories" di Netflix kini hanya menampilkan film dokumenter berjudul Ibrahim: A Fate to Define karya Lina Al Abed. (Foto: Dok. Netflix)

Namun, pernyataan ini tidak memuaskan Sunjeev Bery, direktur eksekutif Freedom Forward, yang mengkritik Langkah Netflix tidak memperbarui lisensi untuk film-film Palestina itu.

"Mengapa Netflix tidak memperbarui kesepakatan lisensi untuk 19 film Palestina ini?"

"Netflix merupakan perusahaan bernilai 300 miliar dolar yang mampu memperpanjang lisensi untuk film-film yang dianggap penting. Rakyat Palestina tengah mengalami penderitaan luar biasa, dan Netflix seharusnya berusaha lebih keras untuk menyebarkan kisah-kisah Palestina kepada dunia," ujar Bery. 

"Malahan, Netflix membiarkan hampir seluruh koleksi film Palestina menghilang," kritik Bery.

Praktik lisensi ini memang seringkali menyebabkan pergeseran ketersediaan film atau serial di Netflix, baik di AS maupun negara lain.

Sistem lisensi semacam itu memang membuat sejumlah film tidak bisa ditonton di Netflix. 

Selain koleksi film Palestina, serial populer seperti Friends tidak lagi tersedia di platform Netflix untuk Kawasan Amerika Serikat.

Begitu juga dengan serial Mr. Robot yang tidak bisa ditonton lagi di Netflix untuk wilayah Arab.

📢 Kuis CNA Memahami Asia, eksklusif di saluran WhatsApp CNA Indonesia, sudah dimulai. Ayo uji wawasanmu dan raih hadiah menariknya!

Jangan lupa, terus pantau saluran WhatsApp CNA Indonesia untuk mendapatkan tautan kuisnya đź‘€

🔗 Cek info selengkapnya di sini: https://cna.asia/4dHRT3V

Source: Others/ps

Juga layak dibaca

Iklan
Iklan