Viral pengajian Gus Iqdam di Pacitan bak acara dugem, pakai musik EDM DJ ala klub malam
Pengurus Pondok Pesantren Sabilu Taubah menjelaskan bahwa musik tersebut memang disiapkan untuk menambah kemeriahan acara dan menarik perhatian masyarakat untuk ikut mengaji.

PACITAN: Acara pengajian yang dipimpin Gus Iqdam kembali menjadi perhatian publik.
Kali ini, pengajian dai asal Blitar, Jawa Timur, itu menuai sorotan karena adanya pemutaran musik dugem yang identik dengan suasana klub malam.
Pengajian bertajuk Pengajian Akbar Bersama Gus Iqdam itu digelar dalam rangka peringatan hari jadi ke-280 Kabupaten Pacitan pada Selasa (28/1).
Dalam acara tersebut, beberapa penampil lebih dulu mengisi panggung, termasuk sekelompok tim hadrah.
"Dan inilah hadrah Pusat Sabilu Taubah," ujar pembawa acara dalam siaran video YouTube Pemkab Pacitan yang dikutip pada Senin (17/2).
Ketika dipanggil oleh MC, anggota grup hadrah tersebut naik ke panggung dengan diiringi musik dugem yang biasa dimainkan DJ.
Adapun musik Electronic Dance Music (EDM) tersebut diidentifikasi sebagai lagu Narco yang merupakan garapan DJ terkemuka Australia Timmy Trumpet dan DJ Belanda Blasterjaxx.
Suara terompet khas yang sering terdengar di klub malam menggema di lokasi pengajian.
Selain musik, suasana juga semakin semarak dengan permainan lampu sorot warna-warni yang gemerlap.
MC bahkan mengajak jemaah yang hadir untuk mengangkat tangan mengikuti irama musik yang berdentum keras.
"Yang kompak, bareng. Diangkat yang tinggi," serunya.
Musik dugem kembali terdengar saat acara berakhir. Beberapa orang di atas panggung terlihat menyebar uang dengan nominal yang diduga Rp100.000 dalam jumlah cukup banyak.
PEMBELAAN PENGURUS PONPES SABILU TAUBAH
Menanggapi sorotan terhadap acara ini, pengurus Pondok Pesantren (Ponpes) Sabilu Taubah pun angkat bicara.
Salah satu pengurus, Ilham Burhanuddin alias Jebor, mengonfirmasi keaslian video yang beredar.
Ia membenarkan bahwa musik EDM memang digunakan dalam pengajian yang digelar bersama Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Pacitan dua minggu lalu.
"Iya, memang musiknya seperti itu. Itu sebagai opening saat tim hadrah masuk panggung, cuma semenit saja," ujarnya kepada CNN Indonesia.
Ilham menjelaskan bahwa musik tersebut memang disiapkan oleh tim Sabilu Taubah untuk menambah kemeriahan acara dan menarik perhatian masyarakat.
"Pemilihan lagu memang dari kami. Tujuannya agar orang senang dan tertarik ikut pengajian. Makanya, kami pakai sound horeg dan pencahayaan yang bagus, supaya masyarakat lebih memilih datang ke pengajian daripada di jalan," katanya.
Ia juga menegaskan bahwa konsep ini sudah dijelaskan kepada jemaah sejak awal acara.
"Tidak ada masalah di sana (Pacitan), karena dari awal sudah disampaikan MC bagaimana Sabilu Taubah terbentuk. Yang jelas, tujuannya untuk merangkul seluruh masyarakat untuk mengaji, apapun latar belakangnya," tambahnya.

SOSOK GUS IQDAM
Agus Muhammad Iqdam Kholid atau yang lebih dikenal sebagai Gus Iqdam lahir di Blitar pada 27 September 1994.
Ia merupakan pendakwah muda dari Nahdlatul Ulama dan pendiri Majelis Ta’lim Sabilu Taubah.
Selain itu, ia juga tercatat sebagai pengurus Pondok Pesantren Mambaul Hikam II di Desa Karanggayam, Kabupaten Blitar.
Gus Iqdam dikenal sebagai dai yang memiliki gaya dakwah unik, kocak, dan mudah berbaur dengan berbagai kalangan, baik anak muda maupun orang tua.
Ikuti Kuis CNA Memahami Asia dengan bergabung di saluran WhatsApp CNA Indonesia. Menangkan iPhone 15 serta hadiah menarik lainnya.