Skip to main content
Hamburger Menu
Close
Edisi:
Navigasi ke edisi CNA lainnya di sini.

Iklan

Indonesia

Teman dekat seangkatan Prabowo dan mantan Wamenhan, Sjafrie Sjamsoeddin, calon kuat Menteri Pertahanan

Sjafrie dan Prabowo kerap diisukan terlibat dalam kontroversi kerusuhan berdarah Mei 1998 yang menjatuhkan mantan Presiden Soeharto.

Teman dekat seangkatan Prabowo dan mantan Wamenhan, Sjafrie Sjamsoeddin, calon kuat Menteri Pertahanan
Mantan Wakil Menteri Pertahanan Sjafrie Sjamsoeddin (Tempo)
24 Sep 2024 09:52AM (Diperbarui: 24 Sep 2024 10:59AM)

JAKARTA: Sjafrie Sjamsoeddin digadang-gadang sebagai calon kuat Menteri Pertahanan pada pemerintahan Prabowo - Gibran.

Prabowo sendiri sedang menyusun kabinetnya menjelang semakin dekat acara pelantikannya pada 20 Oktober.

Sejumlah nama mulai bermunculan untuk mengisi kabinet koalisi besar yang diisukan akan berjumlah 44 menteri itu.

Sosok Sjafrie sendiri bukan muka baru di kancah politik dan militer Indonesia.

Pria kelahiran Makassar, Sulawesi Selatan itu, tidak lain tidak bukan adalah teman seangkatan Prabowo ketika mereka berdinas di TNI Angkatan Darat.

Laporan investigatif dari Majalah Tempo dan Kumparan mengindikasikan mantan Wakil Menteri Pertahanan dari 2010 hingga 2014 itu akan kembali ke kantor lamanya menggantikan sohib dekatnya itu di Medan Merdeka Barat.

Sejak muda hingga sekarang, Sjafrie dan Prabowo sering terlihat berfoto bersama.

Saking dekatnya, Sjafrie saat ini menjadi penasihat khusus di Kementerian Pertahanan.

Sepanjang karir militernya, prajurit yang pensiun dengan pangkat letnan jenderal itu pernah dipercaya menduduki sejumlah posisi strategis.

Sjafrie merupakan lulusan Akademi Militer (1974) dari cabang Infanteri Kopassus.

Karier militernya dimulai di lingkungan baret merah Kopassus

Dia dipercaya menjadi Komandan Grup A Paspampres Presiden Soeharto dan mendampingi presiden kedua itu dalam kunjungan luar negeri.

Pada Agustus 1996, Sjafrie diangkat sebagai Kepala Staf Kodam Jaya menggantikan Susilo Bambang Yudhoyono.

Satu tahun kemudian pada 13 September 1997 dia dipromosikan menjadi Pangdam Jaya menggantikan Sutiyoso yang terpilih sebagai Gubernur DKI Jakarta.

Dia menutup karir militernya dengan jabatan Sekjen Departemen Pertahanan pada tahun 2005.

Ketika ia ditunjuk sebagai Sekjen, ayah dari dua anak ini diminta oleh Presiden Susilo Bambang Yudhoyono dan Menteri Pertahanan Juwono Sudarsono untuk mengubah citra Dephan sebagai departemen yang dikenal tak efisien dalam menggunakan anggaran.

Sjafrie kemudian melakukan pembenahan internal terutama dalam pengadaan alat utama sistem persenjataan (alutsista).

Prabowo Subianto dan Sjafrie Sjamsoeedin yang dikenal bersahabat sangat dekat. (Instagram/Sjafrie Sjamsoeddin)

KONTROVERSI BERDARAH

Sosok Sjafrie tidak lepas dari sejumlah kontroversi. Bersama Prabowo, dia kerap dikaitkan melakukan pembiaran atau terlibat dalam kerusuhan berdarah Mei 1998 di Jakarta yang menjatuhkan presiden Soeharto.

Selain itu menurut bocoran eksklusif WikiLeaks pada tahun 2011, Sjafrie masuk dalam daftar hitam visa Amerika Serikat karena dugaan keterlibatannya dalam kejahatan perang di Timor Leste pada tahun 1991 dan 1999.

Prajurit berusia 71 tahun ini dinilai bertanggung jawab atas pembunuhan massal di Santa Cruz yang merenggut nyawa lebih dari 250 demonstran pro-kemerdekaan pada 12 November 1991.

Ia juga dianggap bertanggung jawab atas merebaknya kekerasan oleh tentara Indonesia di Dili setelah referendum kemerdekaan Timor Leste pada 30 Agustus 1999.

Dapatkan informasi menarik lainnya dengan bergabung di WhatsApp Channel CNA.id dengan klik tautan ini.

Source: Others/ew

Juga layak dibaca

Iklan

Iklan