Skip to main content
Hamburger Menu
Close
Edisi:
Navigasi ke edisi CNA lainnya di sini.
Iklan

Indonesia

Era baru Indonesia: Bagaimana kebijakan luar negeri Prabowo sikapi perseteruan China-AS?

Ini artikel terakhir dari tiga seri tulisan yang membahas tentang kepresidenan Prabowo Subianto. Dalam artikel ini, CNA mencoba menilik bagaimana Prabowo menentukan arah kebijakan luar negeri Indonesia di tengah persaingan antara dua negara ekonomi terbesar di dunia, yakni Amerika Serikat dan China.

Era baru Indonesia: Bagaimana kebijakan luar negeri Prabowo sikapi perseteruan China-AS?

Prabowo Subianto saat sebagai Menteri Pertahanan dan Presiden Terpilih Prabowo Subianto di Shangri-La Dialogue di Singapura pada 1 Juni 2024. (Foto: Reuters/Edgar Su/Berkas Foto)

MOROWALI, Sulawesi Tengah: Dari pagi hingga petang, ruas jalan utama sempit di Desa Fatufia dipenuhi dengan sepeda motor dan truk besar para karyawan pabrik di sana.

Perubahan drastis ini terjadi sejak 10 tahun yang lalu. Saat itu, desa yang terletak di Kabupaten Morowali, Sulawesi Tengah, ini belum padat oleh penduduk dan kerap mati listrik di siang harinya.

Kini, Fatufia menjadi rumah bagi Kawasan Industri Morowali Indonesia (IMIP), yang mengeklaim sebagai rantai industri terpanjang di dunia. Kawasan ini adalah tempat produksi nikel dan baja tahan karat, material yang penting dalam banyak produk, termasuk baterai kendaraan listrik. 

Dengan lahan seluas 2.000ha, IMIP merupakan kompleks industri yang memiliki sekitar 90.000 pekerja dan 56 penyewa (tenant), dan banyak di antaranya adalah perusahaan China.

Sejumlah pekerja di kawasan industri IMIP di Kabupaten Morowali, Provinsi Sulawesi Tengah. (Foto: CNA/Danang Wisanggeni)

Perubahan lanskap Fatufia adalah bukti bahwa ambisi ekonomi Indonesia begitu besar. Sebagai produsen nikel terbesar di dunia, negara ini ingin menarik investasi masuk dari China. 

Namun demikian, Indonesia juga sedang melirik kekuatan ekonomi lainnya, yakni Amerika Serikat (AS), tempat asal Tesla, produsen kendaraan listrik terbesar di dunia. 

Sejumlah pelaku bisnis lokal sudah lama mencari potensi peluang. 

"Untungnya, kita punya China di Indonesia. Kita tak bisa pungkiri bahwa mereka membantu perekonomian kita," ucap Rizky Anton, 37, karyawan konter ponsel dekat kompleks IMIP.

"Tapi kalau Amerika juga di sini, lowongan juga akan semakin banyak." 

Rizky Anton adalah pegawai toko ponsel di Morowali, Sulawesi Tengah, Indonesia. (Foto: CNA/Danang Wisanggeni)

Pemerintah telah mengeluarkan upayanya untuk membujuk Tesla agar bergabung dengan IMIP. Akan tetapi, perusahaan tersebut dan AS sampai saat ini belum melakukan investasi apa pun.

Di sisi lain, perubahan baru sedang menghampiri Indonesia. Pada 20 Oktober lalu, Prabowo Subianto telah dilantik sebagai presiden, menggantikan Joko Widodo. 

Para pengamat mengatakan arah kebijakan luar negeri Prabowo akan bertumpu pada upaya-upaya mengatur hubungan dengan dua negara ekonomi terbesar di dunia: China dan AS.

PERJALANAN KE LUAR NEGERI DAN SIRKEL TEPERCAYA

Sejak kemenangannya pada Pemilihan Umum (Pemilu) Februari lalu, Prabowo telah melakukan 20 kali perjalanan ke luar negeri. 

Perjalanan pertamanya adalah ke China pada akhir Maret lalu. Sejumlah pengamat menilai bahwa kunjungannya memberikan pertanda bahwa negara itu sangat penting baginya. 

