Skip to main content
Hamburger Menu
Close
Edisi:
Navigasi ke edisi CNA lainnya di sini.

Iklan

Indonesia

Terkuak mengapa Tesla tidak kunjung investasi di Indonesia, apa alasannya?

Keputusan Tesla tidak menanamkan modal di Indonesia terkait dengan kebijakan keberlanjutan lingkungan.

Terkuak mengapa Tesla tidak kunjung investasi di Indonesia, apa alasannya?
Mobil Model Y terlihat di upacara pembukaan Gigafactory Tesla untuk mobil listrik di Gruenheide, Jerman, 22 Maret 2022. (Reuters/Patrick Pleul)
04 Sep 2024 12:20PM (Diperbarui: 04 Sep 2024 02:34PM)

JAKARTA: Perusahaan raksasa produsen mobil listrik Tesla kerap diisukan akan menanamkan investasi di Indonesia.

Namun, sejauh ini perusahaan yang dimiliki taipan Elon Musk itu belum kunjung merealisasikan rencana itu.

Menteri Investasi/Kepala Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) Rosan Roeslani mengungkapkan alasan di balik keputusan Tesla untuk menunda pembangunan pabrik di tanah air.

Menurut Rosan, Tesla fokus saat ini untuk berinvestasi di sektor energi baru terbarukan.

Tesla menganggap bahwa Indonesia masih banyak mengandalkan energi tidak terbarukan seperti batu bara, yang bertentangan dengan visi Tesla untuk menjaga keberlanjutan lingkungan.

"Saya secara langsung terlibat dalam pembicaraan dengan Tesla. Salah satu alasan mereka memilih untuk tidak berinvestasi di Indonesia adalah karena mereka ingin memastikan seluruh rantai produksi mobil listrik mereka menggunakan energi bersih," ungkap Rosan, sebagaimana dikutip dari Viva Otomatif pada Rabu (4/9).

"Jika mereka beroperasi di kawasan industri di Indonesia tetapi energinya berasal dari bahan bakar fosil seperti batu bara, hal itu tidak sesuai dengan visi mereka,” sambungnya.

Rosan juga menyoroti bahwa perhatian terhadap energi hijau kini menjadi pertimbangan utama bagi investor.

Sebagai akibatnya, banyak investor yang lebih memilih untuk berinvestasi di negara-negara seperti Malaysia, Vietnam, dan Thailand, dibandingkan dengan Indonesia.

"Ini adalah kenyataan yang harus kita akui—Indonesia agak tertinggal dalam penggunaan energi hijau," tambahnya.

Rosan juga menyebutkan bahwa di Vietnam sekitar 67 persen kawasan industri telah beralih ke energi hijau.

Sebelumnya, Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi, Luhut Binsar Pandjaitan, mengungkapkan bahwa Tesla memutuskan untuk menunda investasi karena fokus mereka saat ini pada bisnis yang sedang dijalankan.

Tesla memilih untuk tidak menambah fasilitas produksi di negara manapun, termasuk Indonesia.

"Saya pikir, dalam satu hingga dua tahun ke depan, Tesla tidak akan membangun pabrik di negara mana pun," ujar Luhut pada 25 Juli lalu.

Namun, Luhut dikutip CNN Indonesia menambahkan bahwa upaya untuk menarik minat Elon Musk untuk berinvestasi di sektor hilirisasi nikel di Indonesia masih terus dilakukan.

Dapatkan informasi menarik lainnya dengan bergabung di WhatsApp Channel CNA.id dengan klik tautan ini

Source: Others/

Juga layak dibaca

Iklan

Iklan