Skip to main content
Hamburger Menu
Close
Edisi:
Navigasi ke edisi CNA lainnya di sini.
Iklan

Lifestyle

Dari Rengasdengklok ke Jakarta: 7 tempat bersejarah dalam proklamasi kemerdekaan Indonesia

Di balik momen proklamasi kemerdekaan Indonesia, ada tempat-tempat bersejarah yang menjadi saksi bisu perjuangan bangsa ini.

Dari Rengasdengklok ke Jakarta: 7 tempat bersejarah dalam proklamasi kemerdekaan Indonesia

Bung Karno membacakan naskah teks proklamasi pada 17 Agustus 1945. (IPPHOS)

Proklamasi kemerdekaan oleh Soekarno pada 17 Agustus 1945 menandai tonggak sejarah lahirnya negara Indonesia yang bebas dari penjajahan.

Namun di balik momen tersebut, ada tempat-tempat bersejarah yang menjadi saksi bisu perjuangan bangsa ini. Dari Rengasdengklok hingga Jakarta, setiap sudut bangunannya menyimpan cerita air mata dan darah para pahlawan Indonesia dalam mewujudkan negara yang merdeka.

Berikut adalah 7 tempat bersejarah dalam proklamasi kemerdekaan Indonesia:

1. Rumah Rengasdengklok, Karawang

Bung Hatta dan Bung Karno di Rengasdengklok.

Rumah yang terletak di Rengasdengklok, Karawang, Jawa Barat, ini menjadi saksi bisu awal mula proklamasi kemerdekaan. Pada 16 Agustus 1945, Soekarno dan Mohammad Hatta "diculik" oleh golongan muda dan didesak untuk segera memproklamasikan kemerdekaan.

Sebelumnya pada 14 Agustus 1945, Jepang kalah dan menyerah tanpa syarat kepada sekutu. Para kaum muda yang mengadakan rapat di Pegangsaan Timur sepakat kemerdekaan harus segera diproklamirkan oleh rakyat Indonesia, bukan Jepang.

Mereka kemudian memutuskan membawa Soekarno dan Hatta ke Rengasdengklok agar mereka segera mendeklarasikan kemerdekaan tanpa intervensi Jepang. Setelah Soekano-Hatta sepakat, mereka dikembalikan ke Jakarta dan kemerdekaan diproklamasikan pada 17 Agustus 1945.

Saat ini, Rumah Rengasdengklok menjadi museum kecil yang menampilkan artefak dan informasi mengenai peristiwa Rengasdengklok.

2. Museum Perumusan Naskah Proklamasi, Jakarta
 

Naskah teks proklamasi. (ANRi)

Terletak di Jalan Imam Bonjol No. 1, Menteng, Jakarta, ini adalah rumah Laksamana Tadashi Maeda, tentara Jepang yang mendukung kemerdekaan Indonesia. Dari Rengasdengklok, Soekarno-Hatta langsung dikirim ke rumah ini untuk merumuskan teks proklamasi. 

Rumah Laksamana Maeda dianggap aman dari pengaruh pengawasan angkatan darat Jepang karena dimiliki oleh militer. Di rumah ini dihasilkan naskah proklamasi yang diketik oleh Sayuti Melik dengan tanda tangan Bung Karno dan Bung Hatta.

Rumah ini kini menjadi Museum Perumusan Naskah Proklamasi. Bangunannya masih terawat dengan baik dan menjadi destinasi wisata sejarah yang penting di Jakarta.

3. Tugu Proklamasi

Rumah Proklamasi lengkap dengan Tugu Proklamasi sekitar tahun 1950-1960 di Jalan Pegangsaan Timur (sekarang Jalan Proklamasi). (dok. Kementerian Penerangan)

Di tempat yang kini menjadi Tugu Proklamasi, kemerdekaan Indonesia dikumandangkan oleh Soekarno. Dulunya, ini adalah bekas rumah Soekarno dan naskah proklamasi dia bacakan di halamannya, berdampingan dengan Hatta disaksikan tokoh nasional dan warga yang berkumpul.