Mereka menyampaikan kepada CNA bahwa Prabowo akan berupaya semaksimal mungkin meneruskan kebijakan luar negeri Indonesia yang bebas dan aktif, dengan menjaga keharmonisan hubungan negara dengan AS dan mengundangnya untuk bergabung dengan IMIP. 

"Namun kita juga harus meningkatkan kapasitas kita. Jika tidak, kita tidak akan punya pengaruh apa pun terhadap negara-negara besar," jelas Dr Lina Alexandra, pakar hubungan internasional dari lembaga riset Centre for Strategic and International Studies (CSIS).

Namun, para pengamat mendapati bahwa ada sejumlah perbedaan dengan arah kebijakan luar negeri dari presiden sebelumnya. 

Lina menerangkan bahwa Prabowo akan lebih bersikap terang-terangan dan lugas jika terjadi suatu masalah. 

"Saya pikir Pak Prabowo cukup vokal dan terus terang dalam bersuara jika kita punya masalah dengan China, misalnya," ujarnya.

Presiden Terpilih Prabowo Subianto menyapa para pendukungnya usai berziarah ke makam ayahnya di Jakarta pada 15 Februari 2024. (Foto/AP/Tatan Syuflana/Berkas Foto)

Para ahli menjelaskan kepada CNA bahwa presiden mendatang juga akan mengandalkan sirkel orang-orang terdekat yang tepercaya untuk mendorong keputusan kebijakan luar negerinya. 

"Ketika berbicara perihal kebijakan luar negeri, keputusan tidak hanya bergantung pada presidennya saja," terang Dr Broto Wardoyo, dosen Universitas Indonesia di bidang hubungan internasional.

"Pak Prabowo punya sirkel orang dekat dan mereka punya pandangan yang berbeda-beda."

Sebagai contoh, Broto menyebutkan bagaimana Hashin Djojohadikusumo - adik bungsu dan orang kepercayaan Prabowo - berupaya mengembangkan ekonomi negara, sementara orang-orang militer kepercayaan Prabowo kerap mendorong perlunya pertahanan negara yang kuat.

Salah satu orang dekat di kemiliteran adalah purnawirawan jenderal Sjafrie Sjamsoeddin. Sebelum ditunjuk menjadi menteri pertahanan oleh Prabowo, Sjafrie adalah asisten khusus manajemen pertahanan di Kementerian Pertahanan. Sjafrie juga merupakan teman lama Prabowo. Keduanya sama-sama pernah mengikuti akademi militer di tempat yang sama. 

"Ketika berbicara perihal penguatan pertahanan, realistisnya, Indonesia butuh Amerika Serikat untuk menjaga stabilitas regional, karena itulah (Indonesia akan) condong kepada Amerika Serikat," terang Dr Broto.

"Akan tetapi, ketika berbicara perihal ekonomi, pertanyaannya adalah siapa yang akan menjadi mitra terbaik Indonesia? Dalam hal itu, China tentunya akan menjadi mitra terpenting bagi Indonesia." 

Prabowo akan menangani konflik prioritas ini dan memelihara hubungan yang kuat dengan kedua negara ketika menjabat sebagai presiden.

"Ia akan mencoba mengatur kepentingan antara kedua negara tersebut namun pada isu yang berbeda-beda. Jadi ini sesuatu yang perlu ia pertimbangkan," kata Broto.

Presiden Terpilih Prabowo Subianto berjabat tangan dengan Presiden China Xi Jinping di Aula Besar Rakyat di Beijing, China pada 1 April 2024. (Foto: China Daily via Reuters)

BERBISNIS DENGAN CHINA 

Dalam beberapa tahun terakhir, China menjadi salah satu mitra dagang terbesar Indonesia.

IMIP, misalnya, menerima dukungan dari perusahaan-perusahaan besar China seperti Shanghai Decent Investment, anak perusahaan dari salah satu produsen baja tahan karat terbesar di dunia, yakni Tsingshan. 

Perusahaan tersebut bersedia bila perusahaan Amerika menjadi penyewa di kompleks industrinya. Selain penyewa dari Indonesia dan China, kawasan ini juga menjadi rumah bagi perusahaan-perusahaan Australia, Jepang, dan India. 

"IMIP selalu terbuka dengan perusahaan-perusahaan dari berbagai latar belakang, termasuk perusahaan multinasional seperti Tesla," ucap direktur komunikasi IMIP Emilia Bassar kepada CNA.

