Skip to main content
Hamburger Menu
Close
Edisi:
Navigasi ke edisi CNA lainnya di sini.
Iklan

Indonesia

Viral Gua Safarwadi di Tasikmalaya ramai dikunjungi, benarkah bisa tembus ke Makkah?

Para peziarah yang datang ke lokasi sering terlihat melantunkan azan di pintu masuk serta dipandu oleh petugas dengan penerangan lampu petromak.

Viral Gua Safarwadi di Tasikmalaya ramai dikunjungi, benarkah bisa tembus ke Makkah?
Ilustrasi peziarah menggunakan penerangan dalam lorong gelap di dalam gua. (Foto: iStock/Dedy Andrianto)
11 Feb 2025 12:28PM (Diperbarui: 11 Feb 2025 12:30PM)

Media sosial diramaikan dengan unggahan viral yang memperlihatkan warga berbondong-bondong memasuki Gua Safarwadi di Pamijahan, Tasikmalaya, Jawa Barat. Gua ini disebut-sebut memiliki jalur menuju Makkah, Arab Saudi, membuat banyak peziarah semakin penasaran.

Gua Safarwadi memiliki panjang sekitar 284 meter dengan dua pintu, yakni di Kampung Pamijahan dan Kampung Panyalahan. 

Para peziarah yang datang ke lokasi sering terlihat melantunkan azan di pintu masuk serta dipandu oleh petugas dengan penerangan lampu petromak.

JEJAK SEJARAH

Gua Safarwadi memang memiliki nilai sejarah dan spiritual bagi masyarakat sekitar, terutama karena hubungannya dengan Syeikh Abdul Muhyi, penyebar tarekat Syattariyah di Jawa Barat. 

Banyak peziarah yang datang untuk napak tilas jejak dakwah beliau. 

"Kami datang buat ziarah, berdoa, dan mendoakan yang sudah tiada. Sambil juga mensyukuri kebesaran Allah dengan adanya gua ini," ungkap salah satu peziarah, Iwa, dilansir dari Detik.

Menurut sesepuh komplek Ziarah Pamijahan, KH Endang Ajidin, gua ini dulunya digunakan oleh Syeikh Abdul Muhyi bersama para muridnya. 

Ia menjelaskan bahwa dalam gua terdapat beberapa lubang yang konon dipercaya menuju Cirebon, Banten, Surabaya, hingga Makkah. 

Ilustrasi lorong memasuki gua. (Foto: iStock/Arakita Rimbayana)

"Di dalam gua ada lubang-lubang yang dinamai jalan ke Cirebon, ke Surabaya, ke Banten, bahkan ada yang disebut menuju Makkah. Ada juga batu dengan gambar peci haji sebanyak tujuh buah," terangnya.

Namun, Endang menegaskan bahwa kisah ini hanyalah bagian dari hikayat para pendahulu. Menurutnya, gua ini lebih tepat disebut sebagai simbol kekuatan doa dan ikhtiar. 

"Kalau menuju ke Tanah Suci lewat situ, kapan sampainya? Itu hanyalah cerita keramat. Dengan berdoa dan mendekatkan diri kepada Allah, bukan hal mustahil seseorang bisa mendapatkan rezeki untuk berangkat haji," ujarnya.

KLARIFIKASI WARGA DAN MUI

Klaim bahwa Gua Safarwadi memiliki jalan pintas menuju Makkah tidak memiliki dasar yang kuat. Namun, mitor ini ternyata bukan cerita baru. 

Uni Furqo, seorang peziarah asal Tasikmalaya, mengatakan bahwa kisah tersebut sudah ada sejak ratusan tahun lalu dan hanya berkembang dari cerita mulut ke mulut. 

"Itu cerita zaman dulu para wali yang memiliki karamah dari Allah SWT. Jadi, bukan cerita zaman sekarang ada orang yang bisa pergi ke Makkah lewat situ. Salah itu," tegas peziarah berusia 38 tahun itu, dikutip dari Kompas.

Senada dengan Uni, Mohammad Iqbal, warga Tasikmalaya lainnya, menuturkan bahwa lokasi ini lebih mirip dengan tempat patilasan dan makam para Wali Songo yang sering diziarahi umat Islam. 

Menurutnya, peziarah yang datang menjadikan gua ini sebagai tempat refleksi dan doa, bukan sebagai sarana perjalanan menuju Tanah Suci.

"Kami datang untuk berdoa dan bersyukur kepada Allah atas jasa para penyebar Islam di Indonesia, salah satunya Syeikh Abdul Muhyi di Pamijahan, Tasikmalaya," kata pria berusia 45 tahun itu. 

Ilustrasi lorong memasuki gua. (Foto: iStock/Dedy Andrianto)

Di sisi lain, Ketua Majelis Ulama Indonesia (MUI) Bidang Dakwah dan Ukhuwah, KH Cholil Nafis, juga menanggapi fenomena ini. Ia menegaskan bahwa naik haji hanya bisa dilakukan dengan jalur resmi. 

"Jangan percaya mitos. Makkah itu tidak ada terowongan dari Indonesia. Berangkat ke Makkah ya naik pesawat," ujarnya, dikutip dari Republika.

Ia berharap agar cerita yang tidak memiliki dasar semacam ini sebaiknya disikapi dengan bijak agar tidak menimbulkan kesalahpahaman di tengah masyarakat. 

"Kita berangkat haji dengan jalur yang sudah biasa dilakukan oleh masyarakat Indonesia," pungkasnya.

Ikuti Kuis CNA Memahami Asia dengan bergabung di saluran WhatsApp CNA Indonesia. Menangkan iPhone 15 serta hadiah menarik lainnya.

Source: Others/ps

Juga layak dibaca

Iklan
Iklan