Belum tayang, film A Business Proposal sudah diboikot penggemar drama Korea
Film yang diadaptasi dari webtoon dan drama Korea ini menuai kecaman dari penggemar Hallyu setelah bintang utamanya, Abidzar Al-Ghifari, menyebut mereka "fanatik."

Poster film A Business Proposal produksi Falcon Pictures yang diadaptasi dari webtoon dan drama Korea. (Foto: Instagram/@falconpictures_)
Film Indonesia berjudul A Business Proposal produksi Falcon Pictures menuai kritikan tajam dari para penggemar drama Korea bahkan sebelum penayangannya pada pekan ini.Â
Kritik tersebut muncul setelah pernyataan aktor utama, Abidzar Al-Ghifari, viral dan memicu reaksi negatif dari penggemar drama Korea serta webtoon aslinya.
Akibatnya, film yang dijadwalkan tayang pada pekan ini menghadapi ancaman boikot dari para pencinta cerita aslinya.
AWAL MULA SERUAN BOIKOT
Permasalahan bermula ketika Abidzar mengaku hanya menonton sebagian episode pertama drama A Business Proposal dan tidak melanjutkannya.Â
Sehingga, pemeran utama film ini tidak menonton versi asli drama tersebut. Â
Putra dari mendiang Ustaz Jefri Al Buchori ini beralasan ingin mengembangkan karakter versi Indonesianya sendiri.Â
Sikap ini dianggap tidak menghormati sumber aslinya, terutama karena ia memerankan karakter utama yang dalam versi Korea bernama Kang Tae-moo (Ahn Hyo-seop).Â
Berbeda dengan lawan mainnya, Ariel Tatum, yang mengaku menonton drama sebelum berakting.
Selain itu, dalam sebuah siniar promosi, Abidzar menyebut penggemar drama Korea sebagai "fanatik."Â
Pernyataan ini memicu kemarahan karena istilah tersebut dianggap sebagai stereotipe yang merendahkan penggemar Hallyu.Â
Dampaknya, berbagai akun media sosial Falcon dan para bintang film ini dibanjiri komentar protes dari penggemar yang menyatakan akan memboikot film tersebut.
FALCON MEMINTA MAAF
Falcon Pictures pun merilis surat terbuka pada Senin (3/2) sebagai respons atas kritik yang diterima film A Business Proposal versi Indonesia ini.Â
Mereka menegaskan bahwa A Business Proposal dipilih untuk diadaptasi karena kecintaan terhadap ceritanya, baik dalam versi webtoon maupun serial.
"Oleh karena itu, kami berhati-hati dalam prosesnya. Hasil adaptasi ini adalah hasil kerja dan usaha lebih dari 100 kru dan 20 seniman, muda maupun senior," tulis Falcon dalam pernyataannya, yang diunggah di media sosial Instagram.Â
Falcon juga menjelaskan bahwa pendekatan akting setiap aktor berbeda-beda, sehingga keputusan Abidzar untuk tidak menonton versi asli bukan didasari kesombongan, melainkan metode akting yang ia pilih.Â
Falcon menegaskan bahwa setiap orang yang terlibat dalam produksi memiliki niat baik dan berusaha memberikan yang terbaik.
"Kami meminta maaf atas perkataan dan perbuatan yang tidak tepat. Kami pastikan tidak pernah ada niat buruk terkandung dalam hati. Kami juga memastikan lebih dari 100 kru dan 20 seniman yang terlibat bekerja dengan niat baik dan memberikan usaha terbaik mereka," lanjut Falcon.
Mereka juga menambahkan bahwa film ini bukan hanya sekadar mengadaptasi unsur Korea, tetapi juga menyisipkan unsur Indonesia agar lebih relevan dengan penonton lokal.Â
"Hasilnya adalah cerita romantic-comedy yang menghormati cerita asli, juga lucu, hangat, meng-Indonesia, dan menyentuh isu sosial terkini di masyarakat kita."
ABIDZAR IKUT MINTA MAAF
Tak lama setelah Falcon merilis pernyataan tersebut, Abidzar juga mengunggah permintaan maaf melalui media sosialnya.
"Saya memohon maaf untuk semua yang telah tersakiti atas sikap, perbuatan, dan ucapan saya yang salah. Terima kasih buat kalian semua sudah memberikan saya pelajaran yang sangat berharga," tulis Abidzar.
"Hal ini menjadi pembelajaran yang besar untuk saya dalam berproses menjadi seseorang yang dewasa dan bijaksana," lanjutnya.
Meskipun Falcon dan Abidzar telah menyampaikan permintaan maaf, sejumlah penggemar tetap berencana memboikot film ini.Â
"Male lead-nya tiap diwawancara makin blunder, makin blunder. Damage has been done…," tulis seorang penggemar di kolom komentar unggahan Instagram Falcon Pictures.Â
Meskipun mendapat seruan boikot, film A Business Proposal versi Indonesia tetap dijadwalkan tayang di bioskop pada Kamis, 6 Februari 2025.
Ikuti Kuis CNA Memahami Asia dengan bergabung di saluran WhatsApp CNA Indonesia. Menangkan iPhone 15 serta hadiah menarik lainnya.