Skip to main content
Hamburger Menu
Close
Edisi:
Navigasi ke edisi CNA lainnya di sini.
Iklan

Indonesia

Tanggapi #KaburAjaDulu, Menteri Nusron: Kurang cinta Tanah Air

Nusron menekankan bahwa setiap persoalan harus diselesaikan bersama, bukan dengan malahan kabur meninggalkan Indonesia.

Tanggapi #KaburAjaDulu, Menteri Nusron: Kurang cinta Tanah Air
Ilustrasi #Kaburajadulu (iStock)
18 Feb 2025 09:26AM (Diperbarui: 21 Feb 2025 09:53AM)

JAKARTA: Menteri Agraria dan Tata Ruang/Kepala Badan Pertanahan Negara (ATR/BPN) Nusron Wahid menilai tagar #KaburAjaDulu mencerminkan kurangnya rasa cinta terhadap Tanah Air.

Menurutnya, sebagai warga negara Indonesia, masyarakat seharusnya memiliki sikap patriotik dan tidak mudah menyerah terhadap situasi di dalam negeri.

"Kalau kemudian hopeless gitu seakan-akan 'Kabur Aja Dulu', itu menandakan, mohon maaf, kurang cinta terhadap Tanah Air," ucap Nusron dikutip Tempo di Istana Kepresidenan, Jakarta, Senin (17/2).

Politikus Partai Golkar itu juga meragukan apakah netizen yang menggunakan tagar tersebut benar-benar warga Indonesia.

Jika memang demikian, ia menekankan bahwa setiap persoalan harus diselesaikan bersama, bukan dengan sikap pesimistis yang mendorong keinginan untuk meninggalkan Indonesia.

Nusron menegaskan bahwa pemerintah tidak menutup mata terhadap berbagai masalah yang dihadapi masyarakat dan selalu terbuka terhadap kritik serta masukan.

"Pemerintah siap untuk berdialog dengan masyarakat," katanya.

Ia juga mengajak semua pihak untuk menahan diri dan tidak membandingkan Indonesia dengan negara lain karena perbedaan karakter masing-masing negara.

"Kalau ada masalah, ayo kita selesaikan bersama. Masyarakat dan pemerintah siap berdialog, siap mencari solusi. Kalau kata lagunya, ojo dibanding-bandingke dengan luar negeri, karena karakter Indonesia berbeda," imbuhnya.

Tagar #KaburAjaDulu menjadi viral di media sosial sebagai bentuk kekecewaan sebagian masyarakat terhadap kondisi ekonomi, sosial, dan politik di Indonesia.

Banyak netizen mengungkapkan keinginan untuk mencari kehidupan yang lebih baik di luar negeri karena tekanan dalam dunia kerja, pendidikan, dan kehidupan sehari-hari.

Salah satu pemicu ramainya kampanye ini adalah kebijakan efisiensi anggaran besar-besaran yang diterapkan Presiden Prabowo.

Namun, pihak Istana memiliki pandangan berbeda terkait fenomena ini.

Kepala Komunikasi Kepresidenan (PCO) Hasan Nasbi menilai keinginan masyarakat untuk merantau ke luar negeri sebagai sesuatu yang positif.

"Kalau mau merantau itu bagus, lho," ujarnya kepada Merdeka.

Hasan menekankan bahwa warga yang ingin merantau sebaiknya memiliki keterampilan atau keahlian agar dapat memperoleh pekerjaan yang layak di luar negeri. Ia juga mengingatkan pentingnya mengikuti prosedur resmi agar tidak menjadi imigran ilegal.

"Kedua, harus taat prosedur, supaya enggak jadi pendatang haram. Kalau orang mau merantau, enggak boleh dilarang," tegasnya.

Ikuti Kuis CNA Memahami Asia dengan bergabung di saluran WhatsApp CNA Indonesia. Menangkan iPhone 15 serta hadiah menarik lainnya.

Source: Others/ew

Juga layak dibaca

Iklan
Iklan