Diganjar piala Oscar 2024, pendiri studio Ghibli batal pensiun di usia 83 tahun
Di usianya yang tidak lagi muda, Hayao Miyazaki tidak menutup kemungkinan untuk terus berkarya.
Menyusul kemenangan film animasi The Boy And The Heron di ajang penghargaan Oscar 2024, sang sutradara dan penulis skrip, Hayao Miyazaki, mengaku tidak menutup kemungkinan akan menelurkan karya-karya animasi lainnya. Di usianya yang sudah menginjak 83 tahun, pendiri studio Ghibli ini tampaknya masih semangat berkarya, meskipun hingga saat ini pihak studio belum mengumumkan proyek film selanjutnya.
Menurut laporan AP, karya Miyazaki selanjutnya mungkin merupakan sebuah film pendek, alih-alih film panjang yang diperuntukan untuk penanyangan di bioskop.
Miyazaki, menurut keterangan dari orang kepercayaannya, merasa sedikit malu karena pernah menyatakan akan pensiun membuat film pada 10 tahun lalu, dengan alasan usianya yang semakin senja.
"Dia menyesal telah mengumumkan kepada dunia bahwa dia tidak akan membuat film lagi," ujar produser Toshio Suzuki, salah satu pendiri Studio Ghibli, setelah The Boy And The Heron menyabet piala Oscar untuk kategori Film Animasi Terbaik, dikutip dari AP.
Suzuki menyatakan bahwa Miyazaki merayakan kemenangan Oscar tersebut secara pribadi di studio miliknya dan tidak menghadiri acara di studio.
Ketika ditanya mengapa Miyazaki mencukur jenggotnya yang menjadi ciri khasnya, Suzuki mengatakan, "Dia tidak ingin terlihat penting."
Miyazaki, menurut Suzuki, menghabiskan banyak waktu untuk menganalisis mengapa film terbaru Ghibli itu terpilih sebagai pemenang. Miyazaki memperkirakan apakah hal tersebut karena adanya referensi Perjanjian Lama dalam alur ceritanya.
The Boy And The Heron berkisah tentang seorang anak laki-laki yang harus berdamai dengan rasa kehilangannya usai ibunya meninggal, lalu bertemu dengan seekor burung yang dapat berbicara.
Menurut Suzuki, dalam proses pembuatan film, ilustrasi yang digambar tangan terasa lebih efektif daripada grafis komputer dalam menggambarkan metamorfosis burung tersebut.
Studio Ghibli sendiri tidak banyak melakukan publisitas untuk film ini, dan memilih pendekatan sederhana terhadap karya yang telah dibuat selama 10 tahun dan dirilis setelah Miyazaki seharusnya sudah pensiun ini.
"Kami pikir tidak masalah untuk membuat sesuatu yang benar-benar ingin kami buat," kata Suzuki.
Pada September 2023 lalu, Japan Times melaporkan bahwa Miyazaki menyatakan keinganan untuk meluncurkan karya terbaru, menurut keterangan dari Junichi Nishioka, Wakil Presiden Studio Ghibli untuk distribusi internasional film The Boy And The Heron.
PERAYAAN FILM JEPANG
Penghargaan Oscar 2024 menjadi perayaan bagi industri perfilman Jepang. Selain The Boy And The Heron, film Godzilla Minus One membawa pulang penghargaan untuk efek visual terbaik, menandai kemenangan pertama Jepang dalam kategori tersebut.
Media Jepang memberikan pujian terhadap film Ghibli dan Godzilla, dan mencatat bahwa kemenangan ganda pada penghargaan Oscar belum pernah terjadi di Jepang sejak 2009.
Surat kabar lokal Yomiuri bahkan menuliskan "babak baru dalam sejarah pembuatan film Jepang" dalam tajuk utamanya.
Jepang juga menjadi salah satu latar dalam film Oppenheimer, yang memenangkan tujuh piala Oscar malam itu, termasuk film terbaik. Ironisnya, film biografi ini berkisah tentang ilmuwan Amerika Serikat pencipta bom atom, yang nantinya akan digunakan untuk meluncurkan serangan ke dua wilayah di Jepang, yakni Hiroshima dan Nagasaki, pada masa Perang Dunia II. Hingga saat ini, Oppenheimer belum dirilis di Jepang.
Bukan hanya The Boy And The Heron dan Godzilla Minus One, film Perfect Days juga merupakan film Jepang lainnya yang juga mendapat apresiasi pada ajang Oscar tahun ini. Sayangnya, film garapan Wim Wenders yang berkisah tentang seorang pekerja kebersihan ini gagal membawa pulang piala untuk kategori film panjang internasional.
Di departemen film pendek, film War Is Over memenangkan piala untuk untuk animasi pendek terbaik. Film ini terinspirasi oleh musik Yoko Ono dan John Lennon. Putra mereka, Sean, yang turut menulis film ini, sempat menyebut nama ibunya, yang merupakan orang Jepang, pada pidato kemenangannya di Academy Awards.