Akan tetapi, Menteri Investasi Rosan Roeslani menyampaikan kepada Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) pada 3 September bahwa Tesla masih belum melakukan investasi di Indonesia karena negara dengan ekonomi terbesar di Asia Tenggara ini masih menggunakan bahan bakar fosil. 

"Saya kebetulan terlibat langsung dalam perundingan dengan Tesla. Salah satu alasan mereka memindahkan investasinya dari kita adalah karena sebagai (produsen) kendaraan listrik, mereka tentunya ingin semuanya bersih," kata Rosan.

"Kalau mereka beroperasi di kawasan industri kita tapi energi kita masih dari bahan bakar fosil seperti batu bara, hal itu tak bisa sejalan dengan visi mereka." 

Abdul Kadir Jaelani, 34, karyawan IMIP, mengatakan kepada CNA bahwa terdapat sejumlah masalah lainnya, seperti kondisi kerja yang tidak aman bagi karyawan.

Abdul Kadir Jaelani bekerja di IMIP, Morowali, Sulawesi Tengah. (Foto: CNA/Danang Wisanggeni)

AS punya standar tinggi ketika ingin berbisnis, sementara China lebih fokus untuk memperoleh keuntungan, terang Prof Angel Damayanti, pakar hubungan internasional dan pertahanan dari Universitas Kristen Indonesia di Jakarta. 

Karena itu, ia berpendapat bahwa menarik investor dari AS untuk berinvestasi di Indonesia merupakan upaya yang sangat sulit. 

"Amerika Serikat punya syarat dan ketentuan politik tertentu ketika ingin berbisnis," jelas Prof Angel, yang menyebutkan isu-isu seperti hak asasi manusia atau perlindungan lingkungan.

"China tidak punya begitu banyak syarat dan ketentuan. Mereka hanya berbicara perihal ekonominya saja; berapa besar keuntungannya dan kerugiannya? 

"Karena itu, mereka terlihat lebih leluasa, meskipun ujung-ujungnya tetap juga ada syarat dan ketentuan tertentu. Misalnya, harus ada karyawan China yang terlibat (dalam proyek tertentu) atau bahan bakunya harus dari China, dan lain-lain."  

Hashim, adik bungsu Prabowo, menyampaikan kepada penyiar Hong Kong RTHK bahwa pemerintah telah berupaya membujuk Tesla untuk berinvestasi di industri nikel Indonesia dan berharap untuk terus melakukannya.

"Kami sedang mencoba mengundang perusahaan-perusahaan Jepang, Amerika, Tesla.  

"Pemerintah kami tengah mencoba membujuk Musk dan Tesla. Itu harapan kami," kata Hashim dalam wawancaranya yang ditayangkan pada awal bulan ini.

Di bawah kepresidenan Prabowo, pemerintah kemungkinan akan terus menjalin komunikasi informal dengan AS. Akan tetapi, Prof Angel menilai bahwa sebagai seorang pebisnis, Hashim tampaknya juga tahu bahwa kesepakatan dengan China lebih mudah untuk dicapai karena mereka tidak memiliki persyaratan yang sama. 

"Jika Prabowo mengambil pendekatan ekonomi, dan tidak keberatan dengan syarat dan ketentuan politik atau lingkungannya, ia pastinya akan condong ke China. 

"Terutama dengan Inisiatif Belt and Road China sejak 2013," terang Prof Angel.

Broto melihat bahwa kerja sama dengan China lebih jelas, karena pada dasarnya pemerintah bekerja sama langsung dengan negaranya. 

Berbeda halnya ketika bekerja sama dengan AS, Indonesia tidak hanya mendekati negaranya tapi juga harus mendekati kelompok-kelompok bisnis di sana. 

"Dan kelompok bisnis punya pertimbangan yang berbeda ketika mereka ingin berinvestasi. 

"Di antaranya, mereka mempertimbangkan masalah keamanan dan kepastian hukumnya," sebut Broto. 

Itu sebabnya Broto menilai bahwa Prabowo harus membereskan masalah-masalah tertentu terlebih dahulu jika Indonesia ingin mendekati AS. Di antaranya adalah memastikan lingkungan investasi yang aman dan kawasan industri yang ramah terhadap lingkungan. 

