Skip to main content
Iklan

Indonesia

Prabowo dongkol disebut otoriter, mengaku terbuka terhadap kritik

Presiden mengaku kerap menonton berbagai podcast yang berisi kritik terhadap dirinya. 

Prabowo dongkol disebut otoriter, mengaku terbuka terhadap kritik
Presiden Prabowo Subianto menghadiri Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) ke-26 ASEAN-Republik Korea di Kuala Lumpur Convention Centre (KLCC), Malaysia, Senin (27/10/2025). (Sekretariat Presiden RI)

JAKARTA: Presiden Prabowo Subianto menegaskan bahwa dirinya bukan pemimpin otoriter, dan menilai kritik dari rakyat adalah hal penting bagi setiap pemimpin.

Pernyataan itu disampaikan Prabowo dalam acara pemusnahan narkoba di Lapangan Bhayangkara, Mabes Polri, Jakarta, di hadapan Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo, anggota Kabinet Merah Putih, serta sejumlah pejabat negara.

Ia mengaku kerap menonton berbagai podcast yang berisi kritik terhadap dirinya pada malam hari sebelum tidur. Prabowo mengatakan, sesekali ia merasa kesal mendengar kritik yang dilontarkan, namun tetap mencatatnya sebagai bahan introspeksi.

“Jadi malam-malam saya buka (podcast), apa iya ya? apa memang saya otoriter? Rasanya enggak sih,” ujarnya diwartakan CNN Indonesia, Kamis (30/10).

“Kadang-kadang dongkol juga ya, apa ini? Tapi saya catat, oh oke,” imbuhnya.

PEMIMPIN TAK BOLEH SAKIT HATI

Presiden menekankan bahwa seorang pemimpin harus terbuka terhadap kritik dan koreksi rakyatnya, karena pemimpin yang menolak dikoreksi akan terjebak dalam kesalahan.

“Pemimpin yang tidak mau dikoreksi akan terjebak dalam kesalahan-kesalahan. Koreksi itu baik.”

Kepala Negara menyebut, dalam menjalankan pengabdian kepada bangsa dan negara, rasa sakit hati tidak boleh menjadi bagian dari kepemimpinan.

“Saya punya filosofi dalam pengabdian kepada bangsa dan negara, tidak boleh diikuti oleh rasa sakit hati, jangan,” sambungnya.

Dalam kesempatan itu, Prabowo juga berpesan kepada generasi muda yang bercita-cita menjadi pemimpin di masa depan agar tidak takut difitnah atau diserang.

“Kalau kita diserang, ini saya kasih ilmu yang muda-muda yang ingin jadi presiden, gue kasih ilmu. Jangan takut difitnah,” tutup presiden.

Ikuti saluran WhatsApp CNA Indonesia untuk dapatkan berita menarik lainnya. Pastikan fungsi notifikasi telah dinyalakan dengan menekan tombol lonceng.

Source: Others/ew

Juga layak dibaca

Iklan
Iklan