Skip to main content
Hamburger Menu
Close
Edisi:
Navigasi ke edisi CNA lainnya di sini.
Iklan

Lifestyle

Film A Business Proposal dapat 1 bintang dari 17 ribu ulasan IMDb, faktor Abidzar Al-Ghifari?

Sejak penanyangannya pada 6 Februari 2025, film A Business Proposal hanya berhasil mengumpulkan 21.383 penonton, jauh tertinggal dari film horor seperti Dark Nuns, atau drama keluarga 1 Kakak 7 Ponakan.

Film A Business Proposal dapat 1 bintang dari 17 ribu ulasan IMDb, faktor Abidzar Al-Ghifari?

Foto promosi film A Business Proposal versi Indonesia yang mengadaptasi dari drama Korea populer dan webtoon dengan judul yang sama. (Foto: Instagram/@falconpictures_)

10 Feb 2025 10:23AM (Diperbarui: 10 Feb 2025 12:10PM)

Film A Business Proposal hanya memperoleh rating 1 dari 10 bintang di situs IMDb dari total 17.000 ulasan. Banyak penilai yang justru lebih menyoroti akting para pemerannya ketimbang kualitas filmnya.

Film A Business Proposal produksi Falcon Pictures merupakan adaptasi dari drama Korea populer dan webtoon dengan judul yang sama. Film ini dirilis di bioskop Indonesia sejak 6 Februari 2025. 

"Saya sangat kecewa dengan remake ini. Saya berharap akan ada sesuatu yang baru dan menarik, tapi sayangnya, tidak ada," tulis seorang penilai di IMDb. 

"Aktingnya juga tidak mengesankan...., penampilannya yang biasa-biasa saja. Tidak ada emosi, tidak ada momen yang berkesan, dan tidak ada penampilan yang menonjol," lanjut ulasan itu. 

Situs IMDb memungkinkan pengguna untuk memberikan nilai tanpa harus menonton filmnya, sehingga rating ini tidak bisa menjadi satu-satunya tolok ukur.

Sebagai perbandingan, di platform Letterboxd, film ini mendapatkan ulasan yang lebih beragam. Beberapa penonton bahkan memberikan rating 3 bintang.

Ulasan film A Business Proposal versi Indonesia di situs IMDb. (Foto: Tangkapan layar situs IMDb)

KALAH DARI HOROR DAN DRAMA

Menurut data dari Cinepoint per 8 Februari 2025, sejak penanyangannya, A Business Proposal hanya berhasil mengumpulkan tambahan 5.225 penonton, mengalami penurunan 14,66 persen, dengan total capaian 21.383 penonton. 

Angka ini jauh tertinggal dibandingkan film horor seperti Dark Nuns, atau drama keluarga 1 Kakak 7 Ponakan, yang mengalami peningkatan signifikan dalam jumlah penonton.

Perlu diingat bahwa ini bukan data resmi, melainkan perkiraan dari Cinepoint, sebuah situs independen yang mengestimasi jumlah penonton di bioskop. Meski begitu, data ini tetap dapat memberikan gambaran mengenai tren di pasar.

Berdasarkan laman bioskop XXI, pada 10 Februari 2025 film ini hanya memiliki 15 jadwal penayangan di Jakarta, sementara di CGV, film ini masih memiliki 34 jadwal di seluruh Indonesia.

FAKTOR BOIKOT ABIDZAR AL-GHIFARI?

Sepinya penonton film ini tampaknya tak lepas dari kontroversi yang melibatkan Abidzar Al-Ghifari. 

Saat konferensi pers untuk promosi film ini, Abidzar mengaku hanya menonton sebagian episode pertama drama aslinya sebelum memutuskan untuk tidak melanjutkan. 

Putra dari mendiang Ustaz Jefri Al Buchori ini beralasan ingin membangun karakternya sendiri, meskipun ia memerankan karakter utama yang dalam versi Korea diperankan oleh Ahn Hyo-seop sebagai Kang Tae-moo.

Pernyataan ini memicu kemarahan penggemar drama aslinya, yang menganggap sikap Abidzar tidak menghormati sumber materi. 

Gerakan boikot pun mencuat di media sosial, memperburuk citra film ini. 

Selain itu, dalam sebuah siniar, Abidzar menyebut penggemar drama Korea sebagai "fanatik", yang dinilai ofensif oleh komunitas Hallyu.

Dampaknya, berbagai akun media sosial Falcon dan para bintang film ini dibanjiri komentar protes dari penggemar yang menyatakan akan memboikot film tersebut.

FALCON DAN ABIDZAR SUDAH MEMINTA MAAF

Falcon Pictures pun merilis surat terbuka pada Senin (3/2) sebagai respons atas kritik yang diterima film A Business Proposal versi Indonesia ini. 

Falcon juga menjelaskan bahwa pendekatan akting setiap aktor berbeda-beda, sehingga keputusan Abidzar untuk tidak menonton versi asli bukan didasari kesombongan, melainkan metode akting yang ia pilih. 

Tak lama setelah Falcon merilis pernyataan tersebut, Abidzar juga mengunggah permintaan maaf melalui media sosialnya.

"Saya memohon maaf untuk semua yang telah tersakiti atas sikap, perbuatan, dan ucapan saya yang salah. Terima kasih buat kalian semua sudah memberikan saya pelajaran yang sangat berharga," tulis Abidzar.

"Hal ini menjadi pembelajaran yang besar untuk saya dalam berproses menjadi seseorang yang dewasa dan bijaksana," lanjutnya.

Sementara itu, ibunda Abidzar, Umi Pipik, baru-baru ini mengungkapkan bahwa putranya masih memiliki puluhan kontrak film.

Melalui akun Instagram pribadinya, Umi Pipik mengungkapkan Abidzar telah menandatangani kontrak untuk 10 judul film yang segera memasuki proses syuting.

"Tidak apa-apa, alhamdulillah anak-anak saya kuat, tidak terpengaruh, malah rezekinya bertambah.. masih ada 10 film lagi yang belum syuting," ujar Umi Pipik, dikutip dari Tribun News.

Namun, dengan jumlah penonton yang jauh di bawah ekspektasi, masa tayang film ini diperkirakan tidak akan bertahan lama di bioskop. 

Ikuti Kuis CNA Memahami Asia dengan bergabung di saluran WhatsApp CNA Indonesia. Menangkan iPhone 15 serta hadiah menarik lainnya.

Source: Others/ps

Juga layak dibaca

Iklan
Iklan