Skip to main content
Hamburger Menu
Close
Edisi:
Navigasi ke edisi CNA lainnya di sini.
Iklan

Lifestyle

Tak bisa pulang, Alya Rohali saksikan pemakaman Ibu dari Amerika lewat video call

Saat mendengar kabar kepergian sang ibu, Alya baru mendarat di Amerika Serikat dan tak mungkin kembali ke Indonesia tepat waktu untuk pemakaman karena jarak tempuh pulang perlu waktu sekitar 20 jam.

Tak bisa pulang, Alya Rohali saksikan pemakaman Ibu dari Amerika lewat video call

Foto artis Alya Rohali bersama mendiang sang ibu, Atit Tresnawati. (Foto: Instagram/@arohali)

15 Apr 2025 10:09AM (Diperbarui: 15 Apr 2025 10:11AM)

Suasana duka menyelimuti keluarga besar Alya Rohali atas wafatnya sang ibunda tercinta, Atit Tresnawati, yang menghembuskan napas terakhir di usia 79 tahun pada Senin (14/4) pukul 08.38 WIB. 

Mendiang tutup usia di kediamannya usai bertahun-tahun berjuang melawan kanker, disertai komplikasi pneumonia dan sempat mengalami henti jantung.

Kabar duka ini disampaikan langsung oleh Alya melalui akun Instagram-nya, dengan pesan menyentuh: "Selamat jalan, mama sayang. Till we meet again. Maafin Aya."

Sayangnya, Alya Rohali tidak dapat hadir langsung dalam prosesi pemakaman sang ibu di TPU Jeruk Purut, Jakarta Selatan. 

JARAK WAKTU 20 JAM 

Saat mendengar kabar kepergian sang ibu, Alya tengah berada di Amerika Serikat untuk mengikuti sebuah acara marathon. Ia baru mendarat dan tak memungkinkan untuk kembali ke Indonesia tepat waktu karena jarak tempuh pulang memerlukan sekitar 20 jam perjalanan.

Suaminya, Faiz Ramzy Rachbini, menyampaikan, "Mereka lagi ada acara marathon, dan baru mendarat di Amerika. Jadi, sia-sia aja kalau dia mau balik," dikutip dari Suara.  

Ia pun menegaskan bahwa pemakaman tak mungkin ditunda hanya demi menunggu kedatangan Alya maupun kakaknya, Yuanita, yang sedang menunaikan ibadah umrah di Tanah Suci bersama suami.

HADIR LEWAT VIDEO CALL

Kendati tak bisa melepas kepergian sang ibu secara langsung, Alya tetap mengikuti jalannya prosesi pemakaman secara virtual melalui video call dari Amerika, didampingi putrinya, Andjani. 

Sementara putri Alya lainnya, Diarra Annisa Radini, hadir langsung di pemakaman dan menyaksikan bagaimana ibunya berusaha tetap tegar dari kejauhan.

"Ya mama nangis, sedih, cuma aku tahu mama kuat dan sudah ikhlas," ujar Diarra. 

Ia juga mengenang pesan sang ibu yang penuh ketegaran, "Mama juga dari tadi pagi sudah advice ke aku, ikhlasin aja. Semua yang terjadi udah takdirnya Allah."

Foto artis Alya Rohali bersama mendiang sang ibu, Atit Tresnawati. (Foto: Instagram/@arohali)

KRONOLOGI PENYAKIT IBUNDA

Cucu mendiang, Alika Islamadina, turut mengisahkan perjuangan sang nenek melawan penyakit. 

Atit Tresnawati diketahui telah menjadi penyintas kanker sejak tahun 1999 setelah menjalani operasi pengangkatan tumor dan sempat dinyatakan sembuh. Namun, kanker kembali muncul pada 2023.

"Jadi kalau almarhum itu, dia memang udah jadi cancer survivor di tahun 1999. Jadi dia memang ada kanker tapi sudah diangkat, sudah sehat, terus ternyata muncul kanker baru lagi di tahun 2023 kemarin," ungkap Alika di rumah duka di kawasan Kebon Jeruk, Jakarta Barat, dikutip dari Detik. 

Kondisi kesehatan Atit sempat stabil, namun kembali menurun drastis pada awal 2025, bahkan sempat mengalami cardiac arrest pada Januari 2025. 

Ia dirawat intensif di rumah sakit dan kemudian dipindahkan ke rumah untuk perawatan lebih lanjut sejak Maret.

"Pas bulan Januari kemarin itu, kita mau berangkat umrah sekeluarga, tapi pada saat itu kondisinya kok agak drop, padahal treatment cancernya itu sudah selesai," lanjut Alika. 

Saat di rumah sakit itulah, sang nenek terinfeksi pneumonia yang memperburuk kondisinya.

Foto artis Alya Rohali bersama mendiang sang ibu, Atit Tresnawati dan keluarganya. (Foto: Instagram/@arohali)

SEMOGA BERKUMPUL DI SURGA

Menurut pantauan Grid, jenazah Atit Tresnawati tiba di lokasi pemakaman TPU Jeruk Purut, Jakarta Selatan, pada Senin (14/4) sekitar pukul 16.30 WIB sore, diantar oleh keluarga. 

Suasana haru mengiringi ketika adik bungsu Alya, Mohammad Kemal, ikut turun ke liang lahat untuk memakamkan sang ibu. 

Dalam sambutannya, Kemal menyampaikan rasa terima kasih kepada para pelayat dan permohonan doa bagi almarhumah.

"Alhamdulillah kita sudah menunaikan kewajiban kita sebagai muslim, mengantarkan jenazah ibu kami. Semoga semua amal baik bapak dan ibu semua dibalas oleh Allah SWT," ucap Romli, perwakilan keluarga. 

Ia menambahkan, "Insyaallah semoga kita semua dikumpulkan di surganya Allah."

Meski berpisah secara fisik, Alya telah mengikhlaskan kepergian sang ibu. 

Menurut sang suami, Alya sudah berupaya maksimal dalam merawat Atit selama masa hidupnya. 

"Sebelum berangkat kan dia hampir setiap hari di situ. Jadi dia udah ikhlas. Nggak mengganggu juga kan, jadi begitu meninggal ya harus segera dimakamkan sebagai Muslim," ujar Faiz.

Sementara, Muhammad Kemal menyuarakan kesedihan mendalam keluarga atas kehilangan sosok ibu tercinta.

"Kami kehilangan satu pintu rahmat dari Allah. Kami tidak bisa lagi merasakan kasih sayang dari ibu kami," ungkapnya dengan suara bergetar setelah pemakaman rampung.

Ikuti saluran WhatsApp CNA Indonesia untuk dapatkan berita menarik lainnya. Pastikan fungsi notifikasi telah dinyalakan dengan menekan tombol lonceng.

Source: Others/ps

Juga layak dibaca

Iklan
Iklan