Skip to main content
Hamburger Menu
Close
Edisi:
Navigasi ke edisi CNA lainnya di sini.
Iklan

Indonesia

Sempat gagal karena tinggi badan, Joni pemanjat tiang bendera yang viral akhirnya diterima TNI

Joni gagal pada percobaan pertama walau telah menerima rekomendasi langsung dari Presiden Jokowi.

Sempat gagal karena tinggi badan, Joni pemanjat tiang bendera yang viral akhirnya diterima TNI
Yohanes Ande Kalla atau yang akrab dipanggil Joni (Instagram/Yohanes Ande Kalla)

DENPASAR: Yohanes Ande Kalla, atau yang lebih dikenal sebagai Joni, pemuda asal Nusa Tenggara Timur yang sempat viral pada perayaan HUT ke-73 RI tahun 2018 karena aksi heroiknya memanjat tiang bendera, akhirnya diterima Tentara Nasional Indonesia (TNI) Angkatan Darat.

Pemuda yang akan berusia 20 tahun pada 10 Oktober mendatang ini berhasil lulus seleksi calon Bintara TNI setelah melalui berbagai tantangan.

Sebelumnya, impian Joni untuk menjadi tentara sempat kandas karena tinggi badannya tidak memenuhi syarat minimal.

Meskipun mendapat rekomendasi langsung dari Presiden Joko Widodo untuk masuk TNI, tinggi badan Joni yang hanya 155,8 cm membuatnya tidak lolos.

Joni bahkan pernah diundang oleh Jokowi ke Istana Negara setelah aksi heroiknya itu.

Yohanes Ande Kalla bersama Presiden Jokowi di Istana Negara setelah aksi heroiknya yang viral. (Instagram/Yohanes Ande Kalla)

Adapun ketentuan khusus untuk wilayah tertinggal seperti NTT menetapkan tinggi minimal 160 cm, sementara syarat nasional adalah 163 cm.

Kegagalan ini dilaporkan membuat Joni sangat terpukul.

Setelah kisah kegagalannya menjadi sorotan publik, Joni diberi kesempatan kembali untuk mengikuti tes seleksi.

Kali ini, pihak TNI AD menggali potensi lain yang dimiliki Joni dan memasukannya dalam kategori seleksi keahlian khusus.

Kepala Penerangan Kodam IX/Udayana, Kolonel Infanteri Agung Udayana, menjelaskan bahwa keberhasilan Joni merupakan buah dari kerja keras dan semangat pantang menyerahnya.

"Karena kesungguhannya dan bimbingan dari para pelatih, Joni berhasil sampai di tingkat pusat dan dinyatakan lulus dalam penerimaan Bintara PK TNI AD reguler kategori keahlian tahun 2024 di Bandung," urai Agung kepada Kompas.com, Rabu (25/9).

Joni akan mengikuti pendidikan di Rindam IX/Udayana sesuai dengan asal daerah pendaftarannya dan bergabung dengan calon Bintara lainnya yang juga dinyatakan lulus.

Bersama 218 calon Bintara, Joni akan mengikuti upacara pembukaan pendidikan Bintara PK TNI AD tahun 2024 pada 27 September di Rindam IX/Udayana selama lima bulan, yang kemudian akan dilanjutkan dengan pendidikan kejuruan selama tiga bulan.

KISAH HEROIK JONI

Nama Joni menjadi buah bibir seantero Indonesia setelah video aksinya memanjat tiang bendera viral di media sosial pada tahun 2018.

Mengutip Berita Satu, saat itu, Joni, yang masih duduk di bangku kelas 1 SMP Negeri Silawan, Kabupaten Belu, NTT, dengan berani memanjat tiang bendera saat tali untuk mengibarkan Bendera Merah Putih terlepas dan tersangkut di ujung tiang.

Tanpa ragu, Joni memanjat tiang tersebut demi menyelamatkan jalannya upacara.

Joni bocah pemanjat tiang bendera yang viral karena aksi heroiknya. (Dok: Sekolah Staf Dinas Luar Negeri (SESDILU))

Atas aksinya yang luar biasa berani itu Joni diundang naik ke podium oleh Wakil Bupati Belu, JT Ose Luan, yang menyatakan rasa bangganya terhadap perjuangan Joni. 

"Saya bangga dengan perjuangannya memanjat tiang bendera. Perjuangannya mengingatkan saya pada para pahlawan yang berjuang keras demi negara ini," ujar Ose.

Aksi heroik Joni tidak hanya menarik perhatian publik, dia bahkan mendapatkan penghargaan dari Panglima TNI dan Menteri Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi.

Dapatkan informasi menarik lainnya dengan bergabung di WhatsApp Channel CNA.id dengan klik tautan ini

Source: Others/ew

Juga layak dibaca

Iklan
Iklan