Anak menelan benda asing: Berapa lama koin, baterai atau magnet bisa keluar dengan sendirinya?
Sebuah penelitian di Singapura telah membantu para dokter anak untuk memahami berapa lama benda asing yang tertelan bisa keluar dengan sendirinya, dan kapan memerlukan tindakan lebih lanjut.
SINGAPURA: Melihat anak tersedak, kesulitan bernafas atau batuk-batuk, dan wajahnya berubah membiru, akan langsung membuat Anda bergegas melarikannya ke instalasi gawat darurat (IGD) terdekat. Dalam beberapa kasus, anak-anak yang menelan benda asing mungkin mengeluh sakit pada tenggorokan, dada, atau perut, mereka mungkin juga mengeluarkan air liur, menolak untuk makan, atau muntah.
Jika benda asing yang tertelan telah melalui tenggorokan dan masuk ke pipa makanan atau esofagus, dokter kemungkinan akan meminta Anda membawa si kecil pulang dan membiarkan proses pencernaannya bekerja secara alamiah. Dengan kata lain, benda asing itu akan keluar dengan sendirinya ketika anak buang air besar.
Tapi orang tua pasti akan bertanya-tanya dengan penuh kekhawatiran: Butuh waktu berapa lama sampai koin, manik-manik, baterai jam tangan atau magnet kecil yang tertelan bisa keluar dari tubuh anak?
Pertama-tama perlu diketahui, insiden semacam ini paling banyak terjadi pada balita usia satu hingga dua tahun yang sedang dalam fase oral. Pada fase ini mereka belajar mengenali ukuran, bentuk, tekstur, dan kepadatan benda-benda di sekitar dengan memasukkannya ke dalam mulut. Tapi terkadang, benda itu tak sengaja tertelan.
Jadi tidak heran jika pasien terbanyak di IGD Rumah Sakit Universitas Nasional Singapura (NUH) dan Rumah Sakit Ibu dan Anak KK, ada di kelompok usia ini, berdasarkan penelitian terbaru oleh Institut Kedokteran Anak Universitas Nasional Khoo Teck Puat (KTP-NUCMI) di NUH.
Penelitian tersebut mempelajari riwayat medis lebih dari 2.100 pasien anak dan remaja yang diperiksa dokter karena menelan benda asing dari tahun 2015 hingga 2016. Semua pasien berusia di bawah 18 tahun, 70 persen di antaranya di bawah enam tahun.
BENDA APA YANG PALING BANYAK TERTELAN?
Benda-benda yang tertelan biasanya dibagi menjadi dua kategori: Benda berisiko rendah dan berisiko tinggi. Menurut Profesor Marion Aw, kepala dan konsultan senior di Unit Pediatri Gastroenterologi, Gizi, Hepatologi dan Transplantasi Hati KTP-NUCMI, benda berisiko rendah yang tertelan adalah koin, kelereng, manik-manik, atau apa pun yang berbentuk kecil, bulat dan yang kemungkinan menimbulkan masalah kesehatan jika tertelan sangat rendah.
Sementara benda berisiko tinggi yang tertelan dapat berupa beberapa magnet kecil yang bisa tersangkut di saluran pencernaan dan benda-benda tajam karena bisa melukai. Profesor Aw juga memasukkan baterai jam tangan sebagai benda berisiko tinggi jika tertelan. "Secara teorinya, isi dalam baterai bisa bocor dan menyebabkan luka pada lapisan lambung atau usus."
Studi menyebutkan bahwa koin adalah benda yang paling banyak tertelan (41 persen), disusul oleh mainan seperti manik-manik dan kelereng (27 persen). Benda berisiko tinggi seperti magnet, baterai jam atau benda tajam mencakup 21 persen kasus.
PENTINGNYA MENGHITUNG WAKTU KELUARNYA BENDA ASING DARI TUBUH
Memahami berapa lama waktu yang dibutuhkan benda yang tertelan untuk keluar dari tubuh akan membantu dokter anak dalam memutuskan tindakan yang harus diambil, jelas Profesor Aw yang juga salah satu peneliti dalam penelitian di atas.
Sayangnya saat ini para dokter anak tidak memiliki informasi tersebut karena "kebanyakan pasien anak tidak datang kembali pada janji temu rawat jalan berikutnya," kata Prof Aw. Hal ini membuat para dokter meyakini bahwa benda asing yang tertelan sudah keluar dari tubuh sebelum janji temu tersebut. Akibatnya "kami tidak memiliki jangka waktu yang tepat kapan benda itu keluar".
Penelitian KTP-NUCMI membenarkan hal tersebut: Hanya 350 pasien (rata-rata usia empat tahun) yang kembali mendatangi dokter untuk rawat jalan.
Jadi, apa yang ditemukan oleh penelitian tersebut? Menurut Prof Aw, 50 persen baterai jam tangan akan keluar dari tubuh di hari keempat dan 100 persen di hari ketujuh. "Untuk koin, 50 persen keluar di hari kedelapan dan 100 persen di hari ke-37," kata dia.
