Skip to main content
Iklan

Lifestyle

Mengapa Emily Armstrong jadi vokalis baru Linkin Park? Mike Shinoda ungkap alasannya

Sebelum memutuskan mengajak Armstrong bergabung, para personel lama sudah mencoba berbagai format, dengan berbagai vokalis, bahkan mempertimbangkan kemungkinan membentuk band baru.  

Mengapa Emily Armstrong jadi vokalis baru Linkin Park? Mike Shinoda ungkap alasannya

Vokalis baru Linkin Park, Emily Armstrong, diperkenalkan dalam konser live streaming ketika band ini menyanyikan single terbaru mereka, The Emptiness Machine. (Foto: Instagram/@linkinpark)

09 Sep 2024 09:50AM (Diperbarui: 11 Sep 2024 05:31PM)

Tujuh tahun hiatus, band rock-rap Linkin Park comeback dengan menggelegar melalui single The Emptiness Machine. Dalam single yang dirilis pekan lalu itu, vokalis baru Emily Armstrong terasa begitu pas mengisi kekosongan vokal dengan teriakan melengking yang khas, yang sebelumnya diisi oleh Chester Bennington. 

Apa yang membuat band ini akhirnya memilih Emily Armstrong sebagai vokalis baru? 

Dalam wawancaranya dengan Billboard, co-vokalis Linkin Park, Mike Shinoda mengungkapkan awal mula para personel lama bertemu dengan Emily Armstrong adalah saat sesi jamming pada 2019. 

Pertemuan yang berlangsung di studio rekaman milik Shinoda itu, Emily Armstrong mengisi vokal untuk beberapa sesi. 

Vokalis baru Linkin Park, Emily Armstrong, diperkenalkan dalam konser live streaming ketika band ini menyanyikan single terbaru mereka, The Emptiness Machine. (Foto: Instagram/@linkinpark)

Saat itu, tidak ada agenda khusus mencari vokalis baru. Pada personel lama --Shinoda, Brad Delson, Phoenix, dan Joe Hahn-- berkumpul hanya untuk menuangkan ide-ide kreatif sembari bersenang-senang. 

"...kami mencoba-coba beberapa ide, tetapi itu hanya pertemuan biasa antara satu sama lain," ujar Shinoda. 

Pada sesi jamming itu berlangsung selama tiga hari, Shinoda meminta Armstrong mengisi bagian vokal untuk beberapa lagu baru yang sudah mereka tulis sebelumnya, dan belum dirilis. 

Ketika Emily Armstrong mengisi bagian vokal, semua terasa klik. Bahkan, mereka mulai menulis sejumlah lagu yang sama sekali baru bersama Armstrong. 

Namun, tidak ingin terburu-buru, para personel menyudahi sesi tersebut untuk kemudian meneruskan proyek kreatif mereka masing-masing. 

Shinoda pun mengatakan kepada Armstrong, "Untuk informasi, kami tidak ingin terburu-buru. Keputusan kami akan dilakukan dengan sangat lambat saat ini. Jadi bersabarlah."

"Jika tidak ada kabar apa pun dari kami, itu bukan berarti kamu tidak hebat. Namun, kami ingin mengambil keputusan ini dengan sangat perlahan," lanjut Shinoda. 

RASA KLIK, "ITULAH LINKIN PARK!"

Rasa klik tersebut kembali diungkapkan Shinoda dengan detail dalam wawancara lainnya dengan Radio KROQ, radio yang khusus membahas genre musik rock alternatif untuk kawasan Los Angeles dan Orange County, Amerika Serikat. 

"Ada beberapa lagu yang sudah kami ciptakan sebelumnya, dan ketika Emily menyanyikan bagiannya dalam lagu tersebut, dia menyanyikannya dengan luar biasa," ungkap Shinoda. 

"Kami langsung merasa, itulah Linkin Park!," ucap Shinoda.

Dalam wawancara dengan Billboard, Shinoda mengungkapkan bahwa mereka tidak hanya mencoba Emily Armstrong untuk mengisi bagian vokal. Mereka telah mencoba berbagai format, dengan berbagai vokalis, bahkan kemungkinan untuk membentuk band baru.  

Namun, hanya dengan vokal Emily Armstrong yang membuat band ini merasa lagu-lagu baru yang mereka ciptakan "terasa seperti Linkin Park."

Proses memutuskan Emily Armstrong sebagai vokalis baru ternyata berjalan lama, dari 2019 hingga 2021. Di tengah waktu menunggu itu, Armstrong sudah meminta izin kepada band lamanya, Dead Sara, untuk undur diri jika diminta bergabung dengan Linkin Park. 

"'Tentu saja. Jika mereka meminta, itu tidak masalah,'" ujar Armstrong mengungkapkan reaksi band lamanya. 

Jadi, ketika kemudian para personel lama Linkin Park memutuskan menggandengnya, Emily Armstrong tidak bisa menyembunyikan kebahagiaannya. 

"Jadi, ketika aku diminta kembali ke studio dan diminta, 'Oke, mari coba pikirkan baris lain untuk lagu baru, kami sedang mengerjakan syair lainnya', aku tidak bisa berpikir dan harus berpura-pura tidak [panik]," ungkapnya. 

"Aku berada di studio selama beberapa jam, mencoba untuk bersikap tenang, karena mereka pun sangat tenang. Setelah larut malam, aku menyadari kabar besar ini, 'Ini sungguh terjadi?,'" tuturnya. 

"Setidaknya selama tiga hari, aku bagaikan tidak menyentuh tanah. Lalu, setelah menyadari semua ini, aku tersadar. Hidup aku akan berubah, dengan dengan cara yang terbaik. Aku bagaikan kembali dari alam mimpi," pungkasnya. 

Dapatkan informasi menarik lainnya dengan bergabung di WhatsApp Channel CNA.id dengan klik tautan ini.

Source: Others/ps

Juga layak dibaca

Iklan
Iklan