TNI AD kirim tim prajurit ke Singapura untuk pelatihan tata kelola MBG
Prajurit TNI mempersiapkan MBG di SD Negeri Motabenar, Desa Persiapan Tukubesi, Kecamatan Tasifeto Timur Kabupaten Belu, NTT, 13 Februari 2025. (Puspen TNI)
JAKARTA: TNI Angkatan Darat (AD) mengirim tim ke Singapura untuk menjalani pelatihan tata kelola makanan bergizi gratis (MBG). Diharapkan pelatihan ini mampu memperkuat program MBG, khususnya di dapur-dapur milik TNI.
Dalam pernyataannya, TNI AD mengatakan program Pelatihan Manajemen Makanan Institusional di Army Combat Service Support Command (CSSCOM), Singapura, akan berlangsung pada 13 hingga 18 Oktober 2025. Tim yang diberangkatkan pada Sabtu (12/10) berjumlah 34 orang, terdiri dari 26 prajurit TNI AD, empat anggota Persit Kartika Chandra Kirana, tiga pendamping militer, dan satu peninjau.
Pelatihan ini menindaklanjuti pertemuan antara Kasad Jenderal TNI Maruli Simanjuntak dan Kasad Singapura pada Juli 2025, yang membuka kerja sama strategis di bidang ketahanan pangan dan penguatan program Makan Bergizi Gratis (MBG). Kerja sama itu diformalkan melalui surat penawaran pelatihan dari Army Attache Republic of Singapore pada 6 Agustus 2025.
"Melalui pelatihan tersebut, peserta akan memperdalam manajemen penyediaan makanan bergizi di institusi militer dengan standar internasional, mulai dari perencanaan menu, pengelolaan dapur, keamanan pangan, hingga distribusi makanan," ujar pernyataan TNI.
Materi pelatihan mencakup empat pilar utama: food preparation, food safety, food nutrition, dan food technology, disertai kunjungan ke fasilitas pengolahan makanan militer dan komersial di Singapura.
Program ini terbagi dalam dua tingkat, yaitu Masterclass bagi Perwira Menengah serta Qualification Training bagi Perwira Pertama dan Bintara. Peserta juga dijadwalkan mengunjungi SATS Catering Centre dan SATS Innovation Hub untuk mempelajari teknologi dan inovasi terbaru dalam penyajian makanan bergizi.
“Pelatihan ini merupakan langkah konkret TNI AD dalam memperkuat sistem penyediaan makanan bergizi yang aman, efisien, dan berkelanjutan. Setelah kembali ke tanah air, seluruh peserta diproyeksikan untuk menjadi kader-kader yang diharapkan dapat menularkan ilmu yang diperoleh masing-masing, agar manfaatnya dirasakan secara luas,” ujar Kepala Dinas Penerangan Angkatan Darat (Kadispenad) Brigjen TNI Wahyu Yudhayana.
TNI telah mengoperasikan 88 dapur Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi (SPPG) di seluruh Indonesia sebagai bagian dari dukungan terhadap program MBG pemerintahan Presiden Prabowo Subianto. Dari jumlah tersebut, TNI AD mengelola 74 dapur, TNI AL 5 dapur, dan TNI AU 9 dapur, dengan ratusan dapur tambahan masih dalam tahap pembangunan di tiap matra.
Sebanyak 33.000 personel TNI telah mendapat pelatihan khusus untuk mengoperasikan dapur SPPG sesuai standar tinggi higienitas dan keamanan pangan.
Di saat banyak kasus keracunan akibat MBG di Indonesia, TNI memastikan bahwa makanan yang disajikan oleh dapur mereka tidak pernah mengalami kasus serupa.
“Sampai saat ini, TNI tidak pernah menerima laporan adanya kasus keracunan makanan bergizi (MBG) yang dikonsumsi oleh para siswa penerima program dari Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi (SPPG) TNI,” kata Kepala Pusat Penerangan (Kapuspen) Mayjen TNI Freddy Ardianzah, seperti dikutip Kompas bulan lalu.