Misalnya, dalam hal industri hilir, pemerintah harus punya rencana nyata agar tidak bergantung pada China atau negara lainnya. 

Operasi hilir sebaiknya menjadi upaya untuk menghasilkan produk-produk yang bernilai seperti baterai kendaraan listrik, bukan untuk mengekspor mineral mentah. 

Prabowo Subianto saat menjabat Menteri Pertahanan bersama Sekretaris Pertahanan Amerika Serikat Lloyd Austin di Jakarta dalam Pertemuan Menteri Pertahanan ASEAN pada 15 November 2023. (Foto: CNA/Danang Wisanggeni)

PELATIHAN MILITER DENGAN AMERIKA SERIKAT 

Sejumlah pengamat berpendapat bahwa jika Indonesia gagal menarik Tesla atau perusahaan Amerika lainnya, AS akan tetap menjadi negara yang penting bagi Indonesia dalam urusan pertahanannya dan sebagai mitra keamanan utamanya.

Sejak 2007, Indonesia dan AS telah melakukan pelatihan militer bersama selama dua minggu di Indonesia setiap tahunnya. Pelatihan ini biasa dikenal dengan nama Garuda Shield. 

Tahun lalu, program pelatihan ini diperluas agar negara-negara dari Perhimpunan Bangsa-Bangsa Asia Tenggara (ASEAN), Inggris dan Jepang dapat bergabung di Laut Natuna Selatan, yang letaknya tidak jauh dari Laut Natuna Utara, tempat kapal nelayan dan penjaga pantai China tertangkap mata. 

Beberapa anggota ASEAN seperti Brunei, Malaysia, Filipina dan Vietnam memiliki klaim yang tumpang tindih dengan China di sejumlah wilayah Laut China Selatan. Sepertiga dari wilayah ini menjadi jalur pengiriman dari seluruh dunia, dengan nilai perdagangan mencapai lebih dari US$3 trililun pertahunnya. 

Indonesia tidak termasuk negara pengeklaim Laut China Selatan. 

Pada tahun 2016, pengadilan arbitrase di Den Haag memutuskan bahwa China tidak memiliki dasar hukum yang cukup untuk mengeklaim hak bersejarah atas wilayah dalam garis putus-putusnya. 

Kendati di tahun yang sama, kapal nelayan China terlihat di perairan Natuna Indonesia, yang berada di tepi Laut China Selatan. Meski Indonesia mengecam Beijing dalam hal itu, negara ini tidak pernah mengambil tindakan yang serius. 

Desa nelayan di pulau Natuna Besar. (Foto: CNA/Danang Wisanggeni)

Sejumlah negara anggota ASEAN dan China saat ini sedang merundingkan Kode Etik di Laut China Selatan, yang dimulai pada Maret 2018.

Dr Lina mengatakan bahwa Prabowo harus menggariskan visi Indonesia sebagai pemimpin ASEAN.

"Kepemimpinan Indonesia di ASEAN sudah lama dinantikan," ucapnya. 

"Dan kekisruhan di ASEAN saat ini, perpecahan ASEAN, dan kurangnya kredibilitas ASEAN, menurut saya, terjadi karena Indonesia tidak punya kepemimpinan di ASEAN."

Lina menilai bahwa Prabowo nantinya dapat mengimbangi China dan AS satu sama lain dengan baik karena ia membutuhkan keduanya. Indonesia ingin China dapat melakukan bisnisnya dan AS bisa mengembangkan industri pertahanan Indonesia dan meningkatkan kemampuan militernya. 

"Jadi ia masih akan mencoba mempertahankan hubungan baik dengan China dan Amerika Serikat," terang Dr Lina. 

Pendekatan Prabowo terhadap kebijakan luar negeri kemungkinan juga akan berdampak pada pengaruh internasional ASEAN, menurut pandangan para pengamat. 

Mereka meyakini bahwa blok tersebut menjadi zona penyangga di tengah persaingan antara AS dan China, dan di bawah kepemimpinan Prabowo, Indonesia kemungkinan besar akan mengambil peranan penting. 

Terlebih, negara kepulauan ini adalah salah satu pendiri ASEAN dan negara terbesar dalam perhimpunan itu. 

Broto dari Universitas Indonesia meyakini bahwa Prabowo tidak akan banyak beretorika, namun bertindak lebih banyak daripada Jokowi, agar kehadiran ASEAN di mata dunia semakin meningkat.