Soekarno memilih membacakan teks proklamasi di rumahnya di Jalan Pegangsaan Timur 56, Menteng, Jakarta (kemudian diubah menjadi Jalan Proklamasi) karena pada saat itu Lapangan Ikada (yang kini menjadi kawasan Monas) masih diduduki oleh tentara Jepang. 

Rumah Soekarno telah dihancurkan sejak tahun 1960-an dan sekarang menjadi Taman Proklamasi yang dihiasi dengan monumen dua patung Soekarno-Hatta berukuran besar karya I Nyoman Nuarta.

4. Radio Republik Indonesia (RRI)

Gedung RRI di masa lampau. (Dok.Photo Kantor RRI)

Berlokasi di Jalan Medan Merdeka Barat 4-5, Gambir, Jakarta Pusat, gedung Radio Republik Indonesia (RRI) menjadi saksi bisu sejarah proklamasi. Dari sini, proklamasi disiarkan ke seluruh Indonesia dan bahkan dunia.

Ketika itu bernama Radio Hoso Kyoku, penyiaran melalui radio adalah cara yang sangat efektif untuk menyebarluaskan informasi ketika itu. Saat ini, RRI masih mengudara dan tetap hadir untuk memberikan informasi berita kepada masyarakat.

5. Gedung Joang 45, Menteng, Jakarta Pusat

Gedung Joang 45. (cagarbudaya.kemdikbud.go.id)

Gedung ini pernah menjadi markas bagi para pemuda revolusioner yang merencanakan berbagai kegiatan untuk mendukung kemerdekaan. Di sinilah berbagai strategi dan rencana aksi disusun, termasuk rencana untuk menyebarkan berita Proklamasi ke seluruh pelosok tanah air.

Awalnya Gedung Joang bernama Hotel Schomper dan berubah menjadi asrama perjuangan. Lalu pada masa Orde Baru, gedung ini dialihfungsikan sebagai markas Kesatuan Aksi Pemuda Pelajar Indonesia Jakarta Raya.

Presiden Soeharto bersama Gubernur DKI Jakarta Ali Sadikin pada 1974 kemudian meresmikan gedung tersebut sebagai Museum Joang 45.

6. Museum Kebangkitan Nasional, Jalan Abdurrahman Saleh, Jakarta Pusat

Museum Kebangkitan Nasional. (Kemendikbud)

Lokasi ini dulu merupakan gedung sekolah STOVIA (School Tot Opleiding Van Inlandsche Arsten) atau sekolah kedokteran untuk pelajar pribumi yang telah beroperasi sejak Maret 1902. Gedung STOVIA menjadi saksi terbentuknya Organisasi Budi Oetomo yang didirikan pada tanggal 20 Mei 1908 oleh R. Soetomo.

Namun sejak 1974, gedung ini dijadikan Museum Kebangkitan Nasional. Di museum ini terdapat lebih dari 2.000 koleksi bangunan, mebel, jam dinding, gantungan lonceng, perlengkapan kesehatan, pakaian, senjata, foto, lukisan, patung, diorama, peta, dan miniatur.

7. Lapangan Ikada, Jakarta

Rapat raksasa di Lapangan Ikada. (Museum Nusantara)

Pada 19 September 1945, puluhan ribu orang berkumpul di Lapangan Ikada (Ikatan Atletik Djakarta) dalam rapat raksasa untuk mendengarkan pidato Soekarno tentang Proklamasi Kemerdekaan meskipun tentara Jepang masih berkeliaran. Pidato ini memberikan semangat dan kepercayaan diri kepada rakyat bahwa Indonesia telah merdeka.

Itu adalah pertemuan besar pertama setelah proklamasi dan lapangan tersebut menjadi saksi bisu atas solidaritas dan dukungan rakyat terhadap kemerdekaan Indonesia. Lapangan Ikada kini menjadi lokasi Monumen Nasional.

Dapatkan informasi menarik lainnya dengan bergabung di WhatsApp Channel CNA.id dengan klik tautan ini. 

Source: Others/da

Juga layak dibaca

Iklan
Iklan