Skip to main content
Hamburger Menu
Close
Edisi:
Navigasi ke edisi CNA lainnya di sini.

Iklan

Lifestyle

Hati-hati! Bulu mata sambung, eyeliner, dan soft lens ternyata bisa picu masalah mata

Sejumlah video yang viral di TikTok ini menunjukkan lem bulu mata sambung dan eyeliner yang sampai berkerak di mata, jika kita tidak berhati-hati.  

Hati-hati! Bulu mata sambung, eyeliner, dan soft lens ternyata bisa picu masalah mata

Ilustrasi perawatan dan riasan di sekitar mata. (Foto: iStock)

Kita semua tahu bahwa tidak ada maskara yang bisa membuat bulu mata menjadi sangat melengkung dan bervolume seperti bulu mata sambung semipermanen atau lash extension. Banyak pula yang tidak bisa absen menggunakan eyeliner atau lensa kontak dalam make up keseharian kita. Namun, jika kita tidak berhati-hati, ketiganya dapat mempengaruhi kesehatan mata kita. 

Memangnya, apa dampak buruk dari pemakaian bulu mata sambung, eyeliner dan soft lens jika kita tidak berhati-hati? Berikut kami rangkum penjelasannya. 

1. BULU MATA SAMBUNG SEMI-PERMANEN

Bulu mata sambung memang seperti punya keajaiban tersendiri, bisa membuat mata kamu "terbuka" tanpa harus repot-repot memakai lem atau menjentikkannya. Dengan menggunakan bulu mata sambung, riasan matamu seketika selalu on-point tanpa perlu banyak sentuhan. Tidak heran jika ekstensi bulu mata di salon menjadi tren belakangan ini.

Namun, meski memberikan kemudahan, bulu mata sambung semi-permanen juga memiliki sisi buruk. Video yang viral di TikTok ini memperlihatkan bagaimana jadinya jika lem bulu mata yang keras tertinggal terlalu lama. Hasilnya malah menimbulkan ketidaknyamanan. 

"Sepertinya pasien dalam video tersebut memiliki banyak lem yang menempel pada bulu matanya selama beberapa minggu, atau bahkan lebih," ujar dr. Yvonne Chung, kepala dan konsultan senior di Departemen Oculoplastic Singapore National Eye Centre. 

"Mungkin dia melakukan beberapa sesi pemasangan ulang dalam sebulan? Jadi, semua itu menumpuk," katanya. 

Pemasangan ulang bulu mata sambung bisa menyebabkan tumbuhnya bakteri dan memicu hadirnya tungau demodex, yang hidup di atau dekat folikel bulu mata.

Tungau demodex berukuran sangat kecil, hanya sekitar 0,15 mm hingga 0,4 mm, sedikit transparan, ditutupi sisik, dan memiliki dua segmen dengan delapan kaki, menurut Cleveland Clinic. 

“Ketika kamu tidur, tungau ini keluar dari pori-pori kulit, kawin, lalu kembali ke kulit untuk bertelur," jelas situs tersebut.

Meskipun terdengar menjijikan, "tungau demodex adalah bagian dari mikrobioma kulit alami kita" dan pada dasarnya adalah tim pembersih di wajah, jelas dr. Chung. 

Namun, masalah muncul ketika kita kurang menjaga kebersihan, yang dapat memicu "produksi minyak berlebih pada wajah dan kelopak mata yang dapat menyebabkan populasi tungau ini meningkat dan menyebabkan blefaritis."

Blefaritis adalah kondisi yang biasanya mempengaruhi seluruh tepi kelopak mata, menurut Singhealth. 

Gejalanya meliputi pembengkakan, kerak, penumpukan minyak, rasa sakit, penglihatan kabur, dan air mata berlebihan, di antara gejala lainnya.

2. EYELINER

Video selanjutnya bisa jadi lebih menjijikkan daripada video sebelumnya, namun dapat mengingatkan kita tentang risiko saat mengoleskan eyeliner di garis air, atau tepi dalam kelopak mata atas atau bawah.

Normalnya, yang muncul dari kelopak mata bawah dalam video tersebut seharusnya berbentuk cairan, bukan kental seperti pasta gigi. Dalam video tersebut, tekstur yang kental ini bisa jadi karena kelenjar meibomian, yang secara alami memproduksi minyak untuk mencegah mata kamu mengering. 

"Menggunakan eyeliner di tepi dalam kelompok mata dapat menyumbat pembukaan kelenjar meibomian yang terletak di dekat garis bulu mata," jelas dr. Andrew Fang, dokter keluarga dari DoctorAnywhere. 

"Jika terhambat, cairan minyak tidak dapat mencapai permukaan mata dengan baik, yang dapat menyebabkan disfungsi kelenjar meibomian."

"Menggunakan eyeliner secara teratur di area ini dapat memperburuk masalah kesehatan mata," kata dr Fang, "meningkatkan risiko penyakit kelenjar meibom (MGD)." 

Tanda-tanda kamu mungkin menderita MGD, termasuk mata kering, berpasir atau teriritasi; penglihatan kabur; kepekaan terhadap cahaya; dan kemerahan atau bengkak di sekitar kelopak mata.

3. SOFT LENS HARIAN

Ilustrasi memasang soft lens. (Foto: iStock/SetsukoN)

Kamu sering merasa sayang membuang lensa kontak sekali pakai harian setelah hanya memakainya selama beberapa jam? Yakin tidak bisa menggunakannya kembali?

Kita mungkin sudah menggunakan kembali lensa ini beberapa kali dan mata kita baik-baik saja. 

Hal ini berisiko membuatmu terserang infeksi mata, kata Profesor Asosiasi Klinis Lim Li, konsultan senior di Departemen Penyakit Kornea & Mata Eksternal Singapore National Eye Centre.

"Menggunakan kembali lensa kontak sekali pakai harian dapat meningkatkan risiko efek samping seperti  alergi dan infeksi kornea," ujarnya. 

Meskipun beberapa orang mungkin akan baik-baik saja menggunakan kembali soft lens harian, "sebaiknya hal ini tidak sering dilakukan."

Lebih lanjut, soft lens harian biasanya terbuat dari bahan yang lebih tipis dan lebih halus. Sehingga, menggunakannya kembali dapat merusak lensa dan membuat penglihatan menurun.

Cara terbaik untuk menghindarkan diri dari berbagai risiko masalah mata karena bulu mata sambung, eyeliner dan soft lens adalah dengan menggunakannya dengan bijak, tidak terlalu sering, menjaga kebersihan dan selalu berhati-hati. 

Dapatkan informasi menarik lainnya dengan bergabung di WhatsApp Channel CNA.id dengan klik tautan ini.

Source: CNA/ps

Juga layak dibaca

Iklan

Iklan