"Artinya para dokter anak bisa menyarankan kepada orang tua untuk menunggu sampai hari ke-30 untuk melihat apakah koin keluar dengan sendirinya, dan dokter tidak perlu memeriksa anak itu lagi kecuali koinnya belum keluar setelah lima pekan. Tapi untuk anak yang menelan baterai jam, sebaiknya diperiksa lagi di hari ketujuh," kata dia lagi.
BERAPA LAMA BENDA ASING KELUAR DARI TUBUH?
"Cara benda asing yang tertelan mengalir dalam tubuh sama seperti perjalanan makanan," kata Prof Aw. Tapi karena benda-benda ini tidak tercerna, "ada bagian tertentu di saluran pencernaan di mana benda-benda ini kemungkinan bisa tersangkut".
Biasanya, kata Prof Aw, ini terjadi di "titik-titik transisi" seperti pada sambungan antara esofagus ke perut, perut ke usus kecil dan usus kecil ke usus besar.
Jika benda itu tidak tersangkut di tenggorokan dan meluncur ke esofagus, kemungkinan akan masuk dan keluar dari perut, lalu melalui usus kecil dalam waktu empat hingga enam jam. "Tapi, mungkin juga benda itu butuh waktu lebih dari satu hingga dua hari untuk melalui perut. Untuk benda yang tidak berbahaya, seperti koin, terkadang kami menunggu sampai beberapa pekan sebelum mengambil tindakan," kata Prof Aw.
BAGAIMANA DENGAN ORANG DEWASA?
Jumlah kasus menelan benda asing pada umumnya lebih rendah pada orang dewasa ketimbang anak-anak, kata dr. Brandon Koh Chi Ping, konsultan Senior di Departemen Farmasi Darurat NUS.
Tapi bukan berarti kasus itu tidak pernah terjadi. Studi menyebutkan, orang dewasa biasanya tidak sengaja menelan gigi palsu, tulang ikan atau ayam. Pada sekitar 80 persen kasus, benda itu keluar dari tubuh secara alamiah, sementara sekitar 20 persen memerlukan endoskopi dan kurang dari satu persen perlu tindakan bedah.
Beberapa insiden pada orang dewasa bukannya tidak disengaja. "Kemungkinan kasus ini terjadi berhubungan dengan kondisi psikis yang melatarinya," kata Koh. Benda-benda yang ditelan dengan sengaja di antaranya penjepit kertas atau bahkan silet. Baik disengaja atau tidak, orang dewasa juga "harus ke rumah sakit untuk diperiksa dan mendapat perawatan," kata Koh.
Perjalanan berikutnya, benda asing ini akan turun melalui usus kecil menuju usus besar (kolon), ke rektum dan akhirnya keluar dari tubuh melalui anus. Waktu transit benda di kolon beragam setiap anaknya dan tidak tergantung pada usia dan jenis kelamin, walau menurut literatur medis waktunya rata-rata 36 jam.
"Saya menduga untuk anak-anak dengan sembelit akut, butuh waktu lebih lama untuk benda itu keluar. Namun, kami belum melakukan studi formal untuk mencari tahu hal tersebut," kata Prof Aw.
APA TINDAKAN YANG DILAKUKAN DOKTER?
Pertama akan dilakukan pemindaian dengan X-ray untuk memastikan posisi benda yang tertelan. Prof Aw mengatakan, obat pencahar biasanya tidak akan digunakan, kecuali anak tersebut mengalami konstipasi atau benda yang tertelan dianggap berisiko rendah.
Jika benda itu tersangkut di esofagus, maka endoskopi akan digunakan untuk mengeluarkannya. Tapi jika telah melewati esofagus, maka tindakannya tergantung dari jenis benda yang tertelan.
"Untuk benda berisiko tinggi di dalam perut seperti benda tajam atau baterai jam tangan, kami akan mengambil dan mengeluarkannya." Sementara untuk benda berisiko rendah, "Kami akan menunggu, karena kebanyakan akan keluar dengan sendirinya tanpa ada masalah."
Bagaimana jika benda itu telah memasuki usus? "Opsi terbaik adalah menunggu sampai benda keluar dengan sendirinya jika anak tidak menunjukkan gejala apa pun. Jika anak memiliki keluhan, opsi berikutnya adalah melakukan bedah," kata Prof Aw.
Bedah hanya dilakukan terhadap anak jika menelan benda-benda yang berisiko tinggi. "Salah satu benda berisiko tinggi adalah magnet-magnet kecil. Magnet-magnet itu bisa menempel satu sama lain di bagian-bagian usus dan tidak bisa keluar dari tubuh. Benda ini juga bisa menyebabkan perforasi (luka lubang) pada usus karena tekanan yang disebabkannya" kata Prof Aw.
Agar orang tua tidak perlu mengalami peristiwa yang mengkhawatirkan ini, maka mencegah lebih baik daripada mengobati. "Penting sekali bagi orang tua untuk mencegah anak-anak mereka memasukkan benda kecil yang bukan makanan ke dalam mulut - terutama benda tajam, baterai jam tangan dan magnet. Untuk bayi dan balita, hanya boleh bermain dengan benda-benda yang ukurannya lebih besar dari kepalan tangan mereka."
Dapatkan informasi menarik lainnya dengan bergabung di WhatsApp Channel CNA.id melalui tautan ini.