Ini karena Prabowo memiliki sosok yang gampang bergaul, koneksi global yang luas, dan rekam jejak sebagai menteri pertahanan yang aktif mengambil tindakan untuk membantu Palestina dengan mengirimkan bantuan, misalnya. 

Prabowo telah berulang kali mengatakan bahwa memiliki "hubungan baik" dengan semua mitra dan negara sangat penting.

"Seribu teman terlalu sedikit, satu musuh terlalu banyak," ungkapan yang sering ia sampaikan, termasuk ketika ia berbicara dalam sebuah acara yang diselenggarakan oleh CSIS pada 13 November lalu, sebelum kampanye Pemilu Presiden dimulai. 

Broto mengatakan bahwa sambil mempertahankan kebijakan bertetangga yang baik (good neighbour policy), Prabowo akan meningkatkan jalinan dengan negara lain, agar dapat menaikkan kredibilitas ASEAN. 

Terlepas dari persaingan AS-China, ia harus menghadapi konflik Myanmar dan ketegangan di Laut China Selatan yang kini sedang berlangsung.

Prabowo mungkin tidak dapat berbuat banyak hal untuk mempercepat perundingan kode etik. Akan tetapi, ia bisa berupaya melindungi perairan Natuna Utara agar tidak dijarah oleh kapal nelayan China. 

Broto berpendapat bahwa ia bisa meminta bantuan dari AS atau negara lain jika terkendala oleh dana dalam meningkatkan pengadaan pertahanan, mengingat ia memiliki jaringan yang begitu luas.

MEMAINKAN PERANAN DALAM MENGHENTIKAN PERANG

Jokowi secara luas dikenal sebagai sosok yang tidak terlalu menaruh minat pada kebijakan luar negeri. Namun demikian, Prabowo kemungkinan besar akan sangat aktif di kancah global. 

Selama 10 tahun menjabat, Jokowi sangat bergantung pada Menteri Luar Negeri Retno Marsudi untuk mengurus permasalahan internasional. 

Kendati banyak yang melihat Retno sebagai menteri yang berkompeten, memiliki seorang menteri yang mewakili Indonesia dalam isu-isu penting mengirimkan pesan bahwa negara tidak serius dan peduli dengan kebijakan luar negerinya, jelas Broto. 

Prabowo diharapkan akan menjadi yang sebaliknya dengan menghadiri berbagai forum internasional agar Indonesia memiliki suara yang lebih besar, ujar sejumlah pengamat. 

Prof Angel mengatakan bahwa ketika mendorong perdamaian di Gaza, Prabowo bisa menggunakan Organisasi Kerja Sama Islam (OKI) untuk menyuarakan keprihatinannya terhadap Palestina.

Prabowo menghadiri konferensi Gaza di Yordania pada Juni lalu untuk mewakili Jokowi. Di sana, ia menyampaikan bahwa Indonesia mendukung kemerdekaan Palestina, yang merupakan solusi nyata atas konflik yang terjadi di Gaza.

Menurut sejumlah pengamat, Prabowo dapat mengambil tindakan lebih ketika ia menjadi presiden, misalnya, dengan mengirimkan bantuan langsung ke Gaza atau pasukan penjaga perdamaian.

Lina dari CSIS menyatakan bahwa ketika negara tertentu melanggar hukum internasional, negara berkekuatan menengah seperti Indonesia dapat mengingatkan mereka.

"Kepentingan kami sebagai kekuatan menengah adalah untuk menegakkan hukum internasional," kata Lina. 

"Di saat negara-negara besar sekarang banyak melanggar hukum internasional, kita perlu memberi tahu mereka tanpa merusak hubungannya.

Di Morowali, Rizky, karyawan konter ponsel, meyakini bahwa siapa pun yang bekerja sama dengan Indonesia, kolaborasi adalah kuncinya. 

"Kita semua saling membutuhkan, jadi kita harus bekerja bersama," ujarnya. 

📢 Kuis CNA Memahami Asia, eksklusif di saluran WhatsApp CNA Indonesia, sudah dimulai. Ayo uji wawasanmu dan raih hadiah menariknya

🔗 Cek info selengkapnya di sini: https://cna.asia/4dHRT3V

Source: CNA/ih/da

Juga layak dibaca

Iklan
Iklan