5 pertanyaan tak terjawab di Squid Game season 3
Bukannya menjawab misteri yang sejak awal menggantung, serial thriller asal Korea ini justru menutup kisahnya dengan sederet pertanyaan baru yang bikin penonton makin penasaran dan merasa belum tuntas. Apa saja yang belum terjawab?

Poster serial Squid Game season 3. (Foto: Dok. Netflix)
Musim ketiga sekaligus penutup dari serial fenomenal Squid Game akhirnya tayang pada akhir pekan lalu, membawa penonton pada akhir perjalanan Seong Gi-hun dalam dunia permainan mematikan yang penuh intrik ini.
Namun alih-alih memberi jawaban atas misteri yang selama ini menggantung, serial ini justru menambah daftar pertanyaan baru yang membuat penontonmakin penasaran dan merasa belum tuntas.
Dari nasib para karakter, motif tersembunyi, hingga siapa sebenarnya dalang di balik layar, semuanya seolah dibiarkan menggantung begitu saja.
Sebelum kamu terjebak dalam teori-teori liar di forum daring, yuk kita bahas satu per satu pertanyaan yang masih belum menemukan titik terang di musim terakhir ini.
Peringatan: tulisan ini mengandung spoiler Squid Game season 3. Lanjutkan membaca jika kamu sudah menonton episode terakhir Squid Game season 3 yang kini sedang tayang di Netflix.

Meskipun pada season 3 ini ketegangan Squid Game yang terkenal brutal terasa sedikit berkurang ketimbang dua musim tayang sebelumnya, Squid Game tetap layak ditonton berkat kisah yang menyajikan thriller psikologis.
Serial ini memaksa penonton merenungkan moralitas dan pilihan hidup. Di musim ketiga, persaingan bertahan hidup yang kejam kini mengarah pada pesan kemanusiaan yang lebih dalam, mencoba menyampaikan makna yang melampaui hiburan semata.
Masih disutradarai oleh kreator Hwang Dong-hyuk, musim terakhir ini membuat penonton tak bisa berhenti menonton, dengan setiap episodenya ditutup di momen yang pas.

1. KE MANA PERGINYA AMBISI GI-HUN?
Cerita kembali mengikuti Seong Gi-hun (Lee Jung-jae), satu-satunya pemenang permainan mematikan di musim pertama, yang kini digelayuti rasa bersalah setelah upayanya menghentikan permainan gagal total.
Percobaan pemberontakan Gi-hun gagal, dan ia menyaksikan sahabatnya, Jung-bae (Lee Seo-hwan), tewas di tangan sang Front Man.
Ironisnya, ketika Gi-hun kembali ke arena permainan, ia menyadari kematian rekan-rekan pemberontak justru memperbesar jumlah hadiah uang. Amarahnya terhadap Dae-ho (Kang Ha-neul) pun membara, menudingnya sebagai penyebab tragedi.
Namun, sampai di situ saja. Meskipun akhirnya ia tak lagi menyalahkan Dae-ho ataupun dirinya sendiri, Gi-hun yang dulu penuh semangat dan harapan kini lenyap. Ia tak lagi mencoba membujuk para peserta untuk berhenti bermain, apalagi menggulingkan sistem.
Ia kini hanya mengikuti arus, sebuah perubahan sifat yang sangat mencolok bagi mereka yang mengenal Gi-hun dari dua musim sebelumnya.

2. MENGAPA IN-HO MENJADI FRONT MAN?
Meskipun sutradara Hwang masih piawai menggiring penonton dalam ketegangan, namun penutup serial ini juga membuat penonton bertanya-tanya, salah satunya soal latar belakang Front Man.
Serial ini tidak menjelaskan secara gamblang mengapa In-ho (Lee Byung-hun) dapat menjadi Front Man. Musim ketiga hanya menunjukkan satu momen penting dari masa lalunya.
In-ho ternyata pernah menjadi peserta Squid Game dan diberi kesempatan oleh Oh Il-nam atau pemain 001 untuk menyingkirkan pesaingnya sebelum babak final.
Pemain 001 merupakan pendiri, penyandang dana, sekaligus mastermind di balik permainan mematikan Squid Game, seperti yang terlihat pada akhir musim pertama serial ini.
Pada musim ketiga, Oh Il-nam menawarkan bantuan pisau agar In-ho menghabisi lawan-lawannya secara brutal sebelum permaiannya berlangsung.
Tawaran serupa dilakukan In-ho kepada Gi-hun, namun pemain bernomor 456 memutuskan mengambil sikap yang berbeda.
Namun, banyak aspek kisah In-ho yang tetap belum terjawab. Misalnya, apa yang terjadi setelah In-ho menang? Bagaimana ia dapat menjadi Front Man untuk permainan ini?
Bahkan pertanyaan mendasar seperti bagaimana In-ho bisa menjadi peserta dan bagaimana nasib istrinya pun tidak diketahui.

