Disebut buah nasional Singapura, ternyata durian memang bisa tumbuh di Negeri Singa

Netizen dibuat heboh baru-baru ini terkait sebuah unggahan infografis yang menyebut durian sebagai buah nasional Singapura. Netizen pun mempertanyakan di mana durian dapat ditanam di negera itu. Ternyata, ada lokasi khusus menanam durian di Negeri Singa. 

Kehebohan bermula ketika akun Facebook atas nama ASEAN Skyline mengunggah sebuah infografis yang memperlihatkan berbagai buah tropis dan asalnya di negara-negara ASEAN.

Dalam infografis yang diunggah pada Sabtu (17/8) lalu dan sudah dihapus itu, terlihat bahwa durian dan pepaya disebut sebagai buah asal Malaysia. 

Durian juga disebutkan sebagai buah nasional Indonesia dan Singapura.

Sementara, mentimun disebut dari Myanmar, manggis dari Thailand, buah naga dari Vietnam, mangga dari Filipina, dan pisang dari Kamboja.

Infografis tersebut ternyata diunggah kembali oleh akun Instagram @lambe_turah, dengan judul Singapura Dirujak Netizen Usai Sebut Duriah Buah Nasional Singapura, pada Kamis (22/8).

Dalam unggahan yang disukai oleh lebih dari 129 ribu pengguna Instagram dan dikomentari oleh lebih dari 3.000 akun, Lambe Turah mempertanyakan, di daerah mana di Singapura durian dapat ditanam?

"Iya juga yaks... nanem nya dimana???," tulis akun anonim yang kerap membahas kehidupan selebriti dan kejadian viral itu. 

Netizen pun beramai-ramai menanyakan hal serupa. "Di mana Singapura menanam pohon durian? Di balkon apartemen?," ujar salah satu akun. 

"Mungkin aja nanamnya di tengah laut buatan," ujar akun lainnya. 

Sementara, akun lain lebih memilih menuliskan ejekan, "Pohon duriannya ketutup Patung Merlion."

Meskipun sebagian besar durian lezat yang ditemukan di Singapura memang merupakan buah yang diimpor dari negara tetangga seperti Malaysia, Thailand, dan Filipina, akan tetapi ada varian durian yang tumbuh di tanah Singapura.

Jenis durian asli Singapura yang pertama bernama Durio Singaporensis, atau dikenal juga sebagai Durian Singapura atau Durian Duan.

Dari luar, Durio Singaporensis terlihat seperti durian pada umumnya, namun ukurannya jauh lebih kecil, hanya sekitar 7,6 – 11,4 cm lebarnya.

Durio Singaporensis hanya tumbuh di Singapura dan Semenanjung Malaysia. Jika kamu mengunjungi Hutan Rawa Nee Soon, Upper Seletar, atau Waduk MacRitchie, kamu bisa menemukan pohon durian ini yang khas dengan daunnya yang lebar dan lonjong.

Tempat-tempat ini menjadi habitat tersembunyi durian Singapura.

Selain Durio Singaporensis, ada tiga jenis durian lain yang tumbuh di Singapura, namun namanya tidak begitu menarik, yakni H.C. Tan No. 2, H.C. Lim, dan Lim Keng Meng.

Durian H.C. Tan No. 2 berbentuk seperti buah pir dengan biji pipih dan daging buah yang lembut dan manis. 

Sementara, durian H.C. Lim berbentuk oval dengan biji kecil dan daging berwarna merah muda yang manis. 

Varietas Lim Keng Meng memiliki daging yang cukup tebal, lembut, dan bercita rasa manis pahit.

Walaupun menggoda untuk mencoba durian-durian lezat ini, sayangnya durian-durian ini sulit dijangkau oleh pecinta durian Singapura. 

Ketiga varietas durian Singapura hanya ditemukan di taman agroteknologi dan pusat penelitian Singapura.

Selain itu, para pelancong sebenarnya dapat menemukan berbagai pohon durian liar yang tumbuh di berbagai penjuru di Singapura. 

Pulau Ubin menjadi salah satu lokasi di mana durian liar biasa tumbuh di Singapura. Bahkan, ada komunitas pemetik durian di Facebook yang kerap merencanakan perjalanan ke destinasi durian yang terpencil ini. 

Namun, tempat-tempat rahasia ini sering kali berada di area yang dilindungi dan dilarang – artinya, sebenarnya mendatangi tempat-tempat durian ini dapat disebut sebagai aktivitas yang dilarang di Negeri Singa.

Oleh sebab itu, maka durian yang jamak dijual di toko-toko di Singapura merupakan buah impor dari negara tetangga.

Namun, durian impor di Singapura harus segera dikonsumsi setelah berada di Negeri Singa karena durian memiliki umur simpan yang pendek. 

Jadi, sudah jelas ya. Buah durian dapat dan memang tumbuh di Singapura.

Dapatkan informasi menarik lainnya dengan bergabung di WhatsApp Channel CNA.id dengan klik tautan ini.