Skip to main content
Iklan

Indonesia

Terancam batal? Buruh bersiap gugat Tapera ke MK dan MA

Buruh khawatir potongan dari Tapera bisa membuat mereka hanya membawa slip gaji tanpa uang yang memadai tiap bulan.

Terancam batal? Buruh bersiap gugat Tapera ke MK dan MA
Perumahan yang dibangun Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (Kementerian PUPR)

JAKARTA: Buruh memutuskan akan menggugat Peraturan Pemerintah mengenai program Tabungan Perumahan Rakyat (Tapera) yang terus memicu kontroversi dan penolakan.

Presiden Partai Buruh, Said Iqbal, menyampaikan bahwa buruh akan melakukan uji materi terhadap Peraturan Pemerintah (PP) Nomor 21 Tahun 2024 tentang Penyelenggaraan Tabungan Perumahan Rakyat (Tapera) ke Mahkamah Agung (MA).

Tidak hanya itu, Said juga menegaskan bahwa partai pimpinannya itu akan membawa Undang-Undang Nomor 4 Tahun 2016 tentang Tabungan Perumahan Rakyat ke Mahkamah Konstitusi (MK) untuk uji materi.

"Minggu depan, kami akan melakukan judicial review terhadap PP Nomor 21 Tahun 2024 ke MA, dan kami juga mempersiapkan dua minggu ke depan untuk mengajukan uji materi UU Tapera ke MK," ujar Said dikutip IDN Times di kawasan Patung Kuda, Jakarta Pusat, Kamis (6 Juni).

Politisi berusia 55 tahun ini menegaskan bahwa buruk menolak penuh program Tapera.

Dia juga mengkritik Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) agar turut bertanggung jawab atas munculnya program ini.

Ia menekankan bahwa DPR tidak boleh lepas tangan terhadap program Tapera yang dinilainya sangat membebani rakyat.

"Semoga DPR dan pemerintahan yang baru, serta Presiden yang baru, dapat mendengarkan suara hati rakyat, buruh, dan masyarakat. Kami menolak pemotongan iuran Tapera," sebutnya.

Pada hari yang sama, para buruh menggelar aksi unjuk rasa menuntut pemerintah untuk mencabut Tapera.

Buruh menyoroti bahwa Tapera menyebabkan potongan pendapatan bulanan mereka mencapai 12%.

Pemotongan itu di antaranya jaminan pensiun 1%, jaminan kesehatan 1%, PPh 21 pajak 5%, jaminan hari tua 2%, dan jika ditambah Tapera 2,5%, akan membuat total potongan hampir 12 persen.

Said Iqbal khawatir potongan dari Tapera bisa membuat buruh hanya membawa slip gaji tanpa uang yang memadai tiap bulan.

Dapatkan informasi menarik lainnya dengan bergabung di WhatsApp Channel CNA.id dengan klik tautan ini.

Source: Others/ew

Juga layak dibaca

Iklan
Iklan