Apa benar kita butuh 10 ribu langkah per hari untuk hidup sehat?
Berasal dari kampanye pemasaran Jepang saat Olimpiade Tokyo 1964, "10.000 langkah merupakan angka yang bulat dan menarik bagi perusahaan penjual pedometer," ungkap ahli kesehatan.
Jika kamu menggunakan smartwatch untuk melacak aktivitas, pasti ada rasa puas saat target 10.000 langkah harian tercapai.
Namun, apakah 10.000 langkah sehari benar-benar penting untuk kesehatan?
Dan mengapa 10.000 langkah kerap dijadikan target minimum harian yang harus dicapai?
ASAL MULA 10 RIBU LANGKAH
Ahli jantung di NewYork-Presbyterian Brooklyn Methodist Hospital and Medical Group Brooklyn, dr. Maureen Wang, menjelaskan bahwa asal mula target ini berasal dari kampanye pemasaran Jepang selama Olimpiade Tokyo 1964.
"Sepuluh ribu langkah adalah angka yang bulat dan menarik bagi perusahaan yang menjual pedometer, tetapi angka ini sebenarnya cukup arbitrer jika dilihat dari sudut pandang manfaat kesehatan," ungkapnya, menurut laporan VeryWell.
Namun, manfaat dari panduan 10.000 langkah baru benar-benar diteliti secara mendalam oleh Profesor I-Min Lee dari TH Chan School of Public Health, Harvard University.
Penelitiannya yang diterbitkan dalam Journal of the American Medical Association pada Mei 2019, menunjukkan hasil yang menarik.
Studi Prof. Lee yang berlangsung dari 2011 hingga 2015 melibatkan 16.741 perempuan berusia 62 hingga 101 tahun.
Selama penelitian ini, para peserta memakai perangkat pelacak aktivitas selama jam bangun.
Hasil penelitiannya menunjukkan fakta yang mencengangkan.
Alih-alih 10.000 langkah, yang sulit dicapai banyak orang, Prof. Lee menemukan bahwa peserta yang rata-rata berjalan 4.400 langkah per hari sudah mengalami penurunan risiko kematian hingga 41 persen.
Persentase ini meningkat seiring bertambahnya jumlah langkah, tetapi hanya sampai titik tertentu. Tingkat mortalitas ternyata mencapai titik stabil di sekitar 7.500 langkah per hari.
Selain memperpanjang usia, menetapkan target 7.500 langkah daripada 10.000 langkah juga lebih realistis dan dapat dicapai oleh banyak orang.
BANYAK GERAK
Menurut Direktur rehabilitasi jantung di University of Vermont Medical Center, dr. Sherrie Khadanga, kamu bisa meraih manfaat kesehatan hanya dengan bergerak lebih banyak dan duduk lebih sedikit.
Untuk hasil terbaik, orang dewasa disarankan melakukan setidaknya 150 menit olahraga aerobik dengan intensitas sedang hingga tinggi setiap minggu.
Kata kuncinya adalah "aerobik", artinya kamu perlu bergerak cukup aktif sehingga napasmu menjadi lebih berat, detak jantung meningkat, dan sulit untuk berbicara panjang lebar.
"Perilaku sedentari seperti duduk terlalu lama memiliki kaitan dengan berbagai risiko kesehatan, seperti obesitas, diabetes, penyakit jantung, hingga kematian," kata dr. Amanda Lim, konsultan asosiasi di Divisi Endokrinologi, National University Hospital, Singapura.
"Berjalan dan sedikit bergerak sepanjang hari dapat mengurangi risiko ini, terutama jika aktivitas dasar seseorang cenderung sangat minim," tuturnya kepada CNA.
📢 Kuis CNA Memahami Asia sudah memasuki putaran pertama, eksklusif di saluran WhatsApp CNA Indonesia. Ayo uji wawasanmu dan raih hadiah menariknya!
Jangan lupa, terus pantau saluran WhatsApp CNA Indonesia untuk mendapatkan tautan kuisnya 👀
🔗 Cek info selengkapnya di sini: https://cna.asia/4dHRT3V