Skip to main content
Hamburger Menu
Close
Edisi:
Navigasi ke edisi CNA lainnya di sini.

Iklan

Lifestyle

Belajar dari Cut Intan Nabila, begini 3 cara menghadapi KDRT

Bagaimana kita dapat menghadapi kekerasan dalam rumah tangga jika hal seperti yang dialami Cut Intan Nabila menimpa kita? 

Belajar dari Cut Intan Nabila, begini 3 cara menghadapi KDRT

Ilustrasi KDRT, atau kekerasan dalam rumah tangga. (Foto: iStock/Prostock-Studio)

16 Aug 2024 04:01PM (Diperbarui: 16 Aug 2024 05:20PM)

Publik kembali menaruh perhatian kepada kasus kekerasan dalam rumah tangga menyusul unggahan selebgram Cut Intan Nabila yang mengungkap kekerasan terhadapnya oleh sang suami, Armor Toreador, pada pekan ini. 

Video yang diunggah di akun pribadinya, @cut.intannabila, pada Selasa (13/8) siang, merupakan rekaman CCTV yang memperlihatkan sebuah percekcokan mulut antara Intan dan Armor yang seketika berubah menjadi aksi kekerasan fisik. 

Usai rekaman itu viral, Intan diketahui berada dalam kondisi aman bersama dengan ketiga anaknya, namun masih dalam keadaan down. Sementara Armor sudah ditahan pihak kepolisian dan berdalih kekerasan terjadi karena ia ketahuan menonton video porno. 

Belajar dari kasus KDRT yang viral tersebut, bagaimana kita dapat menghadapi kekerasan dalam rumah tangga jika hal serupa menimpa kita? Berikut sejumlah langkah yang bisa dilakukan. 

1. JANGAN MENYALAHKAN DIRI SENDIRI

Sebagian besar korban KDRT kerap merasa pantas menerima kekerasan dari pasangan karena menganggap kekerasan terjadi karena kesalahannya. 

Padahal, kesalahan apa pun yang seseorang lakukan, tidak serta-merta membuat pasangannya berhak melakukan kekerasan terhadapnya. 

Tanamkan kepada diri sendiri bahwa kamu adalah seseorang yang berharga, yang seharusnya menerima perlakuan dengan penuh rasa sayang dan hormat dari pasangan, dan bukan sebaliknya, terlepas kesalahan apa pun yang mungkin kamu lakukan, atau tidak kamu lakukan. 

Melakukan kekerasan tidak akan pernah menjadi solusi dari permasalahan apa pun dalam sebuah rumah tangga. 

Dalam tindakan KDRT, yang melakukan kesalahan adalah pelaku kekerasan, bukan penerima kekerasan. 

2. SIAPKAN BUKTI

Dalam unggahannya yang mengiris hati, Cut Intan Nabila mengungkapkan "ada puluhan video lain yang saya simpan sebagai bukti" terkait KDRT yang ia alami. 

Belajar dari sikap Intan tersebut, kita dapat mempersiapkan bukti apa pun terkait kekerasan yang kita terima, baik fisik, verbal maupun psikologis, dari pasangan. 

Bukti menjadi sangat penting, karena untuk memproses tindak kekerasan ke ranah hukum, bukti yang cukup akan sangat diperlukan. 

Selain merekam adegan kekerasan melalui CCTV, jika kamu pernah mengalami kekerasan fisik, segera ke rumah sakit atau pusat layanan setempat untuk melakukan visum. Bukti visum akan menjadi bukti yang valid di mata hukum terkait tindak kekerasan yang kamu alami. 
 

3. CARI BANTUAN 

Dalam kasus Cut Intan Nabila, ia berhasil mendapat bantuan dan menyelamatkan diri karena memberanikan diri mengunggah kekerasan yang ia terima ke akun media sosial miliknya. 

Jika kamu mengalami hal serupa, segera cari bantuan dari keluarga, sahabat dan teman terdekat yang dapat kamu percaya dan ceritakan kekerasan yang kamu alami. 

Pastikan pihak tersebut bersedia membantumu mencari solusi atas permasalahan KDRT yang kamu alami, dan bukan memintamu menutupi "aib rumah tangga".

KDRT bukan sebuah aib, dan keluar dari hubungan penuh kekerasan adalah upaya menyelamatkan diri. 

Berikut beberapa layanan kontak yang bisa membantu kamu mendapatkan bantuan, baik hukum maupun psikologis, terkait dengan KDRT: 

Layanan SAPA 129
Tel: Hotline SAPA 129 
WhatsApp: 08111-129-129.

Komnas Perempuan
Tel: 02180605399
Email: mail [at] komnasperempuan.go.id

Yayasan Pulih
Tel: (021) 78842580 atau 08118436633
Email: pulihcounseling [at] gmail.com

LBH APIK
Hotline 081388822669 (WA only)
Tel: 021 87797289
Email: Ibh.apik [at] gmail.com

Dapatkan informasi menarik lainnya dengan bergabung di WhatsApp Channel CNA.id dengan klik tautan ini.

Source: Others/ps

Juga layak dibaca

Iklan

Iklan