Skip to main content
Hamburger Menu
Close
Edisi:
Navigasi ke edisi CNA lainnya di sini.

Iklan

Lifestyle

Siapa pemenang Culinary Class Wars? Bukan rayakan kemenangan, ia justru minta maaf

Di babak final, dua koki bertarung meracik makanan terbaik. Satu koki menyajikan tteokbokki sementara lawannya menghidangkan ravioli.

Siapa pemenang Culinary Class Wars? Bukan rayakan kemenangan, ia justru minta maaf

Cuplikan adegan dalam acara kompetisi memasak asal Korea Selatan, Culinary Class Wars. (Foto: Instagram/@netflix)

09 Oct 2024 03:25PM (Diperbarui: 09 Oct 2024 03:38PM)

Acara kompetisi memasak asal Korea Selatan yang sedang populer, Culinary Class Wars, berlangsung selama 12 episode, dengan dua episode terakhir tayang di platform Netflix pada Selasa (8/10). 

Satu koki keluar sebagai pemenang setelah berhasil mengalahkan total 100 koki, dan membawa pulang 300 juta won, atau sekitar Rp3,3 miliar. 

Namun, alih-alih merayakan kemenangannya, sang koki yang dianggap paling andal dalam acara ini justru meminta maaf kepada para penggemar dan kompetitornya. Ada apa? 

Tulisan ini akan mengandung spoiler.

Jika kamu belum menonton acara ini dan berencana menontonnya serta tidak ingin tahu lebih dulu siapa pemenangnya, sebaiknya jangan lanjut membaca tulisan ini. 

TTEOKBOKKI VS RAVIOLI

Dua episode terakhir Culinary Class Wars menyajikan kompetisi di antara para kontenstan terbaik dalam acara ini. 

Pada tantangan Endless Cooking Hell, kontenstan yang tersisa adalah Choi Hyun-seok, Edward Lee, Jeong Ji-seon, Jang Ho-joon, Triple Star, Cooking Maniac, dan Auntie Omakase #1. 

Endless Cooking Hell "memaksa" para kontenstan untuk membuat hidangan olahan dari tahu setiap 30 menit sekali. Kontenstan yang tidak berhasil selesai di tiap babak akan langsung tereliminasi. 

Alhasil, setelah 27 babak membuat beragam hidangan tahu, dua finalis kontestan tersisa, yakni Edward Lee dan Napoli Matfia. 

Di babak final, keduanya beradu masakan untuk terkahir kalinya. Lee menyajikan hidangan penutup menggunakan tteokbokki (kue beras) yang disajikan sebagai hidangan penutup, bersama dengan makgeolli (anggur beras Korea) yang dicampur dengan melon Korea dan seledri air.

Sementara Napoli Matfia menyuguhkan hidangan utama domba dan pistachio yang disajikan dengan saus Barolo ala Piedmont, jamur morel goreng, serutan truffle hitam, sage, dan ravioli yang diisi dengan jantung domba dan rak bahu domba, yang diwarnai merah dengan bit.

Juri acara kompetisi memasak Culinary Class Wars, Paik Jong-won (kiri) dan Anh Sung-jae (kanan). (Foto: Instagram/@netflix)

Setelah mencicipi kedua hidangan, dua juri Culinary Class Wars, Paik Jong-won dan Anh Sung-jae, sepakat mengumumkan Napoli Matfia sebagai pemenangnya. 

Bernama asli Kwon Seong-jun, Napoli Matfia pun keluar sebagai pemenang Culinary Class Wars 2024, dan membawa pulang hadiah sebesar 300 juta won (Rp3,3 miliar). 

MINTA MAAF

Namun, Kwon ternyata memilih merayakan kemenangannya dengan meminta maaf atas perilakunya selama mengikuti kompetisi Culinary Class Wars.

Dalam unggahan di akun Instagram-nya pada Selasa (8/10) malam, Kwon menulis bahwa ia ingin menyampaikan permintaan maaf dan rasa terima kasih.

"Walaupun saya tidak muda lagi, tapi tampaknya sikap saya sedikit kekanak-kanakan. Usai acara itu, saya mendapat banyak nasihat dari orang-orang terdekat agar saya bisa lebih rendah hati," tulisnya dalam Bahasa Korea. 

"Saya juga melihat para chef yang lebih hebat dari saya, termasuk Chef Edward, Triple Star, dan Cooking Maniac yang menjadi para kontenstan yang tersisa, selalu rendah hati dan tidak sombong."

"Ketika tiga orang ini tersisa di akhir tantangan membuat hidangan tahu, jujur saja saya berpikir bahwa mereka adalah lawan-lawan yang akan sulit saya kalahkan, jadi saya membesar-besarkan diri saya untuk menghindari rasa takut atau terintimidasi."

Tampaknya Kwon mengacu pada komentar-komentar yang tampak terlalu percaya diri selama acara tersebut. 

Ia menambahkan, "Saat saya menonton ulang tayangan tersebut, saya menyadari terdapat arogansi dan kekurangan dalam diri saya, dan ini menjadi kesempatan bagi saya untuk merenung."

Ia kemudian meminta maaf kepada Edward Lee, mengungkapkan bahwa sebagian besar komentarnya tentang Lee sudah diedit dari tayangan tersebut.

"Di salah satu wawancara, saya mengatakan bahwa saya kagum dengan kreativitas dan semangat Chef Edward dalam kompetisi membuat hidangan tahu tanpa henti, yang saya saksikan secara langsung."

Kwon juga menambahkan bahwa ia ingin memberi dukungan dan "salam" kepada Lee untuk menghadapi final dengan turun ke area tantangan di akhir Endless Cooking Hell.

"Ucapan 'Saya akan mengalahkanmu sedikit demi sedikit' dimaksudkan untuk menyemangati mereka agar tidak menyerah sampai akhir dan tetap bersemangat, karena itu adalah hidangan terakhir ketika semua orang sudah kelelahan, tetapi [yang terucap] berbeda dengan niat saya, ternyata itu menjadi ucapan yang sangat arogan dan ceroboh. Saya sekali lagi ingin meminta maaf."

Kwon mengakhiri unggahannya dengan mengucapkan terima kasih kepada Lee dan semua yang terlibat dalam produksi Culinary Class Wars.

Kwon merupakan koki dan pemilik bar pasta Via Toledo di Distrik Yongsan, Seoul, Korea Selatan.

Restorannya merupakan tempat makan mewah yang nyaman yang menawarkan makan malam ala Sisilia tujuh macam hidangan, yang sebagian besar menyajikan berbagai jenis pasta dan risotto, beserta makanan pembuka dan hidangan penutup. 

Dapatkan informasi menarik lainnya dengan bergabung di WhatsApp Channel CNA.id dengan klik tautan ini.

Source: Others/ps

Juga layak dibaca

Iklan

Iklan