Waspada! Cuaca ekstrem Jakarta diprediksi 15 Desember, bisa WFH jika banjir besar
Curah hujan diprediksi menembus 100 mm per hari.
JAKARTA: Kepala Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG), Dwikorita Karnawati memperingatkan puncak cuaca ekstrem berpotensi besar terjadi pada 15 Desember.
Peringatan ini berlaku terutama di wilayah Jakarta, Bogor, Depok, Tangerang dan Bekasi (Jabodetabek).
Curah hujan diprediksi bisa mencapai 100 mm per hari.
"Puncaknya sekitar tanggal 15 Desember yang bisa mencapai 100 mm per hari, sehingga perlu diwaspadai," ungkapnya dikutip detikNews.
Adapun cuaca ekstrem di Jabodetabek awalnya diprediksi terjadi pada 7-8 Desember 2024.
Namun curah hujan tetap tinggi sampai pekan ini.
BMKG sebelumnya telah memperingatkan bahwa Jakarta menghadapi ancaman banjir besar menjelang akhir tahun 2024, mirip dengan banjir besar pada awal tahun 2020.
Penyebab dari cuaca ekstrem ini dipicu oleh tiga faktor seperti bibit siklon 91S yang terdeteksi di wilayah Samudera Hindia barat daya Lampung, efek La Nina, dan Median-Julian Oscillation (MJO).
MJO adalah gerombolan awan yang bergerak dari Samudera Hindia barat Indonesia. Awan inilah yang memicu cuaca ekstrem.
LANGKAH-LANGKAH ANTISIPASI BANJIR
Dwikorita melanjutkan BMKG bersama Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) Pemerintah Provinsi DKI Jakarta telah melakukan modifikasi cuaca dengan mengurangi curah hujan hingga 30 persen.
"Jadi, kombinasi seperti itu. BMKG bersama BNPB akan terus berupaya dengan modifikasi cuaca," ujarnya.
Upaya-upaya lain yang dilakukan BNPB Jakarta di antaranya meningkatkan sosialisasi dan simulasi penanganan bencana di 312 fasilitas publik dan gedung.
Selanjutnya di 261 satuan pendidikan aman bencana, 40 kelurahan tangguh bencana, 5.760 relawan dan potensi komunitas lainnya di 140 lokasi.
Sebanyak 267 petugas juga dikerahkan ke tiap kelurahan untuk berkoordinasi dengan RT, RW dan LMK guna memastikan penanganan bencana berjalan cepat dan efektif.
BPBD juga melakukan distribusi peralatan penyelamatan seperti perahu evakuasi, pelampung dan perlengkapan lainnya ke 186 kelurahan rawan banjir.
Tidak ketinggalan mengaktifkan Posko Siaga Bencana yang beroperasi 24 jam di seluruh kantor wali kota dan kabupaten serta diseminasi informasi peringatan dini bencana melalui kanal resmi BPBD DKI Jakarta dan melalui alat DEWS serta SMS dan TV penyiaran.
Pemerintah Provinsi DKI Jakarta juga berencana akan mengeluarkan surat edaran menghimbau pegawai dapat bekerja dari rumah (work from home/WFH) bila terjadi banjir di hari kerja.
"Kalau memang banjir, nanti dari kami akan keluarkan surat edaran seperti waktu pandemi COVID-19. Kami buat surat edaran ke kantor-kantor supaya nanti dari sisi pengusaha dan pekerja clear," kata Kepala Dinas Tenaga Kerja, Transmigrasi dan Energi (Nakertransgi) DKI Jakarta, Hari Nugroho, kepada Antara.
Ikuti saluran WhatsApp CNA Indonesia untuk dapatkan berita menarik lainnya. ​​​​​