3. MENGAPA JUN-HO DISELAMATKAN?
Dua musim awal Squid Game sudah menjelaskan bahwa Hwang Jun-ho (Wi Ha-joon) dan In-ho/Front Man (Lee Byung-hun) adalah saudara tiri yang terpisah sejak In-ho ikut berpartisipasi dalam Squid Game ke-33.
Di musim kedua juga terungkap bahwa sebelum menjadi Front Man, In-ho sempat mendonorkan ginjal untuk menyelamatkan nyawa Jun-ho. Sayangnya, In-ho mengalami kehancuran finansial dan mental setelah istrinya sakit, dan tak ada satu pun anggota keluarga yang membantunya.
Jun-ho sempat percaya bahwa kakaknya menghilang tanpa jejak, sementara In-ho perlahan naik pangkat dalam sistem permainan. Meskipun menyimpan dendam terhadap adiknya, In-ho tetap menyelamatkan nyawanya di musim pertama dengan memastikan Jun-ho mendapat perawatan medis usai ia tertembak.
Dengan latar belakang yang begitu kuat, penonton berharap musim ketiga akan memberi penutup yang utuh untuk kisah dua bersaudara ini. Namun kenyataannya, kedua karakter ini bahkan tidak diberi kesempatan untuk berbicara secara mendalam.
Seluruh alur Jun-ho di musim ketiga hanya berkisar pada kebingungannya terhadap motif asli Kapten Park. Saat akhirnya Jun-ho menemukan lokasi permainan, ia tiba tepat saat In-ho pergi membawa bayi, putri dari pemain 222.
Jun-ho bahkan menodongkan senjata ke arah kakaknya, tapi tak sanggup menarik pelatuk. In-ho lalu kabur, meninggalkan Jun-ho (dan penonton) yang bingung dengan segudang pertanyaan tak terjawab.

4. KANG NO-EUL BERTEMU PUTRINYA?
Di tengah kekacauan permainan dan keputusan moral yang makin rumit, kisah Kang No-eul (Park Gyu-young) menjadi salah satu benang merah yang menyisakan emosi dan tanda tanya besar.
Sejak awal kemunculannya, No-eul digambarkan sebagai perempuan tangguh yang menyimpan luka masa lalu, dan motivasi terbesarnya untuk bertahan di arena berdarah ini adalah satu: ia ingin bertemu kembali dengan putrinya yang telah lama terpisah.
Namun hingga episode terakhir, pertanyaan itu tak kunjung mendapat jawaban yang jelas. Tidak ada adegan yang memperlihatkan pertemuan No-eul dengan putrinya.
Ketidakjelasan ini membuat kisahnya terasa menggantung. Apakah perjuangan Kang No-eul hanya menjadi bagian dari ironi dalam sistem permainan yang tak manusiawi ini?

5. MENGAPA JUN-HO JADI WALI BAYI KIM JUN-HEE?
Dari semua keputusan mengejutkan yang muncul di akhir Squid Game musim ketiga, satu yang paling membekas adalah ketika Hwang Jun-ho tiba-tiba menjadi wali dari bayi Kim Jun-hee. Sebuah twist yang terasa membingungkan.
Pertanyaannya sederhana, tapi jawabannya tidak: Kenapa Jun-ho yang harus membesarkan sang bayi?
Di tengah minimnya interaksi antara In-ho dan Jun-ho, mengapa sang Front Man memberikan bayi itu kepada adiknya?
Akhir kisah Squid Game season 3 tidak memberikan penjelasan eksplisit dan momen reflektif soal hal ini. Alih-alih, serial ini hanya memberikan info bahwa sang bayi memenangkan hadiah 46,5 miliar Won.

Pemeran Front Man/In-ho, Lee Byung-hun, dalam wawancara terbarunya menjelaskan alasan karakternya menyelamatkan bayi tersebut.
"(Adegan) itu menyoroti bahwa masih ada secuil dari kemanusiaan yang tersisa dalam dirinya. Itu kesepakatan antara saya dan sutradara Hwang. Itulah cara saya memerankan Front Man — masih ada sedikit kebaikan yang tertinggal dalam dirinya," tutur Lee kepada Netflix Tudum.
Selain itu, bisa jadi ini mungkin pesan yang ingin ditinggalkan Squid Game: dalam permainan yang dipenuhi darah, strategi dan taruhan, ironi terbesar justru datang dari sosok paling tak berdaya — seorang bayi, yang tak pernah memilih ikut bermain, tak pernah tahu aturan, tapi keluar sebagai pemenang.
Menariknya, Netflix dikabarkan tengah menyiapkan versi spin-off berlatar Amerika Serikat. Bisa jadi, sejumlah pertanyaan ini akan menemukan jawabannya di spin-off tersebut.
Squid Game season 3 sedang tayang di Netflix mulai Jumat, 27 Juni 2025.
Ikuti saluran WhatsApp CNA Indonesia untuk dapatkan berita menarik lainnya. Pastikan fungsi notifikasi telah dinyalakan dengan menekan tombol